Rabu, Mei 15, 2024
24.4 C
Palangkaraya

Festival Durian di Parigi Sarana Promosi Pertanian

PARIGI – Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan Festival Durian yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menjadi sarana promosi komoditas unggulan pertanian di daerah.

“Ini salah satu bentuk promosi keanekaragaman hasil pertanian Nusantara, sekaligus promosi pariwisata pada subsektor agrowisata,” kata Direktur Jendral (Dirjen) Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto saat menghadiri acara puncak festival durian di Desa Siney Kecamatan Tinombo Selatan Kabupaten Parigi Moutong, Kamis.

Ia menjelaskan, buah durian salah satu komoditas potensial yang dapat membantu menggerakkan ekonomi masyarakat.

Menurut data Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi pangan dan pertanian dunia, pangsa pasar durian internasional pada Tahun 2017 sekitar Rp24,6 triliun, tahun 2021 meningkat drastis menjadi Rp53,2 triliun atau sekitar 266 persen.

Baca Juga :  Kejaksaan Dukung Pengembangan Sektor Pertanian

“Peluang pasar ini perlu dimanfaatkan dengan baik, kami berharap ada produk nasional merajai pasar ekspor,” ujarnya.
Ia mengemukakan, ekspor durian frozen atau durian beku nasional sejak Januari hingga April 2023 mencapai 443 ton dengan nilai sekitar Rp50 miliar, dan sebagian besar disumbang dari Kabupaten Parigi Moutong.

Oleh karena itu, lewat festival ini petani semakin bergairah menanam durian dan berinovasi guna menciptakan produk-produk unggulan daerah.

“Di momen ini juga, petani langsung berhubungan dengan pelaku usaha, maupun investor,” ucap Prihasto.

Parigi Moutong memiliki luas potensi lahan pertanian durian 3.833 hektare, dengan sekitar 210.368 pohon dan jumlah produksi kurang lebih 305.419 ton per tahun.

Baca Juga :  MPR Apresiasi ESQ Dalam Pembangunan SDM

Ia juga mengajak petani melindungi sumber daya genetik terhadap pohon durian yang berusia 100 tahun ke atas, karena usia sematang itu sumber daya genetiknya sudah stabil dan sangat potensial dikembangkan.

“Tujuan menjaga sumber daya genetik pohon durian untuk mempertahankan jenis sebagai identitas varian sebagai produk khas nasional,” kata Prihasto. (ant)

PARIGI – Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan Festival Durian yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menjadi sarana promosi komoditas unggulan pertanian di daerah.

“Ini salah satu bentuk promosi keanekaragaman hasil pertanian Nusantara, sekaligus promosi pariwisata pada subsektor agrowisata,” kata Direktur Jendral (Dirjen) Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto saat menghadiri acara puncak festival durian di Desa Siney Kecamatan Tinombo Selatan Kabupaten Parigi Moutong, Kamis.

Ia menjelaskan, buah durian salah satu komoditas potensial yang dapat membantu menggerakkan ekonomi masyarakat.

Menurut data Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi pangan dan pertanian dunia, pangsa pasar durian internasional pada Tahun 2017 sekitar Rp24,6 triliun, tahun 2021 meningkat drastis menjadi Rp53,2 triliun atau sekitar 266 persen.

Baca Juga :  Kejaksaan Dukung Pengembangan Sektor Pertanian

“Peluang pasar ini perlu dimanfaatkan dengan baik, kami berharap ada produk nasional merajai pasar ekspor,” ujarnya.
Ia mengemukakan, ekspor durian frozen atau durian beku nasional sejak Januari hingga April 2023 mencapai 443 ton dengan nilai sekitar Rp50 miliar, dan sebagian besar disumbang dari Kabupaten Parigi Moutong.

Oleh karena itu, lewat festival ini petani semakin bergairah menanam durian dan berinovasi guna menciptakan produk-produk unggulan daerah.

“Di momen ini juga, petani langsung berhubungan dengan pelaku usaha, maupun investor,” ucap Prihasto.

Parigi Moutong memiliki luas potensi lahan pertanian durian 3.833 hektare, dengan sekitar 210.368 pohon dan jumlah produksi kurang lebih 305.419 ton per tahun.

Baca Juga :  MPR Apresiasi ESQ Dalam Pembangunan SDM

Ia juga mengajak petani melindungi sumber daya genetik terhadap pohon durian yang berusia 100 tahun ke atas, karena usia sematang itu sumber daya genetiknya sudah stabil dan sangat potensial dikembangkan.

“Tujuan menjaga sumber daya genetik pohon durian untuk mempertahankan jenis sebagai identitas varian sebagai produk khas nasional,” kata Prihasto. (ant)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/