POLARISASI masih terjadi di masyarakat dan terus memancar jelang PJ Gubernur pengganti Anies Baswedan. Dari nama yang muncul ke publik terutama Heru Budi Hartono ataupun Marullah Matalli cenderung mengembalikan memori publik pada kondisi pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Keduanya dianggap sebagai representasi pendukung Ahok ataupun Anies.
Ketua Tunas 98, Feko, menjelaskan, dinamika polarisasi itu mengundang perhatian dan kekhawatiran. Apabila Pj gubernur terpilih bukannya meredupkan malah memperparah polarisasi, dikhawatirkan iklim politik makin berat bahkan tidak kondusif.
“Mendagri Tito Karnavian harus memberikan pertimbangan dan masukan yang komprehensif kepada Presiden Jokowi soal pengganti Anies Baswedan. Mengingat kepiawaian PJ Gubernur DKI sangat menentukan iklim politik di Jakarta secara khusus dan jelang tahun politik Nasional 2024,” katanya.
Dia berharap dengan terpilihnya PJ Gubernur DKI Jakarta besok, bisa selalu menjaga harmonisasi dan kenyamanan di Jakarta.
“Saya yakin sosok Bahtiar bukan hanya mampu membawa Jakarta tetap tumbuh dan harmonis, namun juga sosok yg sesuai dengan visi dan misi Mr Presiden,” pungkasnya.(uni)