Pelaksanaan Haul Kyai Gede di Kecamatan Kotawaringin Lama Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) berlangsung khidmat dan lancar pada Minggu (28/1). Ribuan jemaah membanjiri areal makam hingga ke beberapa sudut sekitar masjid. Bahkan ratusan kendaraan mulai sepeda motor hingga kendaraan roda empat serta enam memadati sepanjang jalanan.
Siapa yang tidak mengenal sosok KH Muhammad Asri bin H Ounder. Ulama karismatik yang merupakan murid Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani (Guru Sekumpul) itu memiliki banyak jemaah. Terbukti pada acara haul ke-5, puluhan ribu jemaah hadir dari berbagai daerah di Kalimantan.Â
Kecintaan murid kepada guru tiada batas. Meski guru sudah meninggal dunia, cinta murid tetap ada. Seperti cinta kepada Guru Syeikh Irham Fachruzie. Ia merupakan keturunan ulama terkenal, yakni zuriat ketujuh dari Datuk Kalampayan sekaligus sepupu dari ulama besar Guru Sekumpul.
Selepas Ayah H Muhammad Qurthubi wafat, jemaah Tarekat Junaidiyah berembuk untuk menentukan lokasi makam almarhum. Ada rencana dimakamkan di Bengaris. Namun karena kondisi yang tidak memungkinkan, rencana itu diurungkan. Begitu pun dengan lokasi lahan di Marang.
Tarekat Junaidiyah merupakan satu dari sekian banyak tarekat yang berkembang di Indonesia. Guru H Muhammad Qurthubi adalah ulama yang membesarkan tarekat ini di Bumi Tambun Bungai, khususnya di Kota Palangka Raya dan Pulang Pisau (Pulpis).Â
Nama H Muhammad Qurthubi bin Khalid sangat familiar di Bumi Tambun Bungai. Ulama karismatik ini lahir di Desa Panyiuran, Kecamatan Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan (Kalsel). Sang guru tak kenal lelah dalam berdakwah menyebarkan tarekat Junaidiyah sampai ke wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng).
Ulama yang dikenal sebagai Syaid Sulaiman. Bersama para panglima dan pejuang, ulama ini tinggal di Kampung Santalar hingga meninggal dunia. Belakangan warga menemukan makam ulama ini dan sejumlah makam para panglima.
Â
Agama Islam sudah lama masuk dan menyebar di wilayah Barito Utara (Batara). Bahkan sejak abad ke-18 sudah ada masjid yang didirikan di perdesaan. Ulama pun ikut berperang melawan penjajah Belanda. Pada Ramadan 1444 H ini, Kalteng Pos akan menapaktilasi syiar Islam dan perjuangan ulama di daerah aliran Sungai Barito.Â
Peringatan Haul ke-2 Guru KH Muhammad Muhsin disambut antusias oleh masyarakat Kota Palangka Raya. Acara yang dilaksanakan Selasa malam (27/12) itu menjadi obat penawar rindu bagi masyarakat terhadap kepergian ulama kharismatik tersebut.