Senin, November 25, 2024
26.6 C
Palangkaraya

Alfisah dan Akmal, Kuliah sambil Buka Usaha Kuliner

Punya Prinsip Cepat Merespons dan Tepat Waktu Menyelesaikan Pesanan

NASI Uduk AA, usaha kuliner rumahan yang dirintis Alfisah dan Akmal Musa Uparya (22) sejak 2023 lalu, kini makin menarik perhatian. Meski belum memiliki rumah makan, hidangan nasi uduk yang diproduksi rumahan ini tetap memikat banyak konsumen, karena cita rasa autentik yang kaya akan rempah.

Proses pembuatannya pun cukup memakan waktu, karena menggunakan metode tradisional, seperti mengulek bumbu secara manual untuk menghasilkan rasa yang khas.

Kuliner skala kecil dan menengah di Palangka Raya menuju berkembang. Nasi Uduk AA diproduksi di rumah, Jalan Jati Indah. Sejak membuka usaha ini, Alfisah dan Akmal, dua remaja yang baru saja menyelesaikan kuliah di IAIN Palangka Raya itu, terus menyempurnakan resep selama hampir setahun.

Melakukan uji coba berkali-kali dan membagikan sampel ke teman-teman untuk mendapatkan masukan dan saran. Pada akhirnya, mereka menemukan resep yang disukai berbagai kalangan.

Baca Juga :  Masih Seumur Jagung, tapi Bermanfaat bagi Pengunjung

Berkat cita rasa yang konsisten dan kaya akan rempah, serta beragam pilihan lauk yang memanjakan lidah penikmatnya, kini usaha yang dikembangkan Alfisah dan Akmal sudah mendapatkan banyak pelanggan tetap. Harga jualnya terbilang cukup terjangkau. Mulai dari Rp10.000 hingga Rp20.000, tergantung menu utamanya. Yang paling murah menjadi kuliner pilihan bagi pelajar, mahasiswa, hingga pekerja kantoran.

“Kami berusaha menjaga prinsip kebersihan dan pelayanan yang cepat untuk menjamin kenyamanan dan kepuasan pembeli,” ucap Alfisah seraya menyebut sejauh ini mereka masih melayani sistem pre order (PO).

“Kami mempromosikan nasi uduk ini melalui media sosial,” timpal Akmal.

Strategi pemasaran yang digunakan meliputi media sosial seperti Facebook, Instagram @nasiuduk.aa, dan WhatsApp. Selain promosi, Alfisah dan Akmal selalu konsisten memperhatikan kebersihan produk dan ramah dalam melayani konsumen.

Baca Juga :  Delapan Bulan Hafal 30 Juz, Ingin Kuliah di Universitas Islam Madinah

“Prinsip kami, berusaha cepat menanggapi pesanan pelanggan, menyajikan menu yang fresh, dan tepat waktu dalam menyelesaikan orderan,” tutur Akmal.

Sementara itu, Alfisah mengakui keterbatasan tenaga sebagai kendala utama, karena Nasi Uduk AA belum memiliki karyawan. Semua pekerjaan, mulai dari membeli bahan hingga menyiapkan kemasan, masih ditangani berdua saja.

“Dahulu saya harus membagi waktu untuk kuliah dan menyelesaikan orderan. Alhamdulillah tidak terganggu kuliah saat itu,” ujarnya.

“Insyaallah, ke depannya kami ingin memiliki warung makan dan karyawan,” ungkap gadis berusia 23 tahun ini. (ce/ram)

NASI Uduk AA, usaha kuliner rumahan yang dirintis Alfisah dan Akmal Musa Uparya (22) sejak 2023 lalu, kini makin menarik perhatian. Meski belum memiliki rumah makan, hidangan nasi uduk yang diproduksi rumahan ini tetap memikat banyak konsumen, karena cita rasa autentik yang kaya akan rempah.

Proses pembuatannya pun cukup memakan waktu, karena menggunakan metode tradisional, seperti mengulek bumbu secara manual untuk menghasilkan rasa yang khas.

Kuliner skala kecil dan menengah di Palangka Raya menuju berkembang. Nasi Uduk AA diproduksi di rumah, Jalan Jati Indah. Sejak membuka usaha ini, Alfisah dan Akmal, dua remaja yang baru saja menyelesaikan kuliah di IAIN Palangka Raya itu, terus menyempurnakan resep selama hampir setahun.

Melakukan uji coba berkali-kali dan membagikan sampel ke teman-teman untuk mendapatkan masukan dan saran. Pada akhirnya, mereka menemukan resep yang disukai berbagai kalangan.

Baca Juga :  Masih Seumur Jagung, tapi Bermanfaat bagi Pengunjung

Berkat cita rasa yang konsisten dan kaya akan rempah, serta beragam pilihan lauk yang memanjakan lidah penikmatnya, kini usaha yang dikembangkan Alfisah dan Akmal sudah mendapatkan banyak pelanggan tetap. Harga jualnya terbilang cukup terjangkau. Mulai dari Rp10.000 hingga Rp20.000, tergantung menu utamanya. Yang paling murah menjadi kuliner pilihan bagi pelajar, mahasiswa, hingga pekerja kantoran.

“Kami berusaha menjaga prinsip kebersihan dan pelayanan yang cepat untuk menjamin kenyamanan dan kepuasan pembeli,” ucap Alfisah seraya menyebut sejauh ini mereka masih melayani sistem pre order (PO).

“Kami mempromosikan nasi uduk ini melalui media sosial,” timpal Akmal.

Strategi pemasaran yang digunakan meliputi media sosial seperti Facebook, Instagram @nasiuduk.aa, dan WhatsApp. Selain promosi, Alfisah dan Akmal selalu konsisten memperhatikan kebersihan produk dan ramah dalam melayani konsumen.

Baca Juga :  Delapan Bulan Hafal 30 Juz, Ingin Kuliah di Universitas Islam Madinah

“Prinsip kami, berusaha cepat menanggapi pesanan pelanggan, menyajikan menu yang fresh, dan tepat waktu dalam menyelesaikan orderan,” tutur Akmal.

Sementara itu, Alfisah mengakui keterbatasan tenaga sebagai kendala utama, karena Nasi Uduk AA belum memiliki karyawan. Semua pekerjaan, mulai dari membeli bahan hingga menyiapkan kemasan, masih ditangani berdua saja.

“Dahulu saya harus membagi waktu untuk kuliah dan menyelesaikan orderan. Alhamdulillah tidak terganggu kuliah saat itu,” ujarnya.

“Insyaallah, ke depannya kami ingin memiliki warung makan dan karyawan,” ungkap gadis berusia 23 tahun ini. (ce/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/