Jumat, Mei 17, 2024
25.7 C
Palangkaraya

Sayangi Kesehatan Jantung, Setop Merokok dan Rajin Berolahraga

PALANGKA RAYA-Jantung merupakan alat vital. Jantung adalah organ tubuh terpenting bagi tubuh. Di saat organ tubuh lain beristirahat, jantung menjadi pompa pusat. Sehingga jika jantung bermasalah, maka akan berdampak ke anggota tubuh lainnya.

Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng, sejak awal tahun hingga Juli 2023, terdapat 19.012 kasus penyakit jantung. Berdasarkan data RSUD Doris Sylvanus, pasien yang paling banyak mengidap penyakit jantung berusia 40 tahun ke atas.

“Namun ada usia rawan, yaitu usia 45-55 tahun. Jika sudah berusia 55 tahun dan terkena penyakit jantung, biasanya langsung berat, walau masih serangan pertama,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Eddy Kelana, Kamis (31/8).

Lebih lanjut dikatakannya, tidak tertutup kemungkinan anak-anak juga bisa terkena penyakit jantung, penyakit jantung kongenital atau bawaan. Adapun penyebab orang menderita penyakit jantung, menurutnya, umumnya disebabkan banyak faktor.

“Salah satunya akibat merokok dan kebiasaan hidup tidak sehat, walaupun tidak semua orang yang merokok terkena penyakit jantung. Selain itu, kebiasaan memakan makanan siap saji atau junk food,” jelasnya.

Karena itu, penyakit jantung dapat dihindari dengan berhenti merokok, membiasakan hidup sehat, rajin berolahraga, serta mengonsumsi makanan bergizi 4 sehat 5 sempurna.

Bagi penderita jantung, disarankan berhenti merokok. “Kadar kolesterol LDR juga harus lebih kecil dari 70 dan kadar gula darah harus rendah. Dengan catatan, pasien harus rajin kontrol ke rumah sakit  terdekat untuk mengetahui kondisi kesehatan,” tuturnya.

Cara pengobatan penyakit ini yakni dengan mengonsumsi obat-obatan dan mengikuti tata laksana medikal yang dikenal dengan nama farmakoinvasif, yakni dengan obat-obatan dan tindakan medik berupa pemasangan ring dan by pass.

“Karena berdasarkan penelitian, jika dilakukan kedua cara itu, dapat memperpanjang usia hidup penderita jantung,” tambahnya.

Baca Juga :  Pragmatisme Politik Hukum Pengakuan Masyarakat Adat

Sementara itu, dr Yusuf Galenta selaku dokter spesialis jantung mengatakan, cara menjaga kesehatan jantung adalah dengan menjaga pola hidup, kesehatan, makanan, dan kebiasaan. “Karena penyebab penyakit jantung itu berbeda-beda, jenisnya pun berbeda,” ujarnya.

Gejala penyakit jantung ditandai dengan beberapa hal, seperti sesak napas, nyeri dada, hingga jantung berdebar-debar. Namun tergantung jenis yang diderita, karena memang ada beberapa jenis penyakit jantung.

Penyakit jantung yang umumnya diderita pasien adalah penyakit jantung koroner. Penyakit ini merupakan jenis yang paling banyak diderita dan paling mematikan. Hingga saat ini penyebab penyakit jantung koroner belum diketahui secara pasti.

“Karena sesuatu yang dikatakan penyebab itu, kalau ada, pasti akan muncul penyakitnya,” ungkapnya.

Menurutnya, istilah yang lebih tepat digunakan adalah faktor risiko, bukan penyebab, karena tidak memenuhi kaidah ilmiah. “Disebut faktor risiko karena ada hitungan statistiknya. Apabila dibuat penelitian terhadap 100 orang perokok dan 100 orang yang tidak merokok, sakit jantung lebih banyak dialami  pada mereka yang merokok,” jelasnya. Namun itu tidak bisa disebut penyebab. Sama halnya dengan kasus kolesterol.

“Ada juga penyakit jantung jenis lain yakni penyakit jantung hipertensi, atau yang sering disebut dengan pembekakan jantung akibat jantung yang melebar,” paparnya. Ada pula penyakit jantung rematik yang penyebabnya karena auto imun. “Sistem imun tersebut mengenali bakteri yang masuk ke tubuh, lalu terbentuklah antibodi. Bakteri tertentu yang masuk ke tubuh memiliki struktur kimia mirip dengan yang di jantung, sehingga antibodi menyerang jantung sendiri,” jelasnya lagi.

Dalam kasus ini, terdapat kelainan sistem imun, sehingga antibodi menyerang caputnya, sehingga mengakibatkan caput menjadi lemah. “Jenis lain dari penyakit jantung adalah gangguan irama atau yang disebut aretmia. Meski tidak mematikan, tetapi ada kasusnya,” katanya.

Baca Juga :  RPH Palangka Raya Berproses Peroleh Sertifikat Halal

Selain itu, lanjutnya, ada jenis penyakit jantung gangguan irama yang merupakan bawaan dari lahir.

“Jenis ini dari faktor keturunan, tapi bukan juga jadi penyebab,” tutupnya.

Karena begitu pentingnya jantung bagi tubuh manusia, dr Yusuf mengimbau masyarakat Kalteng agar lebih memperhatikan kesehatan jantung masing-masing, karena jantung merupakan alat vital bagi tubuh. Jika terjadi kerusakan, akan berdampak buruk terhadap seluruh tubuh. (zia/ce/ala)

HIDUP SEHAT UNTUK JANTUNG SEHAT

  1. Olahraga

Perubahan kecil pada gaya hidup dapat memberikan perbedaan besar bagi kesehatan jantung kita. Melakukan olahraga ringan selama 30 menit sehari.

  1. Pola Makan

Hindari makanan dan minuman tinggi gula, garam, dan lemak. Kunci untuk jantung yang sehat adalah pola makan yang sehat dan bergizi. Namun bukan berarti kita tidak bisa lagi menikmati hidangan lezat yang kita sukai.

  1. Aktif Bergerak

Caranya dapat dimulai dengan membiasakan anak bermain di luar rumah atau yang bersifat bergerak. Hindarkan anak remaja untuk duduk seharian, dan awasi penggunaan gawai secara bijaksana.

  1. Jaga Berat Badan

Jaga berat badan ideal, jangan kegemukan. Hindari mengemil camilan tak sehat.

  1. Jauhi dan SetopMerokok

Jauhi rokok dan asapnya, karena merokok menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung.

  1. Istirahat Cukup

Beristirahatlah dengan cukup. Jangan kelelahan dan cukup tidur agar jantung sehat dan tubuh bugar.

  1. Medical Check Up

Periksa kesehatan secara berkala, walaupun tidak ada keluhan atau gejala penyakit. Pengecekan gula darah, tekanan darah, dan kolesterol adalah hal wajib.

SUMBER: DISARIKAN DARI HASIL WAWANCARA NARASUMBER DAN RILIS AHLI JANTUNG DARI PIKI DAN PERKI YANG TAYANG DI JAWAPOS.COM

PALANGKA RAYA-Jantung merupakan alat vital. Jantung adalah organ tubuh terpenting bagi tubuh. Di saat organ tubuh lain beristirahat, jantung menjadi pompa pusat. Sehingga jika jantung bermasalah, maka akan berdampak ke anggota tubuh lainnya.

Menurut data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng, sejak awal tahun hingga Juli 2023, terdapat 19.012 kasus penyakit jantung. Berdasarkan data RSUD Doris Sylvanus, pasien yang paling banyak mengidap penyakit jantung berusia 40 tahun ke atas.

“Namun ada usia rawan, yaitu usia 45-55 tahun. Jika sudah berusia 55 tahun dan terkena penyakit jantung, biasanya langsung berat, walau masih serangan pertama,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Eddy Kelana, Kamis (31/8).

Lebih lanjut dikatakannya, tidak tertutup kemungkinan anak-anak juga bisa terkena penyakit jantung, penyakit jantung kongenital atau bawaan. Adapun penyebab orang menderita penyakit jantung, menurutnya, umumnya disebabkan banyak faktor.

“Salah satunya akibat merokok dan kebiasaan hidup tidak sehat, walaupun tidak semua orang yang merokok terkena penyakit jantung. Selain itu, kebiasaan memakan makanan siap saji atau junk food,” jelasnya.

Karena itu, penyakit jantung dapat dihindari dengan berhenti merokok, membiasakan hidup sehat, rajin berolahraga, serta mengonsumsi makanan bergizi 4 sehat 5 sempurna.

Bagi penderita jantung, disarankan berhenti merokok. “Kadar kolesterol LDR juga harus lebih kecil dari 70 dan kadar gula darah harus rendah. Dengan catatan, pasien harus rajin kontrol ke rumah sakit  terdekat untuk mengetahui kondisi kesehatan,” tuturnya.

Cara pengobatan penyakit ini yakni dengan mengonsumsi obat-obatan dan mengikuti tata laksana medikal yang dikenal dengan nama farmakoinvasif, yakni dengan obat-obatan dan tindakan medik berupa pemasangan ring dan by pass.

“Karena berdasarkan penelitian, jika dilakukan kedua cara itu, dapat memperpanjang usia hidup penderita jantung,” tambahnya.

Baca Juga :  Pragmatisme Politik Hukum Pengakuan Masyarakat Adat

Sementara itu, dr Yusuf Galenta selaku dokter spesialis jantung mengatakan, cara menjaga kesehatan jantung adalah dengan menjaga pola hidup, kesehatan, makanan, dan kebiasaan. “Karena penyebab penyakit jantung itu berbeda-beda, jenisnya pun berbeda,” ujarnya.

Gejala penyakit jantung ditandai dengan beberapa hal, seperti sesak napas, nyeri dada, hingga jantung berdebar-debar. Namun tergantung jenis yang diderita, karena memang ada beberapa jenis penyakit jantung.

Penyakit jantung yang umumnya diderita pasien adalah penyakit jantung koroner. Penyakit ini merupakan jenis yang paling banyak diderita dan paling mematikan. Hingga saat ini penyebab penyakit jantung koroner belum diketahui secara pasti.

“Karena sesuatu yang dikatakan penyebab itu, kalau ada, pasti akan muncul penyakitnya,” ungkapnya.

Menurutnya, istilah yang lebih tepat digunakan adalah faktor risiko, bukan penyebab, karena tidak memenuhi kaidah ilmiah. “Disebut faktor risiko karena ada hitungan statistiknya. Apabila dibuat penelitian terhadap 100 orang perokok dan 100 orang yang tidak merokok, sakit jantung lebih banyak dialami  pada mereka yang merokok,” jelasnya. Namun itu tidak bisa disebut penyebab. Sama halnya dengan kasus kolesterol.

“Ada juga penyakit jantung jenis lain yakni penyakit jantung hipertensi, atau yang sering disebut dengan pembekakan jantung akibat jantung yang melebar,” paparnya. Ada pula penyakit jantung rematik yang penyebabnya karena auto imun. “Sistem imun tersebut mengenali bakteri yang masuk ke tubuh, lalu terbentuklah antibodi. Bakteri tertentu yang masuk ke tubuh memiliki struktur kimia mirip dengan yang di jantung, sehingga antibodi menyerang jantung sendiri,” jelasnya lagi.

Dalam kasus ini, terdapat kelainan sistem imun, sehingga antibodi menyerang caputnya, sehingga mengakibatkan caput menjadi lemah. “Jenis lain dari penyakit jantung adalah gangguan irama atau yang disebut aretmia. Meski tidak mematikan, tetapi ada kasusnya,” katanya.

Baca Juga :  RPH Palangka Raya Berproses Peroleh Sertifikat Halal

Selain itu, lanjutnya, ada jenis penyakit jantung gangguan irama yang merupakan bawaan dari lahir.

“Jenis ini dari faktor keturunan, tapi bukan juga jadi penyebab,” tutupnya.

Karena begitu pentingnya jantung bagi tubuh manusia, dr Yusuf mengimbau masyarakat Kalteng agar lebih memperhatikan kesehatan jantung masing-masing, karena jantung merupakan alat vital bagi tubuh. Jika terjadi kerusakan, akan berdampak buruk terhadap seluruh tubuh. (zia/ce/ala)

HIDUP SEHAT UNTUK JANTUNG SEHAT

  1. Olahraga

Perubahan kecil pada gaya hidup dapat memberikan perbedaan besar bagi kesehatan jantung kita. Melakukan olahraga ringan selama 30 menit sehari.

  1. Pola Makan

Hindari makanan dan minuman tinggi gula, garam, dan lemak. Kunci untuk jantung yang sehat adalah pola makan yang sehat dan bergizi. Namun bukan berarti kita tidak bisa lagi menikmati hidangan lezat yang kita sukai.

  1. Aktif Bergerak

Caranya dapat dimulai dengan membiasakan anak bermain di luar rumah atau yang bersifat bergerak. Hindarkan anak remaja untuk duduk seharian, dan awasi penggunaan gawai secara bijaksana.

  1. Jaga Berat Badan

Jaga berat badan ideal, jangan kegemukan. Hindari mengemil camilan tak sehat.

  1. Jauhi dan SetopMerokok

Jauhi rokok dan asapnya, karena merokok menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung.

  1. Istirahat Cukup

Beristirahatlah dengan cukup. Jangan kelelahan dan cukup tidur agar jantung sehat dan tubuh bugar.

  1. Medical Check Up

Periksa kesehatan secara berkala, walaupun tidak ada keluhan atau gejala penyakit. Pengecekan gula darah, tekanan darah, dan kolesterol adalah hal wajib.

SUMBER: DISARIKAN DARI HASIL WAWANCARA NARASUMBER DAN RILIS AHLI JANTUNG DARI PIKI DAN PERKI YANG TAYANG DI JAWAPOS.COM

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/