Senin, Mei 20, 2024
24.1 C
Palangkaraya

Ramadan Tak Lagi Sunyi

Pasar Wadai, Obat Rindu Jajanan Buka Puasa

PALANGKA RAYA-Meski masih diselimuti pandemi, Ramadan tahun ini tak lagi sunyi. Aktivitas ma-syarakat lebih dilonggarkan dibandingkan Ramadan dua tahun sebelumnya. Kali ini salat berjemaah sudah diperbolehkan. Saf salat pun tidak lagi diatur berjarak.

Tidak hanya itu, kegiatan pasar wadai yang menyediakan aneka takjil pun sudah bisa digelar. Tahun ini, Pemerintah Kota Palangka Raya membuka pasar Ramadan di tujuh lokasi. Pasar Ramadan yang difasi-litasi pemerintah berlokasi di Pasar Kahayan, Jalan AIS Nasution, Jalan Bali, Pasar Rajawali, Kompleks Bondol, Masjid Al Husna di Jalan Sultan Hasanudin, dan Masjid Shalahudin UPR. Masyarakat begitu antusias. Lantaran sudah dua kali Ramadan, pemerintah membatasi aktivitas masyarakat demi menekan potensi penularan Covid-19.

Dengan dibukanya pasar Ramadan, masyarakat antusias membuka lapak. Seperti yang terlihat di depan Masjid Al Husna, Jalan Sultan Hasanudin, Palangka Raya. Lapak-lapak yang menjual berbagai macam makanan sudah dibuka sejak siang hari. “Ini pertama kali saya jualan di pasar Ramadan, sebelumnya di Jalan Sultan Hasanudin ini tidak ada pasar Ramadan,” kata Bagus, salah satu penjual kue buka puasa.

Ia mengaku ikut berjualan di pasar Ramadan karena jaraknya dekat dengan tempat tinggalnya.

“Tahun-tahun sebelum Covid-19, memang ada beberapa orang berjualan, tapi tidak sebesar ini, hanya beberapa orang saja yang jualan,” tuturnya.

Baca Juga :  Airlangga Instruksikan Daerah Ikut Tangani Covid-19

Untuk bisa menggunakan lapak, para pedagang harus mengeluar-kan Rp450 ribu dan Rp150 untuk  sewa listrik. “Jadi total uang yang kami bayarkan Rp600 ribu untuk bisa berjualan di sini selama satu bulan penuh,” bebernya.

Sementara itu, penjual risoles dan lumpia, Keke mengaku baru pertama kali membuka lapak di Jalan Sultan Hasanudin. Sebelum Ramadan, ia menjual dagangannya dengan sistem pesanan. “Biasanya jualan kalau ada pesanan, ini pertama kali saya berjualan di pasar Ramadan. Sudah dari pukul 13.00 WIB saya berjualan, sudah ada yang membeli,” kata perempuan berkerudung itu.

Rindu suasana pasar Ramadan dan jajanan buka puasa, Naswa yang merupakan salah satu pembeli mengaku senang dengan dibukanya kembali pasar Ramadan seperti tahun-tahun sebelum pandemi me-landa. “Selama dua tahun ini tidak ada pasar Ramadan, rindu suasanan dan jajanan puasa. Jadi saya sangat senang dengan dibukanya lagi pasar Ramadan ini,” ucapnya.

Sementara itu, pasar Ramadan yang berlokasi di Jalan AIS Nasution juga ramai dikunjungi warga Kota Cantik. Ada aneka kiliner yang ditawarkan penjual. Dari kue-kue tradisional seperti kue lapis dan kue bingka, buah kurma, hingga aneka minuman segar seperti es kelapa dan es buah.

Midah, salah satu pedagang menyebut bahwa masyarakat begitu antusias berburu kue-kue tradisional khas Kalimantan selama bulan Ramadan.  “Saya berdagang bukan saat bulan puasa saja, yang saya jual ini kue-kue basah khas Kalimantan , seperti kue amparan tatak, kue lapis, dan kue bingka,” ucapnya kepada Kalteng Pos.

Baca Juga :  Asprov PSSI Kalteng Ajukan Kongres Februari

Midah menjual dagangannya dengan harga terjangkau. Tak heran banyak peminatnya. Bukan hanya orang tua, tapi juga kalang-an mahasiswa yang menempuh pendidikan di Kota Palangka Raya.

Salah satunya Fitri. Mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Kota Cantik ini mengaku berasal dari Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya. Menurutnya, berkunjung ke pasar Ramadan adalah hal biasa bagi perantau sepertinya. Pasar Ramadan merupakan alternatif untuk mencari santapan berbuka.

“Ini kali kedua ramadan sebagai perantau, mencari menu berbuka di pasar Ramadan sepulang dari kampus, karena takutnya tidak sempat mempersiapkan menu berbuka nanti,” ucapnya. Sementara itu, Ke-pala Bidang Perdagangan Disperkop UMMP Palangka Raya Hadriansyah  mengatakan bahwa pasar Ramadan akan diresmikan pada hari ini (4/4).

Pasar Ramadan dibuka pada tujuh titik lokasi. Yakni di Pasar Kahayan, Jalan AIS Nasution, Jalan Bali, Pasar Rajawali, Komplek Jalan Bondol, samping Masjid Al Husna, dan samping Masjid Shalahuddin.

Jumlah lapak ada 230, sebagaimana yang didata sebelumnya. Pihaknya berharap para pedagang tetap tertib dalam berjualan serta menerapkan protokol kesehatan.(abw/ahm/*irj/nue/ce/ala/ko)

Pasar Wadai, Obat Rindu Jajanan Buka Puasa

PALANGKA RAYA-Meski masih diselimuti pandemi, Ramadan tahun ini tak lagi sunyi. Aktivitas ma-syarakat lebih dilonggarkan dibandingkan Ramadan dua tahun sebelumnya. Kali ini salat berjemaah sudah diperbolehkan. Saf salat pun tidak lagi diatur berjarak.

Tidak hanya itu, kegiatan pasar wadai yang menyediakan aneka takjil pun sudah bisa digelar. Tahun ini, Pemerintah Kota Palangka Raya membuka pasar Ramadan di tujuh lokasi. Pasar Ramadan yang difasi-litasi pemerintah berlokasi di Pasar Kahayan, Jalan AIS Nasution, Jalan Bali, Pasar Rajawali, Kompleks Bondol, Masjid Al Husna di Jalan Sultan Hasanudin, dan Masjid Shalahudin UPR. Masyarakat begitu antusias. Lantaran sudah dua kali Ramadan, pemerintah membatasi aktivitas masyarakat demi menekan potensi penularan Covid-19.

Dengan dibukanya pasar Ramadan, masyarakat antusias membuka lapak. Seperti yang terlihat di depan Masjid Al Husna, Jalan Sultan Hasanudin, Palangka Raya. Lapak-lapak yang menjual berbagai macam makanan sudah dibuka sejak siang hari. “Ini pertama kali saya jualan di pasar Ramadan, sebelumnya di Jalan Sultan Hasanudin ini tidak ada pasar Ramadan,” kata Bagus, salah satu penjual kue buka puasa.

Ia mengaku ikut berjualan di pasar Ramadan karena jaraknya dekat dengan tempat tinggalnya.

“Tahun-tahun sebelum Covid-19, memang ada beberapa orang berjualan, tapi tidak sebesar ini, hanya beberapa orang saja yang jualan,” tuturnya.

Baca Juga :  Airlangga Instruksikan Daerah Ikut Tangani Covid-19

Untuk bisa menggunakan lapak, para pedagang harus mengeluar-kan Rp450 ribu dan Rp150 untuk  sewa listrik. “Jadi total uang yang kami bayarkan Rp600 ribu untuk bisa berjualan di sini selama satu bulan penuh,” bebernya.

Sementara itu, penjual risoles dan lumpia, Keke mengaku baru pertama kali membuka lapak di Jalan Sultan Hasanudin. Sebelum Ramadan, ia menjual dagangannya dengan sistem pesanan. “Biasanya jualan kalau ada pesanan, ini pertama kali saya berjualan di pasar Ramadan. Sudah dari pukul 13.00 WIB saya berjualan, sudah ada yang membeli,” kata perempuan berkerudung itu.

Rindu suasana pasar Ramadan dan jajanan buka puasa, Naswa yang merupakan salah satu pembeli mengaku senang dengan dibukanya kembali pasar Ramadan seperti tahun-tahun sebelum pandemi me-landa. “Selama dua tahun ini tidak ada pasar Ramadan, rindu suasanan dan jajanan puasa. Jadi saya sangat senang dengan dibukanya lagi pasar Ramadan ini,” ucapnya.

Sementara itu, pasar Ramadan yang berlokasi di Jalan AIS Nasution juga ramai dikunjungi warga Kota Cantik. Ada aneka kiliner yang ditawarkan penjual. Dari kue-kue tradisional seperti kue lapis dan kue bingka, buah kurma, hingga aneka minuman segar seperti es kelapa dan es buah.

Midah, salah satu pedagang menyebut bahwa masyarakat begitu antusias berburu kue-kue tradisional khas Kalimantan selama bulan Ramadan.  “Saya berdagang bukan saat bulan puasa saja, yang saya jual ini kue-kue basah khas Kalimantan , seperti kue amparan tatak, kue lapis, dan kue bingka,” ucapnya kepada Kalteng Pos.

Baca Juga :  Asprov PSSI Kalteng Ajukan Kongres Februari

Midah menjual dagangannya dengan harga terjangkau. Tak heran banyak peminatnya. Bukan hanya orang tua, tapi juga kalang-an mahasiswa yang menempuh pendidikan di Kota Palangka Raya.

Salah satunya Fitri. Mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Kota Cantik ini mengaku berasal dari Puruk Cahu, Kabupaten Murung Raya. Menurutnya, berkunjung ke pasar Ramadan adalah hal biasa bagi perantau sepertinya. Pasar Ramadan merupakan alternatif untuk mencari santapan berbuka.

“Ini kali kedua ramadan sebagai perantau, mencari menu berbuka di pasar Ramadan sepulang dari kampus, karena takutnya tidak sempat mempersiapkan menu berbuka nanti,” ucapnya. Sementara itu, Ke-pala Bidang Perdagangan Disperkop UMMP Palangka Raya Hadriansyah  mengatakan bahwa pasar Ramadan akan diresmikan pada hari ini (4/4).

Pasar Ramadan dibuka pada tujuh titik lokasi. Yakni di Pasar Kahayan, Jalan AIS Nasution, Jalan Bali, Pasar Rajawali, Komplek Jalan Bondol, samping Masjid Al Husna, dan samping Masjid Shalahuddin.

Jumlah lapak ada 230, sebagaimana yang didata sebelumnya. Pihaknya berharap para pedagang tetap tertib dalam berjualan serta menerapkan protokol kesehatan.(abw/ahm/*irj/nue/ce/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/