Site icon KaltengPos

Smansa Reborn vs Smanda Sampit, Final Penuh Gengsi dan Ambisi

PALANGKA RAYA-Liga Futsal Kalteng Pos memasuki partai puncak. Dua tiket final telah dikantongi dua tim terbaik, yakni Smansa Reborn dan Smanda Sampit. Laga pamungkas yang penuh gengsi dan ambisi itu akan digelar di Gor Family Futsal, Jalan Putri Junjung Buih, Palangka Raya, Senin (5/2) pukul 19.15 WIB.

Partai final kali ini diprediksi bakal sengit dan seru. Kedua tim sama-sama tampil konsisten meraih kemenangan sejak babak penyisihan. Laga ini pun penuh gengsi, karena keduanya sama-sama berambisi meraih titel juara.

Smansa Reborn memastikan satu tiket final setelah menang adu penalti 4-3 saat menghadapi Smada Berkah. Babak tostosan digelar setelah kedua tim bermain imbang 2-2 selama waktu normal. Sedangkan Smanda Sampit memastikan tampil di final setelah menang telak 5-1 atas Skaga BDH.

Pada laga pertama semifinal, para penonton telah disuguhkan laga sengit antara Smansa Reborn versus Smada Berkah. Pada menit-menit awal, Smanda dibuat kelelahan bertahan karena intensitas tinggi serangan yang dibangun para pemain Smansa Reborn.

Setelah waktu berjalan 5 menit, serangan Smansa berbuah hasil. Pemain bernomor punggu 9, Rasya berhasil memanfaatkan umpan rekan setimnya di depan gawang lawan tanpa pengawalan. Alhasil skor berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan Smansa.

Setelah tertinggal satu gol, permainan Smada makin memanas. Tembakan keras terus dilancarkan, walau hanya beberapa yang mengarah ke gawang. Strategi yang diterapkan sang pelatih belum mampu menggetarkan jala gawang Smansa.

Namun ketika waktu tersisa tiga menit, pemain Smada bernama Rayhan berhasil melesatkan tendangan keras dari tengah lapangan yang tak mampu ditepis penjaga gawang Smansa. Skor menjadi 1-1 dan bertahan hingga jedah paruh waktu.

Memasuki babak kedua, tensi permainan meningkat. Pelanggaran demi pelanggaran dilakukan oleh pemain Smada Berkah.Pemain bernomor punggung 14, Rolly melakukan pelanggaran keras hingga diganjar kartu merah. Smada pun harus bermain dengan 4 orang selama dua menit.

Pada jangka waktu sanksi itu, Smada bermain dengan aman. Setelah itu, Smada kembali bermain secara lengkap. Selanjutnya, Raihan kembali memperlihatkan kemampuan dengan kembali mencetal gol kedua. Melalui aksi yang sama dengan melesatkan tendangan keras dari tengah lapangan. Skor 2-1 untuk keunggulan Smada. Permainan Smada makin apik. Barisan pertahanan begitu rapih membendung serangan Smansa.

Akan tetapi petaka kembali didapatkan Smada setelah melakukan pelanggaran keenam. Smansa pun mendapat hadiah tendangan penalti. Namun Hartawan yang dipercaya sebagai algojo tak mampu memanfaatkan peluang emas itu. Bola rebon hasil tepisan Daffa (penjaga gawang Smada) mampu dimanfaatkan oleh Vallen hingga berhasil menyamakan kedudukan. Skor 2-2 bertahan hingga babak kedua usai. Pertandingan pun dituntaskan lewat adu penalti. Alhasil, Smansa unggul 4-3 dan berhak mengantongi satu tiket menuju final.

Dari tim Smansa, eksekutor kedua, ketiga, keempat, dan kelima berhasil menjalankan tugas. Sedangkan dari kubu Smada, hanya tiga eksekutor yang berhasil mencetak gol, yaitu penendang kedua, ketiga, dan keempat.

Alif selaku pelatih dari Smansa Reborn mengaku bangga dengan kerja keras dan semangat para anak asuhnya. Ia mengakui persiapan yang dilakukan Smansa bertujuan meraih juara Liga Futsal Kalteng Pos kali ini.

“Alhamdulillah berkah Yang Maha Kuasa, saya selalu berikan arahan untuk main dengan cara terbaik. Untuk menang dan kalah kami serahkan kepada Yang Kuasa. Persiapan kami sudah jauh-jauh hari, karena kami mengusung misi juara,” tegasnya.

Sementara itu, Enda selaku pelatih Smada Berkah mengucapkan selamat atas kemenangan tim Smansa. Ia menilai kedua tim sudah bermain baik dalam laga sore itu. “Kedua tim menampilkan permainan terbaik, cuman keberuntungan ada di pihak Smansa. Selamat buat Smansa yang melaju ke babak final,” ucap Enda.

Enda menyebut hasil laga itu menjadi bahan evaluasi bagi timnya. Terkait banyaknya pelanggaran yang dilakukan anak asuhnya, ia mengaku perlu memperbanyak latihan, terutama pengolahan mental.

“Anak-anak terlalu terbawa suasana untuk mempertahankan keunggulan, tetapi tidak memperhatikan jumlah pelanggaran. Dan itu yang akan kami evaluasi khusus,” tegasnya. (irj/ce/ala)

Exit mobile version