Kamis, Mei 16, 2024
24.4 C
Palangkaraya

Fenomena La Nina Ganggu Sektor Pertanian

PALANGKA RAYA-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi semester dua tahun 2024 ini akan terjadi fenomena La Nina. Kondisi itu bisa mengganggu sektor pertanian. Fenomena itu akan menghambat proses penanaman padi. Karena curah hujan akan sangat tinggi.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Kalteng Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut, Anton Budiyono menyebut, bulan ini fenomena El Nino di Kalteng masih berlangsung. Pada semester II 2024 atau bulan Juni hingga seterusnya diprediksi akan beralih ke La Nina.

“Jadi memang rawa-rawa atau lahan pertanian yang seharusnya bisa ditanam jadi tergenang air, lahan pertanian yang seharusnya bisa tumbuh di musim kemarau, tetapi karena tergenang air, jadi tidak bisa ditanam,” jelas Anton, Selasa (6/2).

“Memang prediksi terjadinya fenomena La Nina itu masih merupakan prediksi awal, per 10 hari akan kami update lagi, sekarang masih El Nino,” tambahnya.

Sementara itu, harga beberapa komoditas pangan di Kalteng mengalami kenaikan pada awal tahun 2024. Fenomena tersebut disinyalir dipicu oleh adanya hari besar keagamaan, sehingga beberapa komoditas banyak dibeli masyarakat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Kalteng, Riza Rahmadi mengatakan, sampel inflasi di Kalteng dalam survei terbaru, selain Palangka Raya dan Sampit, kini ditambah dua kota lagi, yakni Kuala Kapuas dan Sukamara.

“Di Kuala Kapuas inflasinya 4,70 persen, Sukamara 3,69 persen, Sampit 2,61 persen, dan Palangka Raya 2,88 persen. Rata-ratanya di angka 3,40 persen,” beber Riza kepada wartawan usai menghadiri rilis BPS di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (6/2).

Baca Juga :  Kampung Santallar Benteng Pejuang dan Tempat Dakwah (

Menurut Riza, penyumbang inflasi terbesar adalah komoditas daging ayam ras. Fenomena kenaikan itu dipicu oleh adanya momen hari besar keagamaan Isra Mikraj.

“Di samping itu juga dilaksanakan haul Guru Sekumpul di beberapa tempat, khususnya Kapuas, sehingga permintaan daging ayam ras kemungkinan cukup tinggi sementara pasokannya kurang,” ujarnya.

Pada Festival Kota Air di Kuala Kapuas, yang mana ada aktivitas konsumsi ikan secara besar, seperti ikan gabus dan ikan nila, menyebabkan harga kedua komoditas tersebut sempat naik dan menjadi penyumbang inflasi di wilayah setempat.

“Terkait daging ayam ras, kami sudah temukan jalan keluarnya, di Bulog tersedia penyimpanan daging ayam beku, mudah-mudahan dengan adanya daging ayam beku itu, di kota atau kabupaten yang mengalami kenaikan harga ayam bisa dilakukan intervensi pasar, meski Isra Mikraj tinggal beberapa hari lagi,” jelasnya.

Menurut rilis resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) terkait andil komoditas utama terhadap inflasi di Kalteng per Januari 2024, daging ayam ras menyumbang 0,57 persen inflasi. Selain daging ayam ras, beras, rokok kretek mesin, ikan gabus, dan ikan nila juga menjadi penyumbang inflasi di Kalteng per Januari 2024.

“Kami akan mempercepat penyaluran bantuan pangan sampai dengan 31 Januari 2024, itu bantuan pangan untuk 113.880 penerima. Sejauh ini sudah 61,69 persen. Kami berharap tanggal 2 Februari sudah mencapai 100 persen. Kami harapkan andil inflasi beras bisa ditekan, terutama beras bantuan pangan, SPHP,” jelasnya.

Baca Juga :  Penyekatan Diperketat di Perbatasan

Riza mengatakan, Pemprov Kalteng sudah menggelar pasar murah dan pasar penyeimbang sebagaimana arahan Gubernur H Sugianto Sabran, mulai dari wilayah barat, tengah, hingga timur untuk menjaga stabilitas harga pangan.

“Saya kira itu akan membantu penurunan harga barang sehingga stabilitas harga terus terjaga,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Kantor Wilayah Bulog Kalteng Budi Cahyanto mengatakan, karena pihaknya butuh upaya cepat untuk menurunkan harga daging ayam, mengingat potensi kenaikan harga ke depan cukup tinggi, maka pihaknya menyediakan dropship penjualan ayam.

“Modelnya seperti dropship, kami pesan ke pabrikan, langsung dikirim ke pasar, lalu kami buka operasi pasar di sana. Berapa pun jumlah yang laku saat itu, akan kami beli,” tuturnya.

Ia berharap harga ayam di pasar segera turun. Budi menyebut, selama harga ayam masih tinggi, penyediaan ayam ras beku akan tetap dilakukan. Ia memastikan bahwa daging beku lebih higienis, karena dari pembersihan hingga penjualan menggunakan standar metode yang dianjurkan.

“Beda kalau di pasar, mungkin ayamnya dihinggap lalat dan lainnya, yang ini kan bebas dari penyakit, cuman bedanya masyarakat belum terlalu familiar dengan daging beku, ayam beku,” tuturnya.

Dalam waktu dekat pihaknya berencana memulai operasi pasar daging beku di Palangka Raya. Kemudian menyebar ke semua daerah di Kalteng. (dan/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi semester dua tahun 2024 ini akan terjadi fenomena La Nina. Kondisi itu bisa mengganggu sektor pertanian. Fenomena itu akan menghambat proses penanaman padi. Karena curah hujan akan sangat tinggi.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Kalteng Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut, Anton Budiyono menyebut, bulan ini fenomena El Nino di Kalteng masih berlangsung. Pada semester II 2024 atau bulan Juni hingga seterusnya diprediksi akan beralih ke La Nina.

“Jadi memang rawa-rawa atau lahan pertanian yang seharusnya bisa ditanam jadi tergenang air, lahan pertanian yang seharusnya bisa tumbuh di musim kemarau, tetapi karena tergenang air, jadi tidak bisa ditanam,” jelas Anton, Selasa (6/2).

“Memang prediksi terjadinya fenomena La Nina itu masih merupakan prediksi awal, per 10 hari akan kami update lagi, sekarang masih El Nino,” tambahnya.

Sementara itu, harga beberapa komoditas pangan di Kalteng mengalami kenaikan pada awal tahun 2024. Fenomena tersebut disinyalir dipicu oleh adanya hari besar keagamaan, sehingga beberapa komoditas banyak dibeli masyarakat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Kalteng, Riza Rahmadi mengatakan, sampel inflasi di Kalteng dalam survei terbaru, selain Palangka Raya dan Sampit, kini ditambah dua kota lagi, yakni Kuala Kapuas dan Sukamara.

“Di Kuala Kapuas inflasinya 4,70 persen, Sukamara 3,69 persen, Sampit 2,61 persen, dan Palangka Raya 2,88 persen. Rata-ratanya di angka 3,40 persen,” beber Riza kepada wartawan usai menghadiri rilis BPS di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (6/2).

Baca Juga :  Kampung Santallar Benteng Pejuang dan Tempat Dakwah (

Menurut Riza, penyumbang inflasi terbesar adalah komoditas daging ayam ras. Fenomena kenaikan itu dipicu oleh adanya momen hari besar keagamaan Isra Mikraj.

“Di samping itu juga dilaksanakan haul Guru Sekumpul di beberapa tempat, khususnya Kapuas, sehingga permintaan daging ayam ras kemungkinan cukup tinggi sementara pasokannya kurang,” ujarnya.

Pada Festival Kota Air di Kuala Kapuas, yang mana ada aktivitas konsumsi ikan secara besar, seperti ikan gabus dan ikan nila, menyebabkan harga kedua komoditas tersebut sempat naik dan menjadi penyumbang inflasi di wilayah setempat.

“Terkait daging ayam ras, kami sudah temukan jalan keluarnya, di Bulog tersedia penyimpanan daging ayam beku, mudah-mudahan dengan adanya daging ayam beku itu, di kota atau kabupaten yang mengalami kenaikan harga ayam bisa dilakukan intervensi pasar, meski Isra Mikraj tinggal beberapa hari lagi,” jelasnya.

Menurut rilis resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) terkait andil komoditas utama terhadap inflasi di Kalteng per Januari 2024, daging ayam ras menyumbang 0,57 persen inflasi. Selain daging ayam ras, beras, rokok kretek mesin, ikan gabus, dan ikan nila juga menjadi penyumbang inflasi di Kalteng per Januari 2024.

“Kami akan mempercepat penyaluran bantuan pangan sampai dengan 31 Januari 2024, itu bantuan pangan untuk 113.880 penerima. Sejauh ini sudah 61,69 persen. Kami berharap tanggal 2 Februari sudah mencapai 100 persen. Kami harapkan andil inflasi beras bisa ditekan, terutama beras bantuan pangan, SPHP,” jelasnya.

Baca Juga :  Penyekatan Diperketat di Perbatasan

Riza mengatakan, Pemprov Kalteng sudah menggelar pasar murah dan pasar penyeimbang sebagaimana arahan Gubernur H Sugianto Sabran, mulai dari wilayah barat, tengah, hingga timur untuk menjaga stabilitas harga pangan.

“Saya kira itu akan membantu penurunan harga barang sehingga stabilitas harga terus terjaga,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Kantor Wilayah Bulog Kalteng Budi Cahyanto mengatakan, karena pihaknya butuh upaya cepat untuk menurunkan harga daging ayam, mengingat potensi kenaikan harga ke depan cukup tinggi, maka pihaknya menyediakan dropship penjualan ayam.

“Modelnya seperti dropship, kami pesan ke pabrikan, langsung dikirim ke pasar, lalu kami buka operasi pasar di sana. Berapa pun jumlah yang laku saat itu, akan kami beli,” tuturnya.

Ia berharap harga ayam di pasar segera turun. Budi menyebut, selama harga ayam masih tinggi, penyediaan ayam ras beku akan tetap dilakukan. Ia memastikan bahwa daging beku lebih higienis, karena dari pembersihan hingga penjualan menggunakan standar metode yang dianjurkan.

“Beda kalau di pasar, mungkin ayamnya dihinggap lalat dan lainnya, yang ini kan bebas dari penyakit, cuman bedanya masyarakat belum terlalu familiar dengan daging beku, ayam beku,” tuturnya.

Dalam waktu dekat pihaknya berencana memulai operasi pasar daging beku di Palangka Raya. Kemudian menyebar ke semua daerah di Kalteng. (dan/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/