Minggu, Mei 19, 2024
24.3 C
Palangkaraya

HMI Bersuara, Ingatkan soal Netralitas

PALANGKA RAYA-Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palangka Raya membuat pernyataan sikap sebagai bentuk respons terhadap pesta demokrasi yang sedang berjalan saat ini. Disampaikan oleh Ketua Umum HMI Cabang Palangka Raya, Muhammad Rizky Oktaviandi, aksi HMI Cabang Palangka Raya beserta kader-kadernya itu bermaksud merespons kondisi sosial negara saat ini.

“Kita bisa melihat ada begitu banyak pelanggaran yang dilakukan oleh aparatur sipil negara, terkhusus Bapak Presiden. Ini merupakan respons dari kami,” ucapnya, Jumat (9/2).

Dikatakannya, ada empat tuntutan yang disuarakan dalam aksi tersebut. Pertama, meminta untuk menghentikan dan mendesak penyalahgunaan kekuasaan hari ini agar demokrasi berjalan sesuai koridor dan tidak keluar dari jalurnya.

Selain itu, pihaknya akan mendesak dan menuntut Presiden Joko Widodo agar tetap bersikap netral. “Tidak menyalahgunakan kekuasaannya dan tidak menyalahkan fasilitas negara untuk mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada pemilu 2024,” katanya.

Baca Juga :  Sidang Tipikor “Gaji Buta” Oknum Guru: Anak Terdakwa Dihadirkan sebagai Saksi

Disamping itu, mengingatkan seluruh pejabat publik untuk tidak memihak pasangan calon tertentu. “Seperti eksekutif, menteri, TNI, hingga Polri harus dapat bersikap netral pada pemilu nanti. Tidak boleh memihak pada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden,” ucapnya.

“Kita meminta serta mengimbau seluruh masyarakat, organisasi perjuangan lain, dan para akademisi untuk bisa menjaga nilai-nilai demokrasi dewasa ini. Itulah empat tuntutan yang kami suarakan hari ini,” ungkapnya.

Ketua Umum HMI Cabang itu menegaskan, HMI Cabang Kota Palangka Raya menolak keras adanya dinasti politik. “Karena saat ini ada banyak anak bangsa memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin negeri. Kami tegaskan, apabila masih terlihat presiden atau menteri yang melakukan cawe-cawe politik di negeri ini, maka kami akan melakukan aksi serupa dengan membawa massa yang lebih banyak untuk menegaskan tuntutan kami,” tekannya.

Baca Juga :  Devi, Suami Korban Bangkal Percaya Penuh kepada Polisi Dalam Penyelidikan

Ia menambahkan, apabila pernyataan sikap yang saat ini mereka utarakan tidak dihiraukan pihak terkait, maka HMI Palangka Raya akan turun lagi dengan massa yang lebih banyak jumlahnya. Dalam orasi, Rizky juga menegaskan terkait pemakzulan Presiden Jokowi.

“Apabila Presiden Joko Widodo melakukan cawe-cawe politik lagi dan melakukan upaya penyalahgunaan kekuasaan, maka HMI akan turun dan mendesak Joko Widodo segera menanggalkan jabatannya sebagai Presiden RI,” pungkasnya. (zia/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palangka Raya membuat pernyataan sikap sebagai bentuk respons terhadap pesta demokrasi yang sedang berjalan saat ini. Disampaikan oleh Ketua Umum HMI Cabang Palangka Raya, Muhammad Rizky Oktaviandi, aksi HMI Cabang Palangka Raya beserta kader-kadernya itu bermaksud merespons kondisi sosial negara saat ini.

“Kita bisa melihat ada begitu banyak pelanggaran yang dilakukan oleh aparatur sipil negara, terkhusus Bapak Presiden. Ini merupakan respons dari kami,” ucapnya, Jumat (9/2).

Dikatakannya, ada empat tuntutan yang disuarakan dalam aksi tersebut. Pertama, meminta untuk menghentikan dan mendesak penyalahgunaan kekuasaan hari ini agar demokrasi berjalan sesuai koridor dan tidak keluar dari jalurnya.

Selain itu, pihaknya akan mendesak dan menuntut Presiden Joko Widodo agar tetap bersikap netral. “Tidak menyalahgunakan kekuasaannya dan tidak menyalahkan fasilitas negara untuk mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada pemilu 2024,” katanya.

Baca Juga :  Sidang Tipikor “Gaji Buta” Oknum Guru: Anak Terdakwa Dihadirkan sebagai Saksi

Disamping itu, mengingatkan seluruh pejabat publik untuk tidak memihak pasangan calon tertentu. “Seperti eksekutif, menteri, TNI, hingga Polri harus dapat bersikap netral pada pemilu nanti. Tidak boleh memihak pada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden,” ucapnya.

“Kita meminta serta mengimbau seluruh masyarakat, organisasi perjuangan lain, dan para akademisi untuk bisa menjaga nilai-nilai demokrasi dewasa ini. Itulah empat tuntutan yang kami suarakan hari ini,” ungkapnya.

Ketua Umum HMI Cabang itu menegaskan, HMI Cabang Kota Palangka Raya menolak keras adanya dinasti politik. “Karena saat ini ada banyak anak bangsa memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin negeri. Kami tegaskan, apabila masih terlihat presiden atau menteri yang melakukan cawe-cawe politik di negeri ini, maka kami akan melakukan aksi serupa dengan membawa massa yang lebih banyak untuk menegaskan tuntutan kami,” tekannya.

Baca Juga :  Devi, Suami Korban Bangkal Percaya Penuh kepada Polisi Dalam Penyelidikan

Ia menambahkan, apabila pernyataan sikap yang saat ini mereka utarakan tidak dihiraukan pihak terkait, maka HMI Palangka Raya akan turun lagi dengan massa yang lebih banyak jumlahnya. Dalam orasi, Rizky juga menegaskan terkait pemakzulan Presiden Jokowi.

“Apabila Presiden Joko Widodo melakukan cawe-cawe politik lagi dan melakukan upaya penyalahgunaan kekuasaan, maka HMI akan turun dan mendesak Joko Widodo segera menanggalkan jabatannya sebagai Presiden RI,” pungkasnya. (zia/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/