Dalam mengawal pembangunan, pendampingan teknis, dan pengelolaan usaha klaster tambak udang vaname, pemprov akan menggandeng para pihak expert dan profesional. Antara lain melibatkan tim ahli dari Universitas Gajah Mada (UGM), PT. Central Proteina Prima. Tbk Sidoarjo, Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, serta konsultan yang berpengalaman.
“Pengelolaan tambak yang ada di kawasan shrimp estate, saya pastikan akan melibatkan masyarakat lokal melalui BUMDes, kelompok pembudi daya ikan, koperasi-koperasi, dan kelompok usaha milenial, sehingga masyarakat akan mendapat nilai tambah ekonomis dari program ini, karena sokoguru perekonomian itu terletak pada pemberdayaan masyarakat,” katanya.
Gubernur menargetkan tahun ini sudah ada panen perdana shrimp estate. Akan mengundang Presiden Joko Widodo untuk peresmian sekaligus panen perdana. Pihaknya berharap program shrimp estate ini akan didukung secara maksimal oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan serta kementerian terkait lainnya.
Gubernur optimis panen perdana tahun ini oleh Presiden Joko Widodo akan menjadi starting point dan merupakan momentum strategis pembangunan shrimp estate tahap selanjutnya, yakni di Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Kotawaringin Timur pada 2023 mendatang.
“Keberhasilan pembangunan shrimp estate ini tidak hanya agar Kalteng dapat bersaing di industri perikanan nasional, tetapi juga dapat berkontribusi dan bersaing untuk merebut pasar global, serta dapat berkontribusi memenuhi kebutuhan pangan ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur,” tuturnya.