Jumat, November 22, 2024
24.1 C
Palangkaraya

Ratusan Desa di Kalteng Terdampak Banjir, Warga Mulai Mengungsi

Banjir kali ini juga mengakibatkan 2.946 unit rumah terendam. “Hingga saat ini total ada 9.740 jiwa dari 3.238 kepala keluarga terdampak, sedangkan yang mengungsi sejumlah 53 kepala keluarga atau 207 jiwa,” jelasnya.

Bupati Lamandau H Hendra Lesmana mengatakan, terkait bencana banjir ini, pemerintah kabupaten bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti TNI, Polri, dinas terkait, sukarelawan, dan masyarakat untuk upaya penanganan darurat dengan menyalurkan bantuan sembako.

“Total lebih dari seribuan paket bantuan sudah disalurkan ke sejumlah titik untuk membantu kebutuhan warga yang rumahnya terendam banjir,” kata Bupati Hendra.

Sebagai bentuk antisipasi, sejak jauh-jauh hari pemerintah daerah juga telah mendirikan tenda darurat (posko) yang tersebar di sejumlah titik. Juga ada upaya evakuasi ke rumah-rumah warga. “Tim akan disiagakan terus untuk memantau ketinggian air, termasuk melakukan evakuasi ke rumah-rumah warga,” sebutnya.

Terpisah, Kepala BPBPK Kalteng Falery Tuwan mengatakan, banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Kalteng diakibatkan intensitas curah hujan yang tinggi belakangan, sebagaimana prediksi pihak BMKG yang menyebut musim hujan datang lebih awal.

Baca Juga :  Golkar Mulai Survei Figur Cagub

“Kemarin sempat menyurut (banjir), jadi tinggal tiga kabupaten, terus hujan lagi mulai dua hari yang lalu dengan intensitas cukup tinggi, sehingga jumlah kabupaten yang terendam banjir bertambah jadi sembilan,” ucap Falery Tuwan kepada Kalteng Pos, Minggu (16/10).

Terkait upaya pihaknya, Falery mengatakan, petugas BPBD di tiap kabupaten/kota telah dalam posisi siaga untuk upaya penanggulangan, seperti penyediaan lokasi evakuasi. “Petugas kami di tiap kabupaten sudah ready semua, kami berkoordinasi dengan TNI, Polri, Satpol PP, dan dinas kesehatan sehingga sarana dan peralatan pun sudah disiagakan semua, termasuk tenda-tenda dan dapur umum,” tuturnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada dengan keadaan atau kemungkinan terjadinya banjir susulan. “tetap waspada, perhatikan ramalan cuaca dan peringatan-peringatan dini, jika butuh evakuasi, segera hubungi petugas terdekat, kami selalu siaga di tiap kabupaten,” tandasnya.

Baca Juga :  Wagub Kalteng Cek Poin Penyekatan Pasar Panas

Prakirawan Kantor BMKG Kota Palangka Raya Alfandy mengatakan, dalam tiga hari hingga seminggu ke depan, wilayah Kalteng masih berpotensi turun hujan, khususnya daerah-daerah yang berdasarkan data BPBD Provinsi Kalteng telah direndam banjir.

“Terutama untuk wilayah Kalteng bagian barat seperti Lamandau, Sukamara, Kobar, juga Kalteng bagian utara seperti Katingan, Gumas bagian utara, dan Kotim, kemungkinan masih turun hujan dengan intensitas sedang,” bebernya kepada Kalteng Pos, Minggu (16/10).

Terkait kondisi ibu kota provinsi, yang mana satu kelurahan dan satu kecamatan sudah tergenang banjir, diakuinya bahwa dalam satu minggu terakhir turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada, karena Kota Palangka Raya berada di wilayah aliran sungai dan sering mendapatkan banjir kiriman dari wilayah hulu. (bah/dan/son/lan/ce/ala)

Banjir kali ini juga mengakibatkan 2.946 unit rumah terendam. “Hingga saat ini total ada 9.740 jiwa dari 3.238 kepala keluarga terdampak, sedangkan yang mengungsi sejumlah 53 kepala keluarga atau 207 jiwa,” jelasnya.

Bupati Lamandau H Hendra Lesmana mengatakan, terkait bencana banjir ini, pemerintah kabupaten bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti TNI, Polri, dinas terkait, sukarelawan, dan masyarakat untuk upaya penanganan darurat dengan menyalurkan bantuan sembako.

“Total lebih dari seribuan paket bantuan sudah disalurkan ke sejumlah titik untuk membantu kebutuhan warga yang rumahnya terendam banjir,” kata Bupati Hendra.

Sebagai bentuk antisipasi, sejak jauh-jauh hari pemerintah daerah juga telah mendirikan tenda darurat (posko) yang tersebar di sejumlah titik. Juga ada upaya evakuasi ke rumah-rumah warga. “Tim akan disiagakan terus untuk memantau ketinggian air, termasuk melakukan evakuasi ke rumah-rumah warga,” sebutnya.

Terpisah, Kepala BPBPK Kalteng Falery Tuwan mengatakan, banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Kalteng diakibatkan intensitas curah hujan yang tinggi belakangan, sebagaimana prediksi pihak BMKG yang menyebut musim hujan datang lebih awal.

Baca Juga :  Golkar Mulai Survei Figur Cagub

“Kemarin sempat menyurut (banjir), jadi tinggal tiga kabupaten, terus hujan lagi mulai dua hari yang lalu dengan intensitas cukup tinggi, sehingga jumlah kabupaten yang terendam banjir bertambah jadi sembilan,” ucap Falery Tuwan kepada Kalteng Pos, Minggu (16/10).

Terkait upaya pihaknya, Falery mengatakan, petugas BPBD di tiap kabupaten/kota telah dalam posisi siaga untuk upaya penanggulangan, seperti penyediaan lokasi evakuasi. “Petugas kami di tiap kabupaten sudah ready semua, kami berkoordinasi dengan TNI, Polri, Satpol PP, dan dinas kesehatan sehingga sarana dan peralatan pun sudah disiagakan semua, termasuk tenda-tenda dan dapur umum,” tuturnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada dengan keadaan atau kemungkinan terjadinya banjir susulan. “tetap waspada, perhatikan ramalan cuaca dan peringatan-peringatan dini, jika butuh evakuasi, segera hubungi petugas terdekat, kami selalu siaga di tiap kabupaten,” tandasnya.

Baca Juga :  Wagub Kalteng Cek Poin Penyekatan Pasar Panas

Prakirawan Kantor BMKG Kota Palangka Raya Alfandy mengatakan, dalam tiga hari hingga seminggu ke depan, wilayah Kalteng masih berpotensi turun hujan, khususnya daerah-daerah yang berdasarkan data BPBD Provinsi Kalteng telah direndam banjir.

“Terutama untuk wilayah Kalteng bagian barat seperti Lamandau, Sukamara, Kobar, juga Kalteng bagian utara seperti Katingan, Gumas bagian utara, dan Kotim, kemungkinan masih turun hujan dengan intensitas sedang,” bebernya kepada Kalteng Pos, Minggu (16/10).

Terkait kondisi ibu kota provinsi, yang mana satu kelurahan dan satu kecamatan sudah tergenang banjir, diakuinya bahwa dalam satu minggu terakhir turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada, karena Kota Palangka Raya berada di wilayah aliran sungai dan sering mendapatkan banjir kiriman dari wilayah hulu. (bah/dan/son/lan/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/