Selasa, Mei 14, 2024
23.5 C
Palangkaraya

Agustiar: Kemarahan Bu Risma Bukti Kepedulian

PALANGKA RAYA-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng H Agustiar Sabran S.Kom mengapresiasi kinerja Menteri Sosial RI Tri Rismaharini, karena dinilai sangat bertanggung jawab dan peduli kepada masyarakat yang terdampak bencana di Tanah Air ini.

“Saya sangat memahami dan menganggap wajar bila Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam kondisi marah. Seperti di tengah beberapa kunjungannya yang memarahi kesalahan menyangkut permasalahan bansos. Kemarahan Menteri Risma membuktikan rasa tanggung jawab dan kepeduliannya yang tinggi,” kata Agustiar kepada Kalteng Pos, Minggu (19/9).

Menurut pria yang juga menjabat Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng ini, kemarahan Risma terkait penyaluran bansos yang saat ini tengah menjadi pembicaraan, dilihat Agustiar dari sudut pandang positif. Menurutnya Ibu Risma ingin agar penyaluran bansos tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat jumlah. “Tujuan beliau tentu memberikan perhatian kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan bantuan, terutama yang terdampak bencana,” ungkap politikus PDIP tersebut.

Baca Juga :  Dewan Dukung Proses Hukum Sesuai Prosedur

H Agustiar juga menilai bahwa kemarahan yang sering ditunjukkan Ibu Risma tampaknya tak pernah memikirkan dampak negatif terhadap citra mantan wali kota Surabaya tersebut ke depan, karena mengalir alamiah tampak banyak perhitungan.

“Semoga perhatian yang diberikan pemerintah kepada masyarakat melalui Kementerian Sosial dapat dirasakan, khususnya mereka yang mengalami dampak langsung di lapangan,” harapnya.Menurut Anggota Komisi III DPR RI tersebut, kemarahan Ibu Risma setiap kunjungan bukanlah untuk pencitraan, tapi karena ingin segera memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat. Termasuk untuk masyarakat Bumi Tambun Bungai saat kunjungan kerjanya beberapa waktu lalu.Hal itu dinilai wajar, karena saat ini masyarakat memang membutuhkan perhatian yang serius dari pemerintah, termasuk melalui bantuan sosial. Karena itu bansos jangan sampai terlambat disalurkan dan harus tepat sasaran.

“Dalam masa sulit akibat krisis ekonomi dan krisis kesehatan ini, marilah kita berkolaborasi dan bersinergi, bergotong royong dalam semangat huma betang untuk membantu meringankan beban sesama yang sedang membutuhkan uluran tangan,” harapnya.

Agustiar juga tengah menyiapkan skema untuk rencana penyaluran bantuan kepada para korban bencana di Bumi Tambun Bungai ini. Tentu dengan memperhatikan skala prioritas dan kondisi bencana yang dialami.”Kami tentu mengapresiasi upaya penanganan yang dilakukan pemerintah provinsi maupun kabupaten/ kota guna membantu masyarakat yang membutuhkan,” tuturnya.

Baca Juga :  Barca Krisis Lini Depan dan Belakang

Menurutnya, bencana alam banjir yang terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia dikarenakan intensitas hujan yang tinggi serta adanya pemanasan global yang menyebabkan es di kutub utara mencair. Selain itu, faktor lain yang juga menyebabkan bencana banjir adalah pendangkalan sungai. Untuk itu sangat perlu untuk melakukan normalisasi. “Ini yang menjadi perhatian dan upaya pemerintah ke depan agar bencana bisa diminimalkan sehingga tidak menimbulkan banyak korban jiwa,” tutupnya. (nue/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng H Agustiar Sabran S.Kom mengapresiasi kinerja Menteri Sosial RI Tri Rismaharini, karena dinilai sangat bertanggung jawab dan peduli kepada masyarakat yang terdampak bencana di Tanah Air ini.

“Saya sangat memahami dan menganggap wajar bila Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam kondisi marah. Seperti di tengah beberapa kunjungannya yang memarahi kesalahan menyangkut permasalahan bansos. Kemarahan Menteri Risma membuktikan rasa tanggung jawab dan kepeduliannya yang tinggi,” kata Agustiar kepada Kalteng Pos, Minggu (19/9).

Menurut pria yang juga menjabat Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng ini, kemarahan Risma terkait penyaluran bansos yang saat ini tengah menjadi pembicaraan, dilihat Agustiar dari sudut pandang positif. Menurutnya Ibu Risma ingin agar penyaluran bansos tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat jumlah. “Tujuan beliau tentu memberikan perhatian kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan bantuan, terutama yang terdampak bencana,” ungkap politikus PDIP tersebut.

Baca Juga :  Dewan Dukung Proses Hukum Sesuai Prosedur

H Agustiar juga menilai bahwa kemarahan yang sering ditunjukkan Ibu Risma tampaknya tak pernah memikirkan dampak negatif terhadap citra mantan wali kota Surabaya tersebut ke depan, karena mengalir alamiah tampak banyak perhitungan.

“Semoga perhatian yang diberikan pemerintah kepada masyarakat melalui Kementerian Sosial dapat dirasakan, khususnya mereka yang mengalami dampak langsung di lapangan,” harapnya.Menurut Anggota Komisi III DPR RI tersebut, kemarahan Ibu Risma setiap kunjungan bukanlah untuk pencitraan, tapi karena ingin segera memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat. Termasuk untuk masyarakat Bumi Tambun Bungai saat kunjungan kerjanya beberapa waktu lalu.Hal itu dinilai wajar, karena saat ini masyarakat memang membutuhkan perhatian yang serius dari pemerintah, termasuk melalui bantuan sosial. Karena itu bansos jangan sampai terlambat disalurkan dan harus tepat sasaran.

“Dalam masa sulit akibat krisis ekonomi dan krisis kesehatan ini, marilah kita berkolaborasi dan bersinergi, bergotong royong dalam semangat huma betang untuk membantu meringankan beban sesama yang sedang membutuhkan uluran tangan,” harapnya.

Agustiar juga tengah menyiapkan skema untuk rencana penyaluran bantuan kepada para korban bencana di Bumi Tambun Bungai ini. Tentu dengan memperhatikan skala prioritas dan kondisi bencana yang dialami.”Kami tentu mengapresiasi upaya penanganan yang dilakukan pemerintah provinsi maupun kabupaten/ kota guna membantu masyarakat yang membutuhkan,” tuturnya.

Baca Juga :  Barca Krisis Lini Depan dan Belakang

Menurutnya, bencana alam banjir yang terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia dikarenakan intensitas hujan yang tinggi serta adanya pemanasan global yang menyebabkan es di kutub utara mencair. Selain itu, faktor lain yang juga menyebabkan bencana banjir adalah pendangkalan sungai. Untuk itu sangat perlu untuk melakukan normalisasi. “Ini yang menjadi perhatian dan upaya pemerintah ke depan agar bencana bisa diminimalkan sehingga tidak menimbulkan banyak korban jiwa,” tutupnya. (nue/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/