Kamis, Mei 16, 2024
32.8 C
Palangkaraya

Karhutla Mulai Mengancam

PALANGKA RAYA-Kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai mengancam beberapa daerah di Kalteng. Dalam dua hari terakhir, Palangka Raya dan Kotawaringin Barat (Kobar) sudah timbul titik api dan beberapa hektare lahan sudah dilalap api.

Untuk wilayah Kota Palangka Raya, lahan terbakar diketahui berada di jalan G.S Rubay di kompleks Universitas Kristen Palangka Raya (Unkrip) pada malam hari, Sabtu (24/4). Meskipun api tidak menjalar, namun lokasi berdekatan dengan rumah warga sekitar.

Saat di lokasi kejadian, Tim Pemadam Kebakaran dari Emergency Response Palangka Raya, kesulitan mencari sumber air karena parit di sekitar kering dan berlumpur. Pemadaman dibantu menggunakan 1 unit Mobil AWC milik Sabhara Polda Kalteng untuk melakukan pembasahan, mengingat lahan tersebut lahan gambut yang kering, dan luasan yang terbakar tidak begitu besar.

Usai dipadamkan, Kapolresta Palangka Raya didampingi Kabag Ops Polresta bersama dengan Kapolsek Sebangau langsung melakukan pengecekan dan memasang garis Polisi di area lahan terbakar. Kemudian kepolisian mencari tahu pemilik lahan tersebut.

Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri, mengatakan, dari hasil keterangan warga sekitar sebelum terbakarnya lahan, sekitar sore harinya ada warga yang membersihkan lahan tersebut, kemudian ditinggal mengakibatkan api membesar. “Kami dapat informasi memang ada warga yang membersihkan lahan, namun karena ditinggal, api membesar. Sementara pemilik lahan tidak berada di tempat nanti akan kita mintai keterangan,” ujar Kapolresta Pangaka Raya ini, Sabtu (24/4).

Baca Juga :  Dishub Ajukan Trayek DAMRI Belanti Siam-Palangka Raya

Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat jangan membakar lahan perkebunan, pekarangan, tanpa dididampingi petugas.”Kalau seperti ini, apalagi ada kelalaian akan kita tindak dan diproses secara hukum,” tegasnya.

Selain itu pada pada siang hari, Minggu (25/4), sekitar pukul 10:40 WIB kembali terjadi kebakaran lahan di Jalan Sisingamangaraja. Luasan lahan terbakar diperkirakan 100 meter lebih dan berhasil dipadamkan.

Sementara itu, di wilayah Kobar, diduga akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan, 1 hektare lahan terbakar di daerah Tengkawang, Desa Sungai Sekonyer, Kecamatan Kumai. Kejadian ini sendiri diketahui melalui titik api yang ditemukan dan langsung dilakukan tindak lanjut oleh tim gabungan, Minggu (25/4) sekitar pukul 12. 30 WIB. Api berhasil dipadamkan dan langsung dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian.

Baca Juga :  BPBD Rutin Semprot Disinfektan di Sekolah

Kapolres Kobar AKBP Devy Firmansyah melalui Kapolsek Kumai Ipda Rais Fadhillilah mengatakan, saat ini masih dilakukan penyelidikan apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Tim gabungan dari Polri TNI serta BPBD sudah melakukan pengecekan di lokasi kejadian. Kejadian ini sendiri terjadi pada saat ditemukannya adanya titik hotspot yang terpantau di satelit. Untuk menuju lokasi sendiri cukup jauh.  Pihaknya berangkat dari pelabuhan kumai mengunakan speed Boat dan dilanjutkan roda empat menuju Sekitar Daerah Banitan RT 03 Desa Sungai Sekonyer.

“Kami menemukan  rumput dan pepohonan yang habis terbakar, Lahan terbakar. Lokasinya sendiri adalah bekas tambang rakyat yang berbatasan dengan Taman Nasional Tanjung Puting,”katanya.

Sedangkan untuk luasan yang terbakar kurang lebih satu hektare. Diperkirakan api ini sendiri berasal dari penting rokok pemancing yang dibuang secara sembarangan. Saat ini lokasi sudah dipasang garis polisi untuk dilakukan pendalaman.

“Kami sudah minta dan mengimbau warga agar jangan melakukan pembakaran lahan. Kami akan tindak tegas apabila nantinya ada yang nekat membakar,”ucapnya.(son/uni)

PALANGKA RAYA-Kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai mengancam beberapa daerah di Kalteng. Dalam dua hari terakhir, Palangka Raya dan Kotawaringin Barat (Kobar) sudah timbul titik api dan beberapa hektare lahan sudah dilalap api.

Untuk wilayah Kota Palangka Raya, lahan terbakar diketahui berada di jalan G.S Rubay di kompleks Universitas Kristen Palangka Raya (Unkrip) pada malam hari, Sabtu (24/4). Meskipun api tidak menjalar, namun lokasi berdekatan dengan rumah warga sekitar.

Saat di lokasi kejadian, Tim Pemadam Kebakaran dari Emergency Response Palangka Raya, kesulitan mencari sumber air karena parit di sekitar kering dan berlumpur. Pemadaman dibantu menggunakan 1 unit Mobil AWC milik Sabhara Polda Kalteng untuk melakukan pembasahan, mengingat lahan tersebut lahan gambut yang kering, dan luasan yang terbakar tidak begitu besar.

Usai dipadamkan, Kapolresta Palangka Raya didampingi Kabag Ops Polresta bersama dengan Kapolsek Sebangau langsung melakukan pengecekan dan memasang garis Polisi di area lahan terbakar. Kemudian kepolisian mencari tahu pemilik lahan tersebut.

Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri, mengatakan, dari hasil keterangan warga sekitar sebelum terbakarnya lahan, sekitar sore harinya ada warga yang membersihkan lahan tersebut, kemudian ditinggal mengakibatkan api membesar. “Kami dapat informasi memang ada warga yang membersihkan lahan, namun karena ditinggal, api membesar. Sementara pemilik lahan tidak berada di tempat nanti akan kita mintai keterangan,” ujar Kapolresta Pangaka Raya ini, Sabtu (24/4).

Baca Juga :  Dishub Ajukan Trayek DAMRI Belanti Siam-Palangka Raya

Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat jangan membakar lahan perkebunan, pekarangan, tanpa dididampingi petugas.”Kalau seperti ini, apalagi ada kelalaian akan kita tindak dan diproses secara hukum,” tegasnya.

Selain itu pada pada siang hari, Minggu (25/4), sekitar pukul 10:40 WIB kembali terjadi kebakaran lahan di Jalan Sisingamangaraja. Luasan lahan terbakar diperkirakan 100 meter lebih dan berhasil dipadamkan.

Sementara itu, di wilayah Kobar, diduga akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan, 1 hektare lahan terbakar di daerah Tengkawang, Desa Sungai Sekonyer, Kecamatan Kumai. Kejadian ini sendiri diketahui melalui titik api yang ditemukan dan langsung dilakukan tindak lanjut oleh tim gabungan, Minggu (25/4) sekitar pukul 12. 30 WIB. Api berhasil dipadamkan dan langsung dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian.

Baca Juga :  BPBD Rutin Semprot Disinfektan di Sekolah

Kapolres Kobar AKBP Devy Firmansyah melalui Kapolsek Kumai Ipda Rais Fadhillilah mengatakan, saat ini masih dilakukan penyelidikan apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Tim gabungan dari Polri TNI serta BPBD sudah melakukan pengecekan di lokasi kejadian. Kejadian ini sendiri terjadi pada saat ditemukannya adanya titik hotspot yang terpantau di satelit. Untuk menuju lokasi sendiri cukup jauh.  Pihaknya berangkat dari pelabuhan kumai mengunakan speed Boat dan dilanjutkan roda empat menuju Sekitar Daerah Banitan RT 03 Desa Sungai Sekonyer.

“Kami menemukan  rumput dan pepohonan yang habis terbakar, Lahan terbakar. Lokasinya sendiri adalah bekas tambang rakyat yang berbatasan dengan Taman Nasional Tanjung Puting,”katanya.

Sedangkan untuk luasan yang terbakar kurang lebih satu hektare. Diperkirakan api ini sendiri berasal dari penting rokok pemancing yang dibuang secara sembarangan. Saat ini lokasi sudah dipasang garis polisi untuk dilakukan pendalaman.

“Kami sudah minta dan mengimbau warga agar jangan melakukan pembakaran lahan. Kami akan tindak tegas apabila nantinya ada yang nekat membakar,”ucapnya.(son/uni)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/