KASONGAN – Selaku penyelenggara pemilihan kepala daerah (pilkada), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Katingan diingatkan agar betul-betul mengantisipasi tingkat kerawanan dalam pesta demokrasi lima tahunan yang akan digelar serentak bersamaan dengan daerah lain pada 27 November 2024.
Karena potensi kerawanan dalam setiap tahapan bisa saja terjadi. “Kuncinya tinggal kita bagaimana dalam setiap tahapan penyelenggaraan, harus berpegang pada aturan dan ketentuan yang berlaku. Sehingga tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan,” kata mantan Komisioner KPU Provinsi Kalimantan Tengah Sapta Tjita kepada Kalteng Pos, Senin (5/8/2024).
Menurut Sapta yang juga mantan Ketua KPU Kabupaten Katingan, potensi kerawanan yang sering terjadi di setiap pemilihan umum berdasarkan pengalamannya, yaitu berkaitan dengan pendataan pemilih.
Dia melihat, masalah ini merupakan salah satu tahapan yang dinilai krusial. Namun hal ini tidak hanya menjadi tugas penyelenggara, tetapi juga ada kaitan dengan berbagai instansi. Salah satunya berkaitan dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
“Jadi untuk data penduduk kita ini harus akurat dan valid. Sebab selama ini masih terdapat data pemilih kita yang tidak memenuhi syarat. Misal yang sudah meninggal, tapi masih terdaftar. Begitu juga sebaliknya, memenuhi syarat tetapi tidak terdaftar. Di sisi lain juga ada data pemilih yang alamatnya tidak lengkap. Ini tentu menjadi kesulitan mencarinya, dan berdampak ketika ingin dilakukan penyampaian kepada pemilih atau pemberitahuan C6. Tapi ini sebetulnya tantangan bagi penyelenggara, tidak boleh berhenti. Tetap lakukan segala upaya, dengan menggandeng RT, lurah, camat, dan sebagainya,” tegasnya.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat Katingan agar berperan aktif untuk berpartisipasi menyukseskan pilkada di Katingan.
Sebagai mantan Komisioner KPU, dia mengapresiasi kinerja KPU Kabupaten Katingan selama ini, dalam melaksanakan semua tahapan yang sudah berjalan. “Harapan kita pilkada tahun ini dapat berjalan dengan sukses. Tapi perlu diingat, suksesnya pemilu di tempat kita, tidak hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara saja. Tapi kita semua, dan seluruh masyarakat Katingan,” tandasnya. (eri/ens)
