Senin, Mei 13, 2024
24.5 C
Palangkaraya

DPPKBP3A Siapkan Barsel Ikut GSI Tingkat Provinsi

BUNTOK-Dalam upaya mencegah angka kematian ibu dan anak, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) mempersiapkan daerahnya untuk mengikuti lomba penilaian Gerakan Sayang Ibu (GSI) 2023 tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

“Maksud pelaksanaan GSI ini adalah bagaimana cara mencegah dan mengurangi angka kematian ibu dan anak saat persalinan,” kata Kepala DPPKBP3A Kabupaten Barsel Mario, Kamis (19/1/2023).

Menurut dia, sebelumnya pihaknya sudah koordinasi dengan pihak PPA Provinsi Kalteng terkait hal tersebut. Dijelaskannya, bahwa pihaknya langsung melakukan tindak lanjut dengan mengadakan rapat koordinasi dengan instasi terkait. “Jadi hasil rapat yakni mempersiapkan Kabupaten Barsel untuk mngikuti ajang tersebut,” ucapnya.

Baca Juga :  12 Desa di Empat Kecamatan Kebanjiran

Mario mengatakan, dari hasil tahun 2022 yang mengikuti ajang tersebut, akan menjadi tolak ukur pihaknya untuk memperbaiki hal-hal yang kurang untuk bisa mencapai hasil yang lebih maksimal dan baik lagi di tahun 2023. “Memang ada beberapa desa yang akan menjadi fokus pilihan kita yang akan diseleksi kembali,” katanya.

Ditambahkannya, pihaknya akan mengadakan rapat koordinasi kembali dengan instasi terkait guna membahas dan membawa data masing-masing dari desa yang sudah ditentukan. “Ada lima desa yang sudah kita tentukan, apa saja yang bisa ditonjolkan maupun kelebihan dari masing-masing desa tersebut,” ungkapnya.

Dengan demikian, kata dia, maka seluruh tim yang terlibat bisa menilai, desa mana yang layak untuk mewakili Barsel di ajang GSI 2023 tingkat Provinsi Kalteng tersebut, karena setiap kabupaten hanya bisa diwakilkan satu desa saja.

Baca Juga :  Segala Sektor Jadi Prioritas Utama

Ia berharap, dengan adanya GSI ini untuk mewujudkan tujuan tersebut, sinergisitas, saling bahu membahu antar perangkat daerah sangat diperlukan. Karena ajang ini juga salah satu program penurunan angka stunting di daerah setempat.

“Mudah-mudahan dengan persiapan dan hasil yang lebih maksimal untuk kabupaten kita dalam mengikuti ajang GSI 2023 ini, bukan hanya setelah ajang selesai, namun akan tetap berkesinambungan dan berkelanjutan serta menjadi tolak ukur desa-desa lain untuk bisa menirunya,” harap Mario. (ner/ens)

BUNTOK-Dalam upaya mencegah angka kematian ibu dan anak, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) mempersiapkan daerahnya untuk mengikuti lomba penilaian Gerakan Sayang Ibu (GSI) 2023 tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

“Maksud pelaksanaan GSI ini adalah bagaimana cara mencegah dan mengurangi angka kematian ibu dan anak saat persalinan,” kata Kepala DPPKBP3A Kabupaten Barsel Mario, Kamis (19/1/2023).

Menurut dia, sebelumnya pihaknya sudah koordinasi dengan pihak PPA Provinsi Kalteng terkait hal tersebut. Dijelaskannya, bahwa pihaknya langsung melakukan tindak lanjut dengan mengadakan rapat koordinasi dengan instasi terkait. “Jadi hasil rapat yakni mempersiapkan Kabupaten Barsel untuk mngikuti ajang tersebut,” ucapnya.

Baca Juga :  12 Desa di Empat Kecamatan Kebanjiran

Mario mengatakan, dari hasil tahun 2022 yang mengikuti ajang tersebut, akan menjadi tolak ukur pihaknya untuk memperbaiki hal-hal yang kurang untuk bisa mencapai hasil yang lebih maksimal dan baik lagi di tahun 2023. “Memang ada beberapa desa yang akan menjadi fokus pilihan kita yang akan diseleksi kembali,” katanya.

Ditambahkannya, pihaknya akan mengadakan rapat koordinasi kembali dengan instasi terkait guna membahas dan membawa data masing-masing dari desa yang sudah ditentukan. “Ada lima desa yang sudah kita tentukan, apa saja yang bisa ditonjolkan maupun kelebihan dari masing-masing desa tersebut,” ungkapnya.

Dengan demikian, kata dia, maka seluruh tim yang terlibat bisa menilai, desa mana yang layak untuk mewakili Barsel di ajang GSI 2023 tingkat Provinsi Kalteng tersebut, karena setiap kabupaten hanya bisa diwakilkan satu desa saja.

Baca Juga :  Segala Sektor Jadi Prioritas Utama

Ia berharap, dengan adanya GSI ini untuk mewujudkan tujuan tersebut, sinergisitas, saling bahu membahu antar perangkat daerah sangat diperlukan. Karena ajang ini juga salah satu program penurunan angka stunting di daerah setempat.

“Mudah-mudahan dengan persiapan dan hasil yang lebih maksimal untuk kabupaten kita dalam mengikuti ajang GSI 2023 ini, bukan hanya setelah ajang selesai, namun akan tetap berkesinambungan dan berkelanjutan serta menjadi tolak ukur desa-desa lain untuk bisa menirunya,” harap Mario. (ner/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/