Jumat, Mei 17, 2024
32.9 C
Palangkaraya

Kepala Bapenda Optimistis Mencapai Target PAD 2023

KUALA KURUN – Tahun 2023, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) ditargetkan Rp84.719.417.995. Sampai 30 Juni atau hingga triwulan kedua, realisasinya mencapai Rp15.201.859.873,69 atau 17,94 persen.

”Untuk target realisasi PAD, kami optimis tercapai. Apalagi ada dua perusahaan besar swasta (PBS) di sektor perkebunan yang akan melakukan pembayaran bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB),”  kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Gumas Edison, Selasa (4/7).

Dia mengakui, pembayaran BPHTB merupakan bagian dari penerbitan hak guna usaha (HGU). Kalau tidak membayar BPHTB, maka izin HGU PBS tidak akan dapat dikantongi.

”Di sektor perkebunan, ada dua PBS yang belum memiliki HGU dan itu yang akan membayar BPHTB. Itu wajib bagi seluruh PBS yang berinvestasi, karena memiliki kekuatan hukum tetap,” tegasnya.

Baca Juga :  Bappedalitbang Selidiki Lahan Kritis Bekas Tambang

Dijelaskannya, sumber penerimaan PAD Kabupaten Gumas dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah. Untuk realisasi pajak daerah Rp4.309.248.263,00 atau 8,75 persen dari target Rp49.230.000.000, lalu realisasi retribusi daerah Rp2.345.472.327,00 atau 48,58 persen dari target Rp4.828.080.000, serta lain-lain PAD yang sah Rp8.510.632.120,69 atau 48,25 persen dari target Rp17.637.337.995,00.

”Selain itu, juga ada realisasi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp36.507.163,00 atau 0,28 persen dari target Rp13.024.000.000. Pembayaran BPHTB masuk ke dalam realisasi ini,” ujarnya.

Dia menambahkan, ada beberapa perangkat daerah yang memiliki sumber PAD, yakni bapenda, badan keuangan dan aset daerah, dinas komunikasi, informatika, persandian dan statistik, dinas pekerjaan umum, bappedalitbang, dinas pertanian, dinas lingkungan hidup, kehutanan, dan perhubungan, dinas perindustrian dan perdagangan.

Baca Juga :  Disdikpora Sosialisasi Kurikulum Merdeka

Kemudian, dinas kesehatan, sekretariat daerah, dinas kebudayaan dan pariwisata, dinas transmigrasi, tenaga kerja, koperasi, dan usaha kecil menengah, serta dinas pendidikan, kepemudaan, dan olahraga.

”Kami akan terus meningkatkan optimalisasi realisasi capaian PAD. Mengingat ini menjadi salah satu instrumen pembiayaan pembangunan daerah untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (okt)

KUALA KURUN – Tahun 2023, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) ditargetkan Rp84.719.417.995. Sampai 30 Juni atau hingga triwulan kedua, realisasinya mencapai Rp15.201.859.873,69 atau 17,94 persen.

”Untuk target realisasi PAD, kami optimis tercapai. Apalagi ada dua perusahaan besar swasta (PBS) di sektor perkebunan yang akan melakukan pembayaran bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB),”  kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Gumas Edison, Selasa (4/7).

Dia mengakui, pembayaran BPHTB merupakan bagian dari penerbitan hak guna usaha (HGU). Kalau tidak membayar BPHTB, maka izin HGU PBS tidak akan dapat dikantongi.

”Di sektor perkebunan, ada dua PBS yang belum memiliki HGU dan itu yang akan membayar BPHTB. Itu wajib bagi seluruh PBS yang berinvestasi, karena memiliki kekuatan hukum tetap,” tegasnya.

Baca Juga :  Bappedalitbang Selidiki Lahan Kritis Bekas Tambang

Dijelaskannya, sumber penerimaan PAD Kabupaten Gumas dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah. Untuk realisasi pajak daerah Rp4.309.248.263,00 atau 8,75 persen dari target Rp49.230.000.000, lalu realisasi retribusi daerah Rp2.345.472.327,00 atau 48,58 persen dari target Rp4.828.080.000, serta lain-lain PAD yang sah Rp8.510.632.120,69 atau 48,25 persen dari target Rp17.637.337.995,00.

”Selain itu, juga ada realisasi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp36.507.163,00 atau 0,28 persen dari target Rp13.024.000.000. Pembayaran BPHTB masuk ke dalam realisasi ini,” ujarnya.

Dia menambahkan, ada beberapa perangkat daerah yang memiliki sumber PAD, yakni bapenda, badan keuangan dan aset daerah, dinas komunikasi, informatika, persandian dan statistik, dinas pekerjaan umum, bappedalitbang, dinas pertanian, dinas lingkungan hidup, kehutanan, dan perhubungan, dinas perindustrian dan perdagangan.

Baca Juga :  Disdikpora Sosialisasi Kurikulum Merdeka

Kemudian, dinas kesehatan, sekretariat daerah, dinas kebudayaan dan pariwisata, dinas transmigrasi, tenaga kerja, koperasi, dan usaha kecil menengah, serta dinas pendidikan, kepemudaan, dan olahraga.

”Kami akan terus meningkatkan optimalisasi realisasi capaian PAD. Mengingat ini menjadi salah satu instrumen pembiayaan pembangunan daerah untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (okt)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/