Kamis, Mei 9, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Waspada Karhutla

PALANGKA RAYA-Berdasarkan data BMKG prakiraan kondisi cuasa di Kota Palangka Raya saat ini yang disebut dengan istilah La Nina atau kemarau basah. Memasuki musim kemarau namun masih sering terjadi hujan. Demikian diungkapkan Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani kepada media, baru-baru ini.

Selain itu juga akan memasuki cuaca El Nino yaitu terjadinya kondisi kekeringan yang puncaknya diperkirakan di bulan Agustus dengan suhu hingga lebih dari 33 derajat Celcius.

Oleh sebab itu, memasuki cuaca kering tersebut, Emi mengimbau agar warga di Kota Cantik Palangka Raya untuk waspada terhadap terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kota setempat.

“Seperti yang kita ketahui, saat kondisi musim kering tiba wilayah Kota Palangka Raya sendiri rentan terjadinya Karhutla. Untuk itu, saya minta agar nantinya semua pihak tetap waspada,” kata Emi.

Baca Juga :  Lurah Marang Turut Awasi Penerapan Prokes

Selain itu, dirinya juga mengajak seluruh warga agar bersama dalam mencegah terjadinya Karhutla di Kota Palangka Raya seperti tidak membuka lahan dengan membakar dan tidak membakar sampah sembaangan. Menurutnya, faktor terbesar penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan itu sendiri adalah karena ulah manusia.

“Oleh sebab itu, penting bagi kita dalam mencegah terjadinya karhutla. Kalau bukan kita siapa lagi, karena jika terjadi karhutla itu sendiri akan berdampak buruk bagi manusia selain merusak lingkungan juga dapat menggangu kesehatan kita,” tutupnya. (hms/ans)

PALANGKA RAYA-Berdasarkan data BMKG prakiraan kondisi cuasa di Kota Palangka Raya saat ini yang disebut dengan istilah La Nina atau kemarau basah. Memasuki musim kemarau namun masih sering terjadi hujan. Demikian diungkapkan Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani kepada media, baru-baru ini.

Selain itu juga akan memasuki cuaca El Nino yaitu terjadinya kondisi kekeringan yang puncaknya diperkirakan di bulan Agustus dengan suhu hingga lebih dari 33 derajat Celcius.

Oleh sebab itu, memasuki cuaca kering tersebut, Emi mengimbau agar warga di Kota Cantik Palangka Raya untuk waspada terhadap terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kota setempat.

“Seperti yang kita ketahui, saat kondisi musim kering tiba wilayah Kota Palangka Raya sendiri rentan terjadinya Karhutla. Untuk itu, saya minta agar nantinya semua pihak tetap waspada,” kata Emi.

Baca Juga :  Lurah Marang Turut Awasi Penerapan Prokes

Selain itu, dirinya juga mengajak seluruh warga agar bersama dalam mencegah terjadinya Karhutla di Kota Palangka Raya seperti tidak membuka lahan dengan membakar dan tidak membakar sampah sembaangan. Menurutnya, faktor terbesar penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan itu sendiri adalah karena ulah manusia.

“Oleh sebab itu, penting bagi kita dalam mencegah terjadinya karhutla. Kalau bukan kita siapa lagi, karena jika terjadi karhutla itu sendiri akan berdampak buruk bagi manusia selain merusak lingkungan juga dapat menggangu kesehatan kita,” tutupnya. (hms/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/