Senin, Mei 13, 2024
24.3 C
Palangkaraya

UT Jalin Kerja Sama dengan Pemkab Sukamara

Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Jarak Jauh

PALANGKA RAYA-Universitas Terbuka (UT), menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pembkab) Sukamara, dengan melakukan penandatanganan perjanjian nota kesepahaman (MoU). Kerja sama tersebut dilaksanakan langsung oleh oleh Rektor UT Prof Ojat Darojat dan Bupati Sukamara H Windu Subagio di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Kamis (22/12). Pada kesempatan yang sama, dilakukan pula penandatangan perjanjian kerja sama (PKS) antara Direktur UPBJJ-UT Palangka Raya Hariyadi dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukamara Mohammad Yunus terkait peningkatan kompetensi pendidikan guru mata pelajaran, guru sekolah dasar (SD), dan guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kabupaten Sukamara.

Giat ini dirangkai dengan menyematkan Jaket Varsity UT, menyerahkan kartu tanda mahasiswa (KTM), seta modul UT secara simbolis oleh rektor UT, sebagai wujud menyemangati Bupati Sukamara yang turut menjadi mahasiswa baru di UT pada Program Studi limu Pemerintahan, Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP).

Baca Juga :  Kadishub Bantah Dugaan Praktik KKN Pengelolaan Parkir di Kota Cantik

Dalam sambutan Rektor UT Prof Ojat Darojat menyampaikan, pandemi Covid-19 makin menguatkan UT sebagai pelopor pendidikan jarak jauh. “Era pandemi dan pascapandemi PJJ menjadi strategi yang ditempuh pemerintah untuk mengatasi learning loss,” ungkap Prof Ojat.

“UT ditempatkan pemerintah sebagai agen yang sangat penting untuk membantu universitas dan lembaga lain yang ingin meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh. Hal ini tidak lepas dari visi misi UT yang telah diemban selama 38 tahun,” tegas rektor UT.
Ia menjelaskan, UT ditugaskan pemerintah untuk pemerataan akses pendidikan tinggi, meningkatkan kompetensi orang yang telah bekerja, serta menjadi solusi daya tampung perguruan tinggi lain yang terbatas.

“Saat ini UT melayani 420 ribu mahasiswa. Merdeka Belajar telah diterapkan UT karena mahasiswa dapat belajar di UT sesuai kapasitas masing-masing. Tidak ada batasan tempat, biaya, hingga waktu,” jelas Prof. Ojat.

Dengan bergabungnya Bupati Sukamara menjadi keluarga besar UT, diharapkan bisa memotivasi masyarakat di Kabupaten Sukamara untuk melanjutkan pendidikan tinggi sampai jenjang S3. Semoga UT menjadi pilihan masyarakat Sukamara untuk melanjutkan pendidikan tinggi tanpa harus meninggalkan wilayahnya, dan pekerjaannya,” harap Rektor UT.

Baca Juga :  Ekspor ke Jepang Alami Peningkatan Terbesar

Di tempat yang sama Bupati Sukamara H Windu Subagio mengungkapkan, UT dapat menjadi solusi pendidikan tinggi bagi siapapun. “Menurut saya luar biasa, sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengambil solusi yang sudah disiapkan Pemerintah ini (UT),” ujarnya.

Iapun menerangkan bahwa, tujuan kami melakukan kerja sama dengan UT, untuk memberikan fasilitas bagi pendidik kami dalam meningkatkan kompetensi, karena mereka adalah pendidik yang akan melahirkan generasi Indonesia Emas 2045,” jelas Windu
”Kami akan membiayai kuliah S1 di Universitas Terbuka (UT) untuk 25 guru PAUD dan TK. Sisanya kami selesaikan di 2023, untuk itu saya mengimbau agar Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun masyarakat untuk kuliah di UT,” tutup Windu. (hms/uut/ktk/b-5)

PALANGKA RAYA-Universitas Terbuka (UT), menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pembkab) Sukamara, dengan melakukan penandatanganan perjanjian nota kesepahaman (MoU). Kerja sama tersebut dilaksanakan langsung oleh oleh Rektor UT Prof Ojat Darojat dan Bupati Sukamara H Windu Subagio di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Kamis (22/12). Pada kesempatan yang sama, dilakukan pula penandatangan perjanjian kerja sama (PKS) antara Direktur UPBJJ-UT Palangka Raya Hariyadi dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukamara Mohammad Yunus terkait peningkatan kompetensi pendidikan guru mata pelajaran, guru sekolah dasar (SD), dan guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kabupaten Sukamara.

Giat ini dirangkai dengan menyematkan Jaket Varsity UT, menyerahkan kartu tanda mahasiswa (KTM), seta modul UT secara simbolis oleh rektor UT, sebagai wujud menyemangati Bupati Sukamara yang turut menjadi mahasiswa baru di UT pada Program Studi limu Pemerintahan, Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP).

Baca Juga :  Kadishub Bantah Dugaan Praktik KKN Pengelolaan Parkir di Kota Cantik

Dalam sambutan Rektor UT Prof Ojat Darojat menyampaikan, pandemi Covid-19 makin menguatkan UT sebagai pelopor pendidikan jarak jauh. “Era pandemi dan pascapandemi PJJ menjadi strategi yang ditempuh pemerintah untuk mengatasi learning loss,” ungkap Prof Ojat.

“UT ditempatkan pemerintah sebagai agen yang sangat penting untuk membantu universitas dan lembaga lain yang ingin meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh. Hal ini tidak lepas dari visi misi UT yang telah diemban selama 38 tahun,” tegas rektor UT.
Ia menjelaskan, UT ditugaskan pemerintah untuk pemerataan akses pendidikan tinggi, meningkatkan kompetensi orang yang telah bekerja, serta menjadi solusi daya tampung perguruan tinggi lain yang terbatas.

“Saat ini UT melayani 420 ribu mahasiswa. Merdeka Belajar telah diterapkan UT karena mahasiswa dapat belajar di UT sesuai kapasitas masing-masing. Tidak ada batasan tempat, biaya, hingga waktu,” jelas Prof. Ojat.

Dengan bergabungnya Bupati Sukamara menjadi keluarga besar UT, diharapkan bisa memotivasi masyarakat di Kabupaten Sukamara untuk melanjutkan pendidikan tinggi sampai jenjang S3. Semoga UT menjadi pilihan masyarakat Sukamara untuk melanjutkan pendidikan tinggi tanpa harus meninggalkan wilayahnya, dan pekerjaannya,” harap Rektor UT.

Baca Juga :  Ekspor ke Jepang Alami Peningkatan Terbesar

Di tempat yang sama Bupati Sukamara H Windu Subagio mengungkapkan, UT dapat menjadi solusi pendidikan tinggi bagi siapapun. “Menurut saya luar biasa, sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengambil solusi yang sudah disiapkan Pemerintah ini (UT),” ujarnya.

Iapun menerangkan bahwa, tujuan kami melakukan kerja sama dengan UT, untuk memberikan fasilitas bagi pendidik kami dalam meningkatkan kompetensi, karena mereka adalah pendidik yang akan melahirkan generasi Indonesia Emas 2045,” jelas Windu
”Kami akan membiayai kuliah S1 di Universitas Terbuka (UT) untuk 25 guru PAUD dan TK. Sisanya kami selesaikan di 2023, untuk itu saya mengimbau agar Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun masyarakat untuk kuliah di UT,” tutup Windu. (hms/uut/ktk/b-5)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/