MUARA TEWEH-Menanggapi kasus Pasar Gembira Muara Teweh yang sudah lama tidak difungsikan, anggota DPRD Barito Utara dari Partai Demokrat, Riza Faisal mengusulkan agar pasar tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik. Sehingga bisa menghasilkan untuk menambah pendapatan asli daerah serta meningkatkan ekonomi masyarakat.
Pasar itu bisa difungsikan untuk para pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan untuk dipindahkan ke tempat tersebut. Depan Pasar Gembira, menurut dia, pada sore ataupun pagi hari, lalu lintas macet. Karena selain banyak kendaraan lewat, juga dipersempit adanya jajanan pedagang kaki lima di sekitarnya.
Riza Faisal pun memgusulkan, agar tidak mengganggu pengguna lainnya, para pedagang itu bisa dipindahkan ke Pasar Gembira yang belum dimanfaatkan hingga saat ini, daripada mubazir.
“Pasar kita di Muara Teweh sudah cukup banyak. Ada Pasar Pendopo, Pasar Ipu, Pasar Dermaga dan Pasar PBB. Kalau ditambah lagi, mungkin peminatnya kurang. Tapi, kalau bangunan Pasar Gembira tersebut digunakan untuk jualan makanan, dengan beragam jenisnya, tentu akan menarik perhatian, baik masyarakat dalam daerah ataupun luar daerah,” ujarnya.
Pasar identik dengan bahan sembako, ayam, ikan dan lain sebagainya. Kalau Pasar Gembira difungsikan dengan hal yang sama, Riza khawatir tidak akan bertahan lama. Karena sudah cukup dengan pasar-pasar yang sudah ada. Hanya saja, perlu dicari formula baru, agar tidak terkesan monoton.
“Fungsikan Pasar Gembira, dengan formula baru. Misalnya peruntukannya untuk jual berbagai jenis makanan, termasuk kerajinan tangan atau produk asli daerah. Hingga, Pasar Gembira memiliki ciri khas baru. Jika orang hendak mencari oleh-oleh dari daerah kita, mereka tidak kebingungan. Sebab tujuannya ke pasar tersebut,” ungkapnya.
Dijelaskannya, bahwa itu ide yang ia kehendaki. Namun, semuanya harus koordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah daerah. Sehingga, bangunan yang selama ini tidak terpakai, bisa digunakan untuk kemajuan daerah, melalui Pasar Gembira yang menjual berbagai macam jenis makanan dan produk asli lokal. (adl/ens)