Jumat, Mei 17, 2024
24.7 C
Palangkaraya

Segera Perbaiki Bangunan yang Rusak Akibat Angin Kencang

SAMPIT-Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 yang berada di Desa Camba, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), belum lama ini mengalami rusak parah. Bangunan sekolah tersebut bagian atapnya terangkat dan terlempar akibat kuatnya hantaman angin kencang, belum lama ini.

Menyikapi hal itu, anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotim Riskon Fabiansyah berharap pemerintah daerah segera memperbaiki bangunan SMPN 4 yang rusak akibat dihantam angin kencang tersebut. Ini, agar proses belajar mengajar bisa dilakukan, karena sebagian sekolah mulai melakukan belajar secara tatap muka.

“Kami minta pemerintah daerah melalui instansi terkait yaitu dinas pendidikan agar segera melakukan perbaikan terhadap sekolah SMPN 4 yang mengalami rusak parah akibat angin kencang yang terjadi beberapa hari lalu,” kata Riskon, Rabu (12/1).

Baca Juga :  Dukung Pemkab Tingkatkan SDM di Bidang Kesehatan

Menurutnya, selain atap, sejumlah peralatan komputer dan lainnya menjadi rusak akibat terguyur air hujan. Kejadian itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa, karena sekolah memang sedang libur. Tetapi akibat kejadian itu, atap sekolah rusak parah dan dipastikan tidak bisa digunakan untuk sementara waktu. 

“Kami berharap kejadian ini segera disikapi pemerintah kabupaten, karena pembelajaran tatap muka sudah dimulai. Kondisi itu dikhawatirkan akan mengganggu proses belajar dan mengajar,” ujar Riskon.

Politikus Partai Golkar ini juga mengatakan, jangan sampai kejadian tersebut dibiarkan dan mengganggu proses belajar mengajar di sekolah. Pihak kepala sekolah juga, lanjutnya, harus segera meminta petunjuk ke dinas pendidikan mengenai solusi untuk menanggulangi kerusakan tersebut.

Baca Juga :  Perda Prokes Harus Diterapakan

“Kami minta kepala sekolah segera melakukan koordinasi dengan pihak dinas pendidikan terkait solusinya, agar pembelajaran tatap muka tetap bisa dilaksanakan meski dalam kondisi darurat. Selanjutnya harus segera diupayakan perbaikan kerusakan tersebut, agar proses belajar dan mengajar kembali normal,” tutupnya. (bah)

SAMPIT-Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 yang berada di Desa Camba, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), belum lama ini mengalami rusak parah. Bangunan sekolah tersebut bagian atapnya terangkat dan terlempar akibat kuatnya hantaman angin kencang, belum lama ini.

Menyikapi hal itu, anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotim Riskon Fabiansyah berharap pemerintah daerah segera memperbaiki bangunan SMPN 4 yang rusak akibat dihantam angin kencang tersebut. Ini, agar proses belajar mengajar bisa dilakukan, karena sebagian sekolah mulai melakukan belajar secara tatap muka.

“Kami minta pemerintah daerah melalui instansi terkait yaitu dinas pendidikan agar segera melakukan perbaikan terhadap sekolah SMPN 4 yang mengalami rusak parah akibat angin kencang yang terjadi beberapa hari lalu,” kata Riskon, Rabu (12/1).

Baca Juga :  Dukung Pemkab Tingkatkan SDM di Bidang Kesehatan

Menurutnya, selain atap, sejumlah peralatan komputer dan lainnya menjadi rusak akibat terguyur air hujan. Kejadian itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa, karena sekolah memang sedang libur. Tetapi akibat kejadian itu, atap sekolah rusak parah dan dipastikan tidak bisa digunakan untuk sementara waktu. 

“Kami berharap kejadian ini segera disikapi pemerintah kabupaten, karena pembelajaran tatap muka sudah dimulai. Kondisi itu dikhawatirkan akan mengganggu proses belajar dan mengajar,” ujar Riskon.

Politikus Partai Golkar ini juga mengatakan, jangan sampai kejadian tersebut dibiarkan dan mengganggu proses belajar mengajar di sekolah. Pihak kepala sekolah juga, lanjutnya, harus segera meminta petunjuk ke dinas pendidikan mengenai solusi untuk menanggulangi kerusakan tersebut.

Baca Juga :  Perda Prokes Harus Diterapakan

“Kami minta kepala sekolah segera melakukan koordinasi dengan pihak dinas pendidikan terkait solusinya, agar pembelajaran tatap muka tetap bisa dilaksanakan meski dalam kondisi darurat. Selanjutnya harus segera diupayakan perbaikan kerusakan tersebut, agar proses belajar dan mengajar kembali normal,” tutupnya. (bah)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/