Kecintaan terhadap Kiai Gede tak hanya datang dari umat Islam di Bumi Tambun Bungai. Terbukti tiap haul akbar yang digelar sekitar pertengahan Maret, saban tahunnya selalu dihadiri ribuan jemaah dari berbagai daerah. Haul akbar ke-12 tahun lalu dilaksanakan sebelum pandemi Covid-19 melanda Kalimantan Tengah (Kalteng). Seperti apa suasananya? Kalteng Pos mengulas kembali antusiasme jemaah menghadiri kegiatan keagamaan tersebut.
RUSLAN, Pangkalan Bun
PEMERINTAH Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) telah memasukkan agenda Haul Akbar Kiai Gede sebagai wisata religi. Namun karena saat ini Kalteng masih dilanda pandemi Covid-19, maka jemaah pun tidak bisa lagi berbondong-bondong datang ke makam Kiai Gede untuk berziarah. Haul akbar terakhir dilaksanakan pada 15 Maret 2020.
Diperkirakan ada 20.000-an jemaah yang memadati jalanan arah Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam) hingga kawasan makam Kiai Gede di Kelurahan Kotawaringin Hulu, Kecamatan Kolam, Kabupaten Kobar.
BACA JUGA: UAS hingga Al Habib Muhammad Bin Muhdor Al Attas Pernah Menziarahi Makam
Membeludaknya jemaah yang hadir mengakibatkan tenda-tenda yang disediakan panitia penyelenggara di kawasan Astana Alnurasi dan sekitar makam tak mampu menampung.
Haul akbar tahun lalu dihadiri Al Habib Muhammad Bin Muhdor Al Attas dan Ustaz Gusti Zulkifli, S.Pd.I serta ulama-ulama lainnya. Ada pula dari jajaran pejabat penting seperti Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, Bupati Kobar Hj Nurhidayah, ketua DPRD, pejabat tinggi dari Lamandau, Sukamara, dan kabupaten tetangga lainnya.