Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Muhammadiyah dan Islam Berwawasan Lingkungan

Altruisme terhadap Lingkungan, Kampanyekan Aksi Penghijauan

 

Organisasi Islam Muhammadiyah memberikan perhatian lebih terhadap isu-isu lingkungan. Fenomena perubahan iklim global yang terjadi dewasa ini memberikan kesadaran kepada mereka agar memperkuat amalan terhadap upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Tak heran, penghijauan pun terus dikampanyekan oleh segenap anggota organisasi Islam bentukan KH Ahmad Dahlan ini.

 

AKHMAD DHANI, Palangka Raya

 

PERMASALAHAN lingkungan sudah menyeruak sejak beberapa dekade terakhir, perubahan iklim sudah dirasakan dampaknya oleh masyarakat dunia. Apalagi di tengah kekhawatiran akan dampak dari adanya deforestasi, terutama di Kalimantan sebagai pulau yang terkenal dengan julukan paru-paru dunia.

Pimpinan Muhammadiyah menilai upaya penghijauan perlu digaungkan dan direalisasikan untuk menyikapi kondisi demikian. Melihat kondisi ini, upaya menjaga dan melestarikan lingkungan pun menjadi fokus Muhammadiyah sebagai ladang mencari amal.

Sebab, amal tak hanya dilakukan oleh manusia kepada tuhan dan sesamanya, tetapi juga kepada lingkungan tempat ia hidup dan memupuk pahala. Muhammadiyah sebagai gerakan altruisme Islam memiliki wilayah amal baru untuk merespons persoalan besar di zaman ini.

“Muhammadiyah merupakan gerakan altruisme atau gerakan beramal, saya kira kita perlu punya satu wilayah amalan baru, yaitu terhadap lingkungan dan persoalan-persoalan terkait itu. Karena saat ini persoalan lingkungan, menurut saya, sudah sangat krusial,” ungkap Izul Muslimin, Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, di sela-sela aksi menanam seribu pohon dalam rangka internalisasi gerakan nasional revolusi mental yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Palangka Raya, Jumat pagi (4/8).

Baca Juga :  Tanam Pohon Cegah dan Atasi Ablasi

Izul berpendapat, upaya menjaga kelestarian lingkungan harus menjadi misi penting yang harus terus digaungkan. Oleh karena itu, lanjutnya, persoalan lingkungan harus dapat ditangani bersama-sama, tidak hanya oleh mereka yang menggeluti persoalan ini secara khusus, tetapi juga Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan.

“Kita harus terlibat, karena memang kerusakan lingkungan sekarang ini sudah mengancam semua pihak, tidak hanya orang-orang tertentu, tapi masyarakat luas sudah merasakan dampak dari perubahan iklim yang semakin mengancam bumi, salah satu komitmen kami dengan melakukan gerakan tanam ini,” tuturnya.

Terdapat kurang lebih 1.000 pohon yang ditanam dalam kegiatan tersebut. Dengan tiga pohon yang ditanaman secara simbolis oleh perwakilan dari PP Muhammadiyah, perwakilan Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Provinsi Kalteng, dan perwakilan dari Kementerian Koordinator (Kemenko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI.

“Bumi tengah dihadapkan pada isu climate change. Menurut saya ini peluang baru bagi Muhammadiyah untuk beramal saleh melalui upaya mengatasi persoalan lingkungan,” tambahnya.

Apalagi, lanjut Izul, Kalteng merupakan salah satu pulau penting di dunia yang kelestarian lingkungan, terutama hutannya, perlu terus dijaga agar tetap lestari.

“Kalau tidak kita gaungkan, maka persoalan ini tidak akan menjadi perhatian utama. Oleh karena itu perlu ada pendekatan tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga masyarakat, karena persoalan ini, sekali lagi, sangat krusial,” tegasnya.

Baca Juga :  Melestarikan Budaya tanpa Memandang Suku, Ras, dan Agama 

Pria berkacamata itu berharap agar aksi-aksi penghijauan yang sudah dilakukan membawa manfaat bagi Kalimantan Tengah, terutama lebih luas lagi bagi masyarakat secara global.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua PW Muhammadiyah Provinsi Kalteng, Muchtar menambahkan, pihaknya tentu akan meneruskan kegiatan penghijauan itu dalam berbagai kesempatan yang akan datang. Pihaknya berkomitmen agar kegiatan menanam pohon menjadi budaya di lingkungan Muhammadiyah melalui kampanye di berbagai tempat yang sudah dilakukan.

“Upaya menanam pohon kami selalu menggerakkan bahwa di lingkungan sekolah, kampus, masjid-masjid Muhammadiyah, dan tempat-tempat lainnya untuk senantiasa mengadakan kegiatan menanam pohon sehingga membudayakan kegiatan seperti ini,” ungkap Muchtar kepada wartawan usai penanaman pohon berlangsung.

Muchtar menyebut, upaya membudayakan kegiatan menanam pohon itu tidak hanya dilakukan di Palangka Raya, tetapi juga akan dilakukan di semua daerah se-Kalteng.

“Karena wilayah Kalteng sangat urgent untuk selalu memelihara penghijauan guna mencegah kebakaran, banjir, dan bencana lainnya akibat minimnya pohon, ini yang kami rasa perlu terus dilakukan di Kalimantan Tengah,”tuturnya.

Tak hanya melalui pembudayaan menanam pohon, pihaknya juga tak henti-hentinya mengajak kepada umat muhammadiyah agar menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal.

“Kebersihan lingkungan dan sebagainya itu senantiasa kita jaga dengan menggaungkan bahwa Islam Muhammadiyah mengajarkan kebersihan. Kegiatan terkait menjaga kebersihan, membentuk kepedulian lingkungan, dan kegiatan-kegiatan lainnya, Insya Allah nanti akan selalu dikembangkan agar terus dilakukan,”tandasnya.(ram)

 

Organisasi Islam Muhammadiyah memberikan perhatian lebih terhadap isu-isu lingkungan. Fenomena perubahan iklim global yang terjadi dewasa ini memberikan kesadaran kepada mereka agar memperkuat amalan terhadap upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Tak heran, penghijauan pun terus dikampanyekan oleh segenap anggota organisasi Islam bentukan KH Ahmad Dahlan ini.

 

AKHMAD DHANI, Palangka Raya

 

PERMASALAHAN lingkungan sudah menyeruak sejak beberapa dekade terakhir, perubahan iklim sudah dirasakan dampaknya oleh masyarakat dunia. Apalagi di tengah kekhawatiran akan dampak dari adanya deforestasi, terutama di Kalimantan sebagai pulau yang terkenal dengan julukan paru-paru dunia.

Pimpinan Muhammadiyah menilai upaya penghijauan perlu digaungkan dan direalisasikan untuk menyikapi kondisi demikian. Melihat kondisi ini, upaya menjaga dan melestarikan lingkungan pun menjadi fokus Muhammadiyah sebagai ladang mencari amal.

Sebab, amal tak hanya dilakukan oleh manusia kepada tuhan dan sesamanya, tetapi juga kepada lingkungan tempat ia hidup dan memupuk pahala. Muhammadiyah sebagai gerakan altruisme Islam memiliki wilayah amal baru untuk merespons persoalan besar di zaman ini.

“Muhammadiyah merupakan gerakan altruisme atau gerakan beramal, saya kira kita perlu punya satu wilayah amalan baru, yaitu terhadap lingkungan dan persoalan-persoalan terkait itu. Karena saat ini persoalan lingkungan, menurut saya, sudah sangat krusial,” ungkap Izul Muslimin, Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, di sela-sela aksi menanam seribu pohon dalam rangka internalisasi gerakan nasional revolusi mental yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Palangka Raya, Jumat pagi (4/8).

Baca Juga :  Tanam Pohon Cegah dan Atasi Ablasi

Izul berpendapat, upaya menjaga kelestarian lingkungan harus menjadi misi penting yang harus terus digaungkan. Oleh karena itu, lanjutnya, persoalan lingkungan harus dapat ditangani bersama-sama, tidak hanya oleh mereka yang menggeluti persoalan ini secara khusus, tetapi juga Muhammadiyah sebagai organisasi keagamaan.

“Kita harus terlibat, karena memang kerusakan lingkungan sekarang ini sudah mengancam semua pihak, tidak hanya orang-orang tertentu, tapi masyarakat luas sudah merasakan dampak dari perubahan iklim yang semakin mengancam bumi, salah satu komitmen kami dengan melakukan gerakan tanam ini,” tuturnya.

Terdapat kurang lebih 1.000 pohon yang ditanam dalam kegiatan tersebut. Dengan tiga pohon yang ditanaman secara simbolis oleh perwakilan dari PP Muhammadiyah, perwakilan Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Provinsi Kalteng, dan perwakilan dari Kementerian Koordinator (Kemenko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI.

“Bumi tengah dihadapkan pada isu climate change. Menurut saya ini peluang baru bagi Muhammadiyah untuk beramal saleh melalui upaya mengatasi persoalan lingkungan,” tambahnya.

Apalagi, lanjut Izul, Kalteng merupakan salah satu pulau penting di dunia yang kelestarian lingkungan, terutama hutannya, perlu terus dijaga agar tetap lestari.

“Kalau tidak kita gaungkan, maka persoalan ini tidak akan menjadi perhatian utama. Oleh karena itu perlu ada pendekatan tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga masyarakat, karena persoalan ini, sekali lagi, sangat krusial,” tegasnya.

Baca Juga :  Melestarikan Budaya tanpa Memandang Suku, Ras, dan Agama 

Pria berkacamata itu berharap agar aksi-aksi penghijauan yang sudah dilakukan membawa manfaat bagi Kalimantan Tengah, terutama lebih luas lagi bagi masyarakat secara global.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua PW Muhammadiyah Provinsi Kalteng, Muchtar menambahkan, pihaknya tentu akan meneruskan kegiatan penghijauan itu dalam berbagai kesempatan yang akan datang. Pihaknya berkomitmen agar kegiatan menanam pohon menjadi budaya di lingkungan Muhammadiyah melalui kampanye di berbagai tempat yang sudah dilakukan.

“Upaya menanam pohon kami selalu menggerakkan bahwa di lingkungan sekolah, kampus, masjid-masjid Muhammadiyah, dan tempat-tempat lainnya untuk senantiasa mengadakan kegiatan menanam pohon sehingga membudayakan kegiatan seperti ini,” ungkap Muchtar kepada wartawan usai penanaman pohon berlangsung.

Muchtar menyebut, upaya membudayakan kegiatan menanam pohon itu tidak hanya dilakukan di Palangka Raya, tetapi juga akan dilakukan di semua daerah se-Kalteng.

“Karena wilayah Kalteng sangat urgent untuk selalu memelihara penghijauan guna mencegah kebakaran, banjir, dan bencana lainnya akibat minimnya pohon, ini yang kami rasa perlu terus dilakukan di Kalimantan Tengah,”tuturnya.

Tak hanya melalui pembudayaan menanam pohon, pihaknya juga tak henti-hentinya mengajak kepada umat muhammadiyah agar menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal.

“Kebersihan lingkungan dan sebagainya itu senantiasa kita jaga dengan menggaungkan bahwa Islam Muhammadiyah mengajarkan kebersihan. Kegiatan terkait menjaga kebersihan, membentuk kepedulian lingkungan, dan kegiatan-kegiatan lainnya, Insya Allah nanti akan selalu dikembangkan agar terus dilakukan,”tandasnya.(ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/