Minggu, Mei 19, 2024
26.4 C
Palangkaraya

Setelah Dua Tahun Warung Berkah Operasional

Nasi Bungkus Cuma Dijual Seribu Rupiah

Sudah dua tahun Warung Berkah 1.000 Rupiah eksis di Kota Palangka Raya. Warung yang hanya buka setiap hari Jumat itu, menjual nasi bungkus dengan harga yang sangat murah. Aksi sosial ini tidak hanya membantu warga yang membutuhkan, tapi juga bisa membangkitkan ekonomi masyarakat.

AGUS JAYA, Palangka Raya

DENGAN mengendarai sepeda motor, Dedy Irawan dan istrinya Rabiatul Adawiyah tiba di depan toko MES Mart, Jalan G Obos IX, Kota Palangka Raya. Dua kantong plastik besar berwarna biru berisi puluhan nasi bungkus yang dipegang istrinya segera diturunkan. Sejurus kemudian, Dedy mengangkat sebuah meja kecil dan menaruhnya di depan toko. Kemudian mengangkat sebuah baliho kecil bertuliskan Warung Berkah 1.000 Rupiah dan menaruhnya di samping meja.

Sementara, sang istri yang akrab disapa Atul, mengeluarkan isi kantong plastik yang berisi nasi bungkus, lalu meletakkannya di atas meja. Saat Atul dan Dedy masih sibuk menyusun nasi bungkus, dari arah dalam pagar Kampus IAIN Palangka Raya, datang dua perempuan dan menghampiri meja.

Kedua perempuan itu terlihat menyerah beberapa lembar uang pecahan seribu dan dua ribuan. Atul yang menerima uang itu, kemudian menyerahkan beberapa nasi bungkus kepada mereka. Saat mereka asyik bercakap-cakap, dari dalam pintu gerbang datang lagi beberapa perempuan lain menghampiri meja jualan. Mereka juga menyerahkan uang lembaran seribu rupiah dan menerima nasi bungkus dari Atul.

Makin lama warga yang datang mengelilingi meja makin banyak. Dedy dan istrinya tampak sibuk melayani para pembeli.

Pembeli yang datang tak hanya dari kampus IAIN Palangka Raya. Ada juga warga sekitar dan beberapa pengendara kendaraan yang kebetulan melintas di depan Toko MES Mart tersebut singgah dan mendatangi meja jualan itu. Tidak sampai 10 menit, puluhan nasi bungkus yang diletakkan di atas meja dan di dalam kantong plastik besar itu ludes.

Baca Juga :  Melihat Pejuang Abdi Negara Mengikuti SKB CPNS

Dedy dan istrinya pun kembali kembali merapikan meja dan menyimpan baliho ke tempat semula. Mereka pun bersiap untuk pulang. Tugas Dedy dan istrinya berjualan nasi hari bungkus selesai dengan cepat.

Dedy dan Atul merupakan anggota Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) pengurus wilayah Kalteng. Tiap hari Jumat sekitar pukul 07.30 WIB, keduanya rutin berjualan nasi bungkus di depan gedung kampus IAIN Palangka Raya. Melalui Warung Berkah 1.000 Rupiah, Dedy berjualan nasi bungkus kepada masyarakat yang membutuhkan di sekitar G Obos IX, Palangka Raya. Keistimewaan dari nasi bungkus yang dijual Dedy terletak pada harganya yang begitu murah, yakni Rp1.000 per bungkus.

Tak heran nasi bungkus yang dijual Dedy laris manis dan ludes dalam sekejap. Dedy mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan sosial bagian dari program kerja organisasi Mes Kalteng.

“Kegiatan ini sudah berjalan selama dua tahun, mulai dari 2021 lalu hingga sekarang ini,” kata Dedy kepada Kalteng, Jumat (10/2/2023).

Dedy menjelaskan, pihaknya membeli nasi bungkus dari para pedagang kecil yang biasa berjualan di tepi jalan dengan harga Rp10.000 per bungkus, kemudian menjual kembali kepada masyarakat seharga Rp1.000 per bungkus.

“Tiap Jumat, disiapkan sekitar 50-60 nasi bungkus untuk dijual ke masyarakat,” jelasnya.

Dedy menyebut kegiatan sosial ini dilaksanakan pada tiap Jumat, karena hari itu memiliki makna khusus bagi umat muslim sebagai hari yang penuh keberkahan.

Dikatakannya pula, seluruh hasil penjualan nasi bungkus ini langsung disumbangkan ke pengurus Badan Amal Zakat Provinsi Kalteng untuk disedekahkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Tujuan utama kegiatan sosial ini, selain untuk membantu masyarakat, juga menyosialisasikan dan memperkenalkan konsep ekonomi syariah kepada masyarakat Kalteng.

Dana pelaksanaan kegiatan sosial Warung Berkah 1000 Rupiah ini diperoleh dari sumbangan donatur yang rutin membantu pelaksanaan kegiatan ini dan sumbangan dari para pengurus organisasi Masyarakat Syariah Wilayah Kalteng. Selain itu, pihaknya juga sering menerima sumbangan dari masyarakat umum yang merasa peduli dengan sesama.

Baca Juga :  Renovasi Tidak Mengubah Ciri Khas Budaya Dayak

“Bagi masyarakat yang ingin membantu, bisa menghubungi Toko MES Mart atau untuk dana ke rekening pengelola Warung Berkah di Bank BSI dengan nomor rekening 7186059551,” beber Dedy sembari menunjuk nomor rekening yang tertera pada baliho.

Dedy berharap kegiatan sosial Warung Berkah 1000 Rupiah ini bisa terus dilaksanakan ke depan dan menjadi salah satu cara bagi masyarakat khususnya organisasi MES untuk menunjukkan kepedulian sosial bagi sesama, terutama kepada warga yang membutuhkan. Melalui kegiatan sosial ini, masyarakat bisa merasakan manfaat dari kegiatan ekonomi syariah yang sekarang ini terus berkembang di Indonesia.

“Masyarakat jadi makin tahu dan mengenal tentang ekonomi syariah,” kata Dedy Irawan.

Sekretaris Umum Pengurus Wilayah MES Kalteng H Heru Hidayat ST MPd dalam keterangannya menambahkan, organisasi MES Kalteng telah ada di Provinsi Kalteng sejak tahun 2012 lalu. Dikatakannya, untuk kepengurusan MES Kalteng periode sekarang ini, pihaknya banyak bergerak di bidang ekonomi sektor riil yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.

“Seperti adanya MES Mart, setiap Jumat ada Warung Berkah 1.000 Rupiah, MES Gowes, kegiatan edukasi terkait investasi pasar modal syariah, pendampingan UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal, dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan ekonomi syariah,” ungkap Heru.

Ia mengatakan, dalam rangka lebih mengenalkan kegiatan ekonomi syariah di Kalteng, pihaknya telah bekerja sama dengan instansi pemerintah, lembaga keuangan, maupun lembaga pendidikan.

“Kami berkolaborasi dengan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten, Kementerian Agama, lembaga keuangan, perguruan tinggi, organisasi keagamaan, dan pondok pesantren,” ujarnya.

Heru berharap kegiatan ekonomi syariah terus berkembang, meluas, dan bermanfaat bagi masyarakat Kalteng. “Bukan hanya bermanfaat bagi kaum muslim, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Sudah dua tahun Warung Berkah 1.000 Rupiah eksis di Kota Palangka Raya. Warung yang hanya buka setiap hari Jumat itu, menjual nasi bungkus dengan harga yang sangat murah. Aksi sosial ini tidak hanya membantu warga yang membutuhkan, tapi juga bisa membangkitkan ekonomi masyarakat.

AGUS JAYA, Palangka Raya

DENGAN mengendarai sepeda motor, Dedy Irawan dan istrinya Rabiatul Adawiyah tiba di depan toko MES Mart, Jalan G Obos IX, Kota Palangka Raya. Dua kantong plastik besar berwarna biru berisi puluhan nasi bungkus yang dipegang istrinya segera diturunkan. Sejurus kemudian, Dedy mengangkat sebuah meja kecil dan menaruhnya di depan toko. Kemudian mengangkat sebuah baliho kecil bertuliskan Warung Berkah 1.000 Rupiah dan menaruhnya di samping meja.

Sementara, sang istri yang akrab disapa Atul, mengeluarkan isi kantong plastik yang berisi nasi bungkus, lalu meletakkannya di atas meja. Saat Atul dan Dedy masih sibuk menyusun nasi bungkus, dari arah dalam pagar Kampus IAIN Palangka Raya, datang dua perempuan dan menghampiri meja.

Kedua perempuan itu terlihat menyerah beberapa lembar uang pecahan seribu dan dua ribuan. Atul yang menerima uang itu, kemudian menyerahkan beberapa nasi bungkus kepada mereka. Saat mereka asyik bercakap-cakap, dari dalam pintu gerbang datang lagi beberapa perempuan lain menghampiri meja jualan. Mereka juga menyerahkan uang lembaran seribu rupiah dan menerima nasi bungkus dari Atul.

Makin lama warga yang datang mengelilingi meja makin banyak. Dedy dan istrinya tampak sibuk melayani para pembeli.

Pembeli yang datang tak hanya dari kampus IAIN Palangka Raya. Ada juga warga sekitar dan beberapa pengendara kendaraan yang kebetulan melintas di depan Toko MES Mart tersebut singgah dan mendatangi meja jualan itu. Tidak sampai 10 menit, puluhan nasi bungkus yang diletakkan di atas meja dan di dalam kantong plastik besar itu ludes.

Baca Juga :  Melihat Pejuang Abdi Negara Mengikuti SKB CPNS

Dedy dan istrinya pun kembali kembali merapikan meja dan menyimpan baliho ke tempat semula. Mereka pun bersiap untuk pulang. Tugas Dedy dan istrinya berjualan nasi hari bungkus selesai dengan cepat.

Dedy dan Atul merupakan anggota Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) pengurus wilayah Kalteng. Tiap hari Jumat sekitar pukul 07.30 WIB, keduanya rutin berjualan nasi bungkus di depan gedung kampus IAIN Palangka Raya. Melalui Warung Berkah 1.000 Rupiah, Dedy berjualan nasi bungkus kepada masyarakat yang membutuhkan di sekitar G Obos IX, Palangka Raya. Keistimewaan dari nasi bungkus yang dijual Dedy terletak pada harganya yang begitu murah, yakni Rp1.000 per bungkus.

Tak heran nasi bungkus yang dijual Dedy laris manis dan ludes dalam sekejap. Dedy mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan sosial bagian dari program kerja organisasi Mes Kalteng.

“Kegiatan ini sudah berjalan selama dua tahun, mulai dari 2021 lalu hingga sekarang ini,” kata Dedy kepada Kalteng, Jumat (10/2/2023).

Dedy menjelaskan, pihaknya membeli nasi bungkus dari para pedagang kecil yang biasa berjualan di tepi jalan dengan harga Rp10.000 per bungkus, kemudian menjual kembali kepada masyarakat seharga Rp1.000 per bungkus.

“Tiap Jumat, disiapkan sekitar 50-60 nasi bungkus untuk dijual ke masyarakat,” jelasnya.

Dedy menyebut kegiatan sosial ini dilaksanakan pada tiap Jumat, karena hari itu memiliki makna khusus bagi umat muslim sebagai hari yang penuh keberkahan.

Dikatakannya pula, seluruh hasil penjualan nasi bungkus ini langsung disumbangkan ke pengurus Badan Amal Zakat Provinsi Kalteng untuk disedekahkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Tujuan utama kegiatan sosial ini, selain untuk membantu masyarakat, juga menyosialisasikan dan memperkenalkan konsep ekonomi syariah kepada masyarakat Kalteng.

Dana pelaksanaan kegiatan sosial Warung Berkah 1000 Rupiah ini diperoleh dari sumbangan donatur yang rutin membantu pelaksanaan kegiatan ini dan sumbangan dari para pengurus organisasi Masyarakat Syariah Wilayah Kalteng. Selain itu, pihaknya juga sering menerima sumbangan dari masyarakat umum yang merasa peduli dengan sesama.

Baca Juga :  Renovasi Tidak Mengubah Ciri Khas Budaya Dayak

“Bagi masyarakat yang ingin membantu, bisa menghubungi Toko MES Mart atau untuk dana ke rekening pengelola Warung Berkah di Bank BSI dengan nomor rekening 7186059551,” beber Dedy sembari menunjuk nomor rekening yang tertera pada baliho.

Dedy berharap kegiatan sosial Warung Berkah 1000 Rupiah ini bisa terus dilaksanakan ke depan dan menjadi salah satu cara bagi masyarakat khususnya organisasi MES untuk menunjukkan kepedulian sosial bagi sesama, terutama kepada warga yang membutuhkan. Melalui kegiatan sosial ini, masyarakat bisa merasakan manfaat dari kegiatan ekonomi syariah yang sekarang ini terus berkembang di Indonesia.

“Masyarakat jadi makin tahu dan mengenal tentang ekonomi syariah,” kata Dedy Irawan.

Sekretaris Umum Pengurus Wilayah MES Kalteng H Heru Hidayat ST MPd dalam keterangannya menambahkan, organisasi MES Kalteng telah ada di Provinsi Kalteng sejak tahun 2012 lalu. Dikatakannya, untuk kepengurusan MES Kalteng periode sekarang ini, pihaknya banyak bergerak di bidang ekonomi sektor riil yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.

“Seperti adanya MES Mart, setiap Jumat ada Warung Berkah 1.000 Rupiah, MES Gowes, kegiatan edukasi terkait investasi pasar modal syariah, pendampingan UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal, dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan ekonomi syariah,” ungkap Heru.

Ia mengatakan, dalam rangka lebih mengenalkan kegiatan ekonomi syariah di Kalteng, pihaknya telah bekerja sama dengan instansi pemerintah, lembaga keuangan, maupun lembaga pendidikan.

“Kami berkolaborasi dengan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten, Kementerian Agama, lembaga keuangan, perguruan tinggi, organisasi keagamaan, dan pondok pesantren,” ujarnya.

Heru berharap kegiatan ekonomi syariah terus berkembang, meluas, dan bermanfaat bagi masyarakat Kalteng. “Bukan hanya bermanfaat bagi kaum muslim, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/