PALANGKA RAYA – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 sekaligus Dies Natalis Poltekkes Kemenkes Palangka Raya ke-23 menyelenggarakan Lomba Bercerita Tingkat SD/MI se-Kota Palangka Raya, yang berlangsung di Gedung Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Kamis (24/10/24).
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Perpustakaan Polkesraya, dan Polkesraya Press, yang bertujuan untuk menumbuhkan minat baca serta menambah pengetahuan anak-anak tentang gizi dan kesehatan sejak dini.
“Saya sangat mendukung kegiatan lomba bercerita ini karena mampu meningkatkan minat baca anak-anak sekaligus memperkuat kecintaan mereka pada dunia literasi. Saya juga mengapresiasi antusiasme anak-anak serta para guru pendamping yang turut mendukung keberhasilan lomba ini,” ujar Direktur Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, Mars Khendra Kusfriyadi, STP, MPH.
Cerita-cerita yang dibawakan dalam lomba ini diambil dari buku berjudul Dongeng Sehat, karya Khendra dan Yetti Wira Citerawati SY, yang berisi kumpulan dongeng edukatif tentang gizi dan kesehatan. Khendra berharap kegiatan ini bisa menjadi media edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya anak-anak, untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang pentingnya gizi dan kesehatan sejak usia dini.
Sebanyak 28 peserta dari 15 SD dan MI, baik negeri maupun swasta, ikut serta dalam lomba ini dengan penuh semangat. Pada penutupan acara, diumumkan 8 pemenang, dengan Shazfa Khairani Putri dari MIN 1 Palangka Raya berhasil meraih Juara I, disusul oleh Muhammad Faqih dari SDN 5 Menteng di posisi Juara II, dan Razena Syafira Azkia Putri dari SD Islam Darussalam sebagai Juara III. Juara IV hingga VIII diraih oleh Nabil Fayadh (SD Islam Nahdlatul Ulama), Dominika Putriani (SDS Shining Kids School Palangka Raya), Mikayla Ajwa Budiman (SD Muhammadiyah Pahandut), Amanda Gracellia Putri (SDN 2 Bukit Tunggal, peserta terkreatif), dan Elya Gavra Valentino (SDN 5 Menteng, peserta terekspresif).
“Kami berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan setiap tahun, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh anak-anak dan masyarakat, sekaligus membantu meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya kesehatan dan gizi,” tutup Khendra. (hms/sma/sos)