Minggu, Mei 19, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Jojo Gagal Juara Super 500 PertamaSetelah Kalah di Final Korea

SEOUL – Sejak memulai debut di level senior sembilan tahun lalu, prestasi terbaik Jonatan “Jojo” Christie di BWF World Tour adalah juara level Super 300.

Jojo punya kesempatan naik level untuk menjadi juara turnamen Super 500 di Korea Open 2022, Minggu (10/4). Melawan pemain yang merangkak sejak kualiȀ kasi asal Tiongkok Weng Hongyang, Jonatan sangat diuggulkan menjadi juara. Namun, Jonatan kandas dalam rubber game dengan skor 21-12, 19-21, 15-21.

Jonatan sebenarnya membuka pertandingan dengan baik ketika berhasil unggul 21-12 di game pertama. Bahkan Jojo hampir saja memastikan gelar juara karena sudah unggul 19-16 di game kedua.

Tapi petaka akhirnya datang saat Weng mampu merebut lima poin beruntun dan merebut game tersebut. Di game penentuan situasi berbalik. Weng bermain semakin percaya diri. Sedangkan Jojo tidak sabar dan malah banyak melakukan kesalahan sendiri.

Baca Juga :  28 Pemain Ikuti Seleksi untuk Tim Futsal Kalteng Menuju Ajang Pra PON

“Puji Tuhan pastinya karena bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera. Kalau dibilang menyesal pasti menyesal, tadi sepertinya sudah hampir menjuarai Super 500 pertama saya. Tapi kembali lagi Tuhan yang memberi dan Tuhan juga yang mengambil. Jadi saya tetap bersyukur dengan hasil ini,” kata Jonatan dikutip dari siaran pers PP PBSI.

“Di game kedua sudah unggul 19-16 dan ada beberapa kali bolanya tanggung dan saya coba mematikan tapi dia masih bisa menahan. Saya rasa lawan bagus dan cukup siap di momen seperti itu,” tambah Jonatan.

Jonatan mengakui bahwa usaha lawan yang tidak mau kalah sangat kuat di poin-poin krusial. Sementara itu, dia tidak bisa menerapkan strategi dengan baik.

Baca Juga :  Eko Yuli Lifter Indonesia Tersukses

“Ada faktor keberuntungan, tapi usaha dia memang maksimal dan tidak mau kalah. Di game ketiga dia lebih enjoy dan percaya diri setelah bisa lepas dari tekanan,” ucap Jojo.

“Kondisi saya sebenarnya memang lelah tapi itu bukan alasan, semua pemain juga merasakan. Hari ini saya kurang bisa menerapkan strategi dengan baik di poin-poin krusial,” ungkap Jojo.

Dengan hasil ini Jojo mengulang torehannya di Korea Terbuka 2017. Saat itu, Jojo menjadi runner up setelah dikalahkan rekan senegara Anthony Sinisuka Ginting di Ȁ nal.

Disinggung mengenai evaluasi, Jojo mengatakan masih harus berdiskusi dengan pelatih. “Masih belum percaya sebenarnya, tapi semua sudah terjadi. Nanti saya akan diskusi dengan pelatih baru tahu apa yang harus dievaluasi. Sekarang belum terpikirkan,” ucap Jojo. (jpc/ko)

SEOUL – Sejak memulai debut di level senior sembilan tahun lalu, prestasi terbaik Jonatan “Jojo” Christie di BWF World Tour adalah juara level Super 300.

Jojo punya kesempatan naik level untuk menjadi juara turnamen Super 500 di Korea Open 2022, Minggu (10/4). Melawan pemain yang merangkak sejak kualiȀ kasi asal Tiongkok Weng Hongyang, Jonatan sangat diuggulkan menjadi juara. Namun, Jonatan kandas dalam rubber game dengan skor 21-12, 19-21, 15-21.

Jonatan sebenarnya membuka pertandingan dengan baik ketika berhasil unggul 21-12 di game pertama. Bahkan Jojo hampir saja memastikan gelar juara karena sudah unggul 19-16 di game kedua.

Tapi petaka akhirnya datang saat Weng mampu merebut lima poin beruntun dan merebut game tersebut. Di game penentuan situasi berbalik. Weng bermain semakin percaya diri. Sedangkan Jojo tidak sabar dan malah banyak melakukan kesalahan sendiri.

Baca Juga :  28 Pemain Ikuti Seleksi untuk Tim Futsal Kalteng Menuju Ajang Pra PON

“Puji Tuhan pastinya karena bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera. Kalau dibilang menyesal pasti menyesal, tadi sepertinya sudah hampir menjuarai Super 500 pertama saya. Tapi kembali lagi Tuhan yang memberi dan Tuhan juga yang mengambil. Jadi saya tetap bersyukur dengan hasil ini,” kata Jonatan dikutip dari siaran pers PP PBSI.

“Di game kedua sudah unggul 19-16 dan ada beberapa kali bolanya tanggung dan saya coba mematikan tapi dia masih bisa menahan. Saya rasa lawan bagus dan cukup siap di momen seperti itu,” tambah Jonatan.

Jonatan mengakui bahwa usaha lawan yang tidak mau kalah sangat kuat di poin-poin krusial. Sementara itu, dia tidak bisa menerapkan strategi dengan baik.

Baca Juga :  Eko Yuli Lifter Indonesia Tersukses

“Ada faktor keberuntungan, tapi usaha dia memang maksimal dan tidak mau kalah. Di game ketiga dia lebih enjoy dan percaya diri setelah bisa lepas dari tekanan,” ucap Jojo.

“Kondisi saya sebenarnya memang lelah tapi itu bukan alasan, semua pemain juga merasakan. Hari ini saya kurang bisa menerapkan strategi dengan baik di poin-poin krusial,” ungkap Jojo.

Dengan hasil ini Jojo mengulang torehannya di Korea Terbuka 2017. Saat itu, Jojo menjadi runner up setelah dikalahkan rekan senegara Anthony Sinisuka Ginting di Ȁ nal.

Disinggung mengenai evaluasi, Jojo mengatakan masih harus berdiskusi dengan pelatih. “Masih belum percaya sebenarnya, tapi semua sudah terjadi. Nanti saya akan diskusi dengan pelatih baru tahu apa yang harus dievaluasi. Sekarang belum terpikirkan,” ucap Jojo. (jpc/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/