Kamis, Mei 16, 2024
26.7 C
Palangkaraya

Legenda Filipina Bungkam Peraih Dua Emas Olimpiade

LEGENDA asal Filipina John Riel Casimero mendapatkan perlawanan sangat sengit dalam pertarungan perebutan sabuk juara dunia kelas bantam WBO.

Casimero berduel keras melawan petinju legendaris asal Kuba Guillermo Rigondeaux dalam 12 ronde di Dignity Health Sports Park, Carson, California, Sabtu (14/8). Hasilnya, Casimero menang angka tipis dengan split-decision. Tiga wasit dalam duel ini memberikan nilai yang berbeda.

Tim Cheatham memberikan kemenangan kepada Rigondeaux dengan skor 115-113. Namun, Robert Hoyle (117-111) dan Daniel Sandoval (116-112) memutuskan bahwa Casimero berhak meraih kemenangan.

Walaupun menang tipis, tetapi Casimero tetap bahagia. Meskipun, fakatnya, kemenangan angka ini bisa disebut sebagai sebuah penurunan. Sebab, dalam enam duel sebelumnya, petinju 31 tahun tersebut selalu saja menang KO.

Dalam duel ini, Casimero memang sulit sekali menghancurkan pertahanan Rigondeaux. Walau begitu, Casimero tetap tampil lebih buas, agresif, dan menciptakan kombinasi pukulan-pukulan sangat berbahaya.

Baca Juga :  Arema Juara karena Kompak Bertahan

“Harapan saya menang KO,” kata Casimero dikutip dari USA Today. “Saya dan seluruh fans saya menginginkan hal tersebut. Saya sudah melakukan upaya terbaik untuk menjatuhkan dia. Tetapi dia cuma berlari saja dan tidak bertarung,” klaim Casimero.

Rigondeaux memang bukan petarung muda. Usianya sudah 40 tahun. Tetapi pengalamannya sangat luar biasa. Dia adalah peraih emas kelas bantam Olimpiade Sydney 2000 dan Athena 2004. Selain itu, dia juga dua kali menjadi juara dunia kelas amatir yakni pada 2001 dan 2005.

Jadi, Rigondeaux sangat paham bagaimana bertarung yang efektif. Rigondeaux sadar bahwa gayanya itu tidak menghibur. Tetapi cukup ampuh untuk meraih kemenangan demi kemenangan.

“Tidak ada yang ingin bertarung melawan saya, sebab saya akan membikin mereka frustrasi di atas ring,” ucap Rigondeaux kepada USA Today.

Baca Juga :  Petenis Indonesia Juara WTA Tour

“Saya mendaratkan pukulan yang pas. Tujuannya adalah agar saya meraih kemenangan. Inilah cara saya menang. Saya memiliki skill yang merupakan anugerah dari Tuhan. Dan inilah cara saya menunjukkannya,” tambahnya.

“Saya adalah petarung yang unik. Inilah gaya saya dan hanya saya sendiri yang paham. Kamu bisa lihat, saya lebih baik dari siapapun di kelas ringan. Jadi, saya akan terus bertarung,” imbuh Rigondeaux yang ingin terus berlaga dan menolak untuk pensiun.

Dengan kemenangan ini, Casimero sudah memiliki rencana-rencana ke depan. Dia akan memburu pertarungan melawan kompatriotnya Nonito Donaire. Lalu, andai menang, dia berambisi menantang salah seorang petinju terbaik di semua kelas saat ini, Sang Monster asal Jepang Naoya Inoue. (jpc)

LEGENDA asal Filipina John Riel Casimero mendapatkan perlawanan sangat sengit dalam pertarungan perebutan sabuk juara dunia kelas bantam WBO.

Casimero berduel keras melawan petinju legendaris asal Kuba Guillermo Rigondeaux dalam 12 ronde di Dignity Health Sports Park, Carson, California, Sabtu (14/8). Hasilnya, Casimero menang angka tipis dengan split-decision. Tiga wasit dalam duel ini memberikan nilai yang berbeda.

Tim Cheatham memberikan kemenangan kepada Rigondeaux dengan skor 115-113. Namun, Robert Hoyle (117-111) dan Daniel Sandoval (116-112) memutuskan bahwa Casimero berhak meraih kemenangan.

Walaupun menang tipis, tetapi Casimero tetap bahagia. Meskipun, fakatnya, kemenangan angka ini bisa disebut sebagai sebuah penurunan. Sebab, dalam enam duel sebelumnya, petinju 31 tahun tersebut selalu saja menang KO.

Dalam duel ini, Casimero memang sulit sekali menghancurkan pertahanan Rigondeaux. Walau begitu, Casimero tetap tampil lebih buas, agresif, dan menciptakan kombinasi pukulan-pukulan sangat berbahaya.

Baca Juga :  Arema Juara karena Kompak Bertahan

“Harapan saya menang KO,” kata Casimero dikutip dari USA Today. “Saya dan seluruh fans saya menginginkan hal tersebut. Saya sudah melakukan upaya terbaik untuk menjatuhkan dia. Tetapi dia cuma berlari saja dan tidak bertarung,” klaim Casimero.

Rigondeaux memang bukan petarung muda. Usianya sudah 40 tahun. Tetapi pengalamannya sangat luar biasa. Dia adalah peraih emas kelas bantam Olimpiade Sydney 2000 dan Athena 2004. Selain itu, dia juga dua kali menjadi juara dunia kelas amatir yakni pada 2001 dan 2005.

Jadi, Rigondeaux sangat paham bagaimana bertarung yang efektif. Rigondeaux sadar bahwa gayanya itu tidak menghibur. Tetapi cukup ampuh untuk meraih kemenangan demi kemenangan.

“Tidak ada yang ingin bertarung melawan saya, sebab saya akan membikin mereka frustrasi di atas ring,” ucap Rigondeaux kepada USA Today.

Baca Juga :  Petenis Indonesia Juara WTA Tour

“Saya mendaratkan pukulan yang pas. Tujuannya adalah agar saya meraih kemenangan. Inilah cara saya menang. Saya memiliki skill yang merupakan anugerah dari Tuhan. Dan inilah cara saya menunjukkannya,” tambahnya.

“Saya adalah petarung yang unik. Inilah gaya saya dan hanya saya sendiri yang paham. Kamu bisa lihat, saya lebih baik dari siapapun di kelas ringan. Jadi, saya akan terus bertarung,” imbuh Rigondeaux yang ingin terus berlaga dan menolak untuk pensiun.

Dengan kemenangan ini, Casimero sudah memiliki rencana-rencana ke depan. Dia akan memburu pertarungan melawan kompatriotnya Nonito Donaire. Lalu, andai menang, dia berambisi menantang salah seorang petinju terbaik di semua kelas saat ini, Sang Monster asal Jepang Naoya Inoue. (jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/