Satu rumah di pinggiran sungai Kahayan, tepatnya di ujung Gang Sepakat, Flamboyan Bawah hampir roboh. Kondisi rumah kayu itu sudah miring lantaran terkena dampak ablasi. Sebagian besar bangunan rumah yang diketahui merupakan milik Hernald alias Bapak Miwa tersebut mengalami kerusakan berat.
Sampai hari ini warga yang terkena dampak ablasi di Flamboyan Bawah belum mendapat kepastikan akan dipindahkan kemana. Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Sekretaris Daerah (Sekda), Hera Nugrahayu menyampaikan, masih dalam proses dan melihat dari sisi regulasi dan sisi perencanaan.
Pemkab Barito Selatan (Barsel) tetapkan status tanggap darurat bencana tanah longsor/ablasi dan puting beliung. Hal itu diputuskan berdasarkan hasil rapat tersebut kita bersama instansi beberapa waktu lalu. Status tanggap darurat dilaksanakan 25 hari, mulai 25 Januari sampai dengan 18 Febuari 2023.
Solusi atas rumah warga yang terdampak ablasi di permukiman bantaran sungai Kahayan adalah dengan dilakukannya relokasi. Keputusan itu sudah dicanangkan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya bersama dengan jajaran perangkat daerah terkait dengan mempertimbangkan aspirasi warga setempat.
Terkait jalan keluar musibah Ablasi di Bantaran Sungai Kahayan yang membuat rumah warga baik di Flamboyan dan Jalan Kalimantan terdampak, kini Pemerintah Kota Palangka Raya tengah mengkaji langkah apa yang harus dilakukan untuk memindahkan (relokasi) warga. Khususnya yang bermukim di daerah rawan bencana longsor akibat ablasi tersebut.
Ancaman ablasi bisa terjadi kapan pun di permukiman padat penduduk daerah bantaran Sungai Kahayan. Kondisi ini membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng menyarankan kepada Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya untuk segera merelokasi warga ke tempat yang lebih baik dan aman.
Skema relokasi masuk rencana yang dipilih pemerintah untuk warga yang bermukim di tepian Sungai Kahayan. Hal ini menyusul terus bertambahnya rumah warga yang runtuh karena terdampak ablasi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya mencatat puluhan rumah yang mengalami kerusakaan dan tidak layak huni.
Ancaman ablasi di tepian Sungai Kahayan menjadi perhatian serius pemerintah kota. Bencana yang terjadi akibat kikisan air sungai atau ablasi ini sudah merusak puluhan rumah warga di bantaran sungai yang masuk wilayah dua kelurahan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palangka Raya mulai memetakan wilayah yang berisiko tinggi ablasi.
Kian hari ablasi di tepian Sungai Kahayan makin meluas. Jumlah rumah yang rusak terus bertambah. Total sudah 21 rumah yang rusak di permukiman Flamboyan Bawah. Bangunan rumah warga yang runtuh akibat ablasi itu berada di wilayah Kelurahan Langkai dan Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, Palangka Raya.Â