22 tahun lamanya, Ahmad mengabdi menjadi marbot di Masjid Ar-Raudlah. Dari mulai bangunan yang biasa-biasa saja, sampai perwajahan masjid enak dipandang dan nyaman saat digunakan untuk beribadah.
Sosoknya yang ramah membuat Rajudinor mudah membaur dengan warga dan jemaah. Alhasil, hingga kini ia sudah 13 tahun dipercaya sebagai marbut di Masjid At-Tarbiyah Jalan Menteng X No 5 Kota Palangka Raya.
Ridwanoor merupakan marbut Masjid Ukhuwah yang berlokasi di Jalan Seth Adji, Palangka Raya. Sebelum mengabdi menjadi seorang marbut, Ridwan pernah merasakan dinginnya ruang di balik jeruji besi.
Berkat pengalaman sebagai seorang sipir, sikap tanggung jawab dan disiplin Tarminta jadi terasah dan teruji. Selama 14 tahun menjadi marbut Masjid Jami An-Nur Palangka Raya, bapak tiga anak itu mampu menjalankan amanah dan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Bagi Hardiansyah, masjid bukanlah tempat untuk mencari penghasilan, melainkan tempat menjalankan ibadah kepada Allah Swt. Karena itulah ia tidak pernah mengharapkan penghasilan dari pengabdiannya sebagai marbut sekaligus imam di Masjid Darul Mutaqqin, Palangka Raya. Selama belasan tahun lamanya ia mengabdi sepenuh hati untuk masjid ini.
Selain menekuni menjadi marbot, Murniansyah juga sebagai guru mengaji di taman pendidikan Al- Qur’an dan guru mata pelajaran muatan lokal di MTsN 2 Palangka Raya. Pemuda berusia 29 tahun itu sangat menikmati pekerjaannya