Kamis, Mei 9, 2024
32.6 C
Palangkaraya

Waduh, Mafia Tanah Ganggu Iklim Investasi di Palangka Raya

PALANGKA RAYA-Kasus mafia tanah di Kota Palangka Raya harus segera diberangus. Pasalnya, ulah dari para mafia tanah ini berdampak buruk bagi perkembangan ekonomi di Kota Cantik. Para investor yang ingin berinvestasi mulai takut menanamkan modal di ibu kota Provinsi Kalteng ini. Otomatis akan berdampak pada lambatnya kemajuan daerah. Hal itu ditegaskan oleh Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya Wahid Yusuf.

“Kalau selalu bersengketa, kasihan sih, daerah kita tidak akan maju, para investor tidak akan mau lagi berinvestasi di daerah ini, karena takut bersengketa akibat banyaknya sengketa tanah yang terjadi,” kata Wahid Yusuf, Sabtu (4/2/2023).

Politikus Partai Golkar ini mengingatkan agar aksi mafia tanah di Palangka Raya yang selama ini meresahkan masyarakat segera diusut tuntas. Tutup semua ruang dan modus-modus para mafia tanah. Dengan demikian, kada Wahid Yusuf, para investor dari luar daerah bisa tertarik lagi untuk menanamkan modal di Palangka Raya.

Baca Juga :  Eldoniel Mahar Siap Bersaksi dalam Kasus Dugaan Pemalsuan Verklaring

“Kami berharap persoalan tanah di Palangka Raya bisa ditindaklanjuti secepatnya, aparat penegak hukum bisa menuntaskan kejahatan ini agar masyarakat kita yang ingin membeli tanah tidak lagi merasa resah,” harapnya.

Wahid Yusuf turut mengapresiasi ketegasan Polda Kalteng yang berhasil mengungkap kasus mafia tanah di Palangka Raya. “Kita tahu ulah mafia tanah di daerah kita selama ini sangat meresahkan masyarakat, sampai ada yang menjadi korban perkelahian hanya karena masalah tanah, bahkan ada yang bersengketa dan berujung ke pengadilan, hingga pergesekan antara pihak yang ingin mengambil untung dengan pihak yang dirugikan,” tegasnya.

Wahid juga mengimbau masyarakat Kota Palangka Raya yang merasa dirugikan hingga tertipu oleh perbuatan para mafia tanah, segera melapor, karena perbuatan para mafia tanah selama ini cukup mengganggu iklim investasi. “Jangan takut untuk melapor ke kepolisian,” tegasnya. (ena/ce/ala)

Baca Juga :  Satgas tetap Pantau Prokes saat UCI MTB

PALANGKA RAYA-Kasus mafia tanah di Kota Palangka Raya harus segera diberangus. Pasalnya, ulah dari para mafia tanah ini berdampak buruk bagi perkembangan ekonomi di Kota Cantik. Para investor yang ingin berinvestasi mulai takut menanamkan modal di ibu kota Provinsi Kalteng ini. Otomatis akan berdampak pada lambatnya kemajuan daerah. Hal itu ditegaskan oleh Wakil Ketua I DPRD Kota Palangka Raya Wahid Yusuf.

“Kalau selalu bersengketa, kasihan sih, daerah kita tidak akan maju, para investor tidak akan mau lagi berinvestasi di daerah ini, karena takut bersengketa akibat banyaknya sengketa tanah yang terjadi,” kata Wahid Yusuf, Sabtu (4/2/2023).

Politikus Partai Golkar ini mengingatkan agar aksi mafia tanah di Palangka Raya yang selama ini meresahkan masyarakat segera diusut tuntas. Tutup semua ruang dan modus-modus para mafia tanah. Dengan demikian, kada Wahid Yusuf, para investor dari luar daerah bisa tertarik lagi untuk menanamkan modal di Palangka Raya.

Baca Juga :  Eldoniel Mahar Siap Bersaksi dalam Kasus Dugaan Pemalsuan Verklaring

“Kami berharap persoalan tanah di Palangka Raya bisa ditindaklanjuti secepatnya, aparat penegak hukum bisa menuntaskan kejahatan ini agar masyarakat kita yang ingin membeli tanah tidak lagi merasa resah,” harapnya.

Wahid Yusuf turut mengapresiasi ketegasan Polda Kalteng yang berhasil mengungkap kasus mafia tanah di Palangka Raya. “Kita tahu ulah mafia tanah di daerah kita selama ini sangat meresahkan masyarakat, sampai ada yang menjadi korban perkelahian hanya karena masalah tanah, bahkan ada yang bersengketa dan berujung ke pengadilan, hingga pergesekan antara pihak yang ingin mengambil untung dengan pihak yang dirugikan,” tegasnya.

Wahid juga mengimbau masyarakat Kota Palangka Raya yang merasa dirugikan hingga tertipu oleh perbuatan para mafia tanah, segera melapor, karena perbuatan para mafia tanah selama ini cukup mengganggu iklim investasi. “Jangan takut untuk melapor ke kepolisian,” tegasnya. (ena/ce/ala)

Baca Juga :  Satgas tetap Pantau Prokes saat UCI MTB

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/