Minggu, Mei 5, 2024
28.2 C
Palangkaraya

Puncak Arus Mudik H-3 Lebaran

PALANGKA RAYA-Berbagai persiapan telah dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kalteng menjelang mudik lebaran tahun ini. Diperkirakan arus mudik tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Puncak mudik diperkirakan terjadi pada H-3 lebaran dan ada kenaikan 20 persen jumlah pemudik dibandingkan arus mudik dua tahun sebelumnya.

Kepala Dishub Kalteng Yulindra Dedy melalui Kepala Bidang Angkutan Jalan Ahmad Isnaeni mengatakan, pihaknya bersama jajaran kepolisian akan membentuk tim mudik yang mulai H-7 lebaran hingga H+7 lebaran. Beberapa hal sudah mulai dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan mudik ini, baik jalur udara, laut, hingga darat.

“Persiapan mudik lebaran 2023 ini, kami sudah melakukan berbagai persiapan, kami sudah berkoordinasi dengan pengelola pelabuhan, bandara, hingga terminal,” kata Ahmad Isnaeni kepada Kalteng Pos, Minggu (9/4).

Pihaknya menyebut, sejauh ini sudah dua pelabuhan yang melayani penyeberangan bagi para pemudik, yakni Pelabuhan Sampit dan Kumai. Sedangkan Pelabuhan Bahaur belum bisa melayani pemudik karena sedang proses perbaikan.

“Untuk jalur udara kami sudah mengajukan permintaan penambahan maskapai untuk rute Palangka Raya ke Surabaya,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya bersama Pemkab Kotawaringin Barat (Kobar) dan Kotawaringin Timur (Kotim) berencana untuk beraudiensi dengan Ditjen Perhubungan Udara. Audiensi ini berkenaan dengan permohonan penambahan maskapai dan harga tiket yang mahal dari bandar udara di dua kabupaten.

“Untuk jalur darat, kami sudah melakukan ramcheck berupa penilaian kelaikan angkutan darat, itu sudah kami laksanakan di beberapa terminal, baik di WA Gara Palangka Raya maupun terminal di kabupaten, bekerja sama dengan dishub kabupaten/kota,” ujarnya.

Sementara itu, gelombang arus mudik dari Pelabuhan Panglima Utar, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) tujuan Semaran dan Surabaya sudah mulai terlihat. Hingga H-15, jumlah penumpang yang menyeberang ke Pulau Jawa mencapai 668 orang. Dharma Lautan Utama sebagai salah satu operator kapal angkutan pemudik memprediksi ada 12 ribu penumpang yang meninggalkan Kobar. Sebagaimana disampaikan Kepala DLU Kumai Agus Supriyanto, Minggu (9/4).

Baca Juga :  Tiga Terdakwa Tipikor Kontainer Divonis Lepas, Hakim: Negara Tak dirugikan

“Kami perkirakan puncaknya pada H-3 lonjakan penumpang baru akan merangksek ke pelabuhan. Kami sudah melakukan berbagai upaya agar nantinya semua pemudik bisa diberangkatkan,” katanya.

Dikatakannya bahwa untuk persiapan dan penambahan kapal sudah dilakukan. Juga persiapan mencegah terjadinya lonjakan pemudik. Selain itu, pihaknya juga mengantisipasi adanya penjualan tiket palsu.

“Tiket memang sangat terbatas, karena memang sudah ditentukan jumlah kuotanya. Kami juga memberikan warning kepada para calon pemudik agar mewaspadai tiket palsu,” ujarnya.

Pihaknya mengimbau agar para penumpang membeli tiket di agen resmi atau melalui aplikasi mobile DLU Ferry.

Sementara itu, antusiasme pemudik yang berangkat melalui Pelabuhan Sampit begitu tinggi. Hal itu dikatakan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit Miftakhul Hadi, Kamis (6/4).

“Tiket untuk beberapa jadwal keberangkatan ada yang sudah habis terjual. Kalau melihat animo masyarakat sangat tinggi, diperkirakan kapal-kapal yang ada tidak cukup untuk mengangkut semua pemudik, nanti kami akan upayakan dengan cara lain. Kemungkinan akan ada kapal perintis yang diperbantukan untuk mengangkut para pemudik melalui pelabuhan ini,” sebutnya.

Menurutnya, jumlah penumpang yang berangkat melalui Pelabuhan Sampit tahun ini diprediksi sebanyak 8.527 orang. Hal itu menjadi perhatian serius pihaknya, karena kapasitas angkut yang tersedia hanya untuk sekitar 6.100 orang.

“Kapasitas angkut kapal milik PT Dharma Lautan Utama sebanyak 2.466 penumpang dan kapal milik PT Pelni 3.680 penumpang, untuk mengantisipasi kekurangan armada itulah kami akan terus berkoordinasi,” tutur Miftakhul.

Data yang diterima KSOP Sampit, ada sembilan call (keberangkatan) kapal yang berangkat dari Pelabuhan Sampit menuju Semarang maupun Surabaya selama musim mudik tahun ini. Dengan rincian, kapal milik Dharma Lautan Utama sebanyak lima call dan kapal milik PT Pelni empat call.

Sementara itu, Kepala PT Pelni Cabang Sampit Erwin mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang lebaran tahun ini, pihaknya menambah dua armada kapal laut yaitu KM Lawit untuk rute Sampit-Semarang dan KM Leuser rute Sampit-Semarang.

Baca Juga :  Bank Kalteng Berlimpah Berkah

“Biasanya kapal yang rutin masuk ke pelabuhan sampit itu KM Kelimutu, tapi ditambah karena menjelang lebaran, jadi ada tambahan dua kapal laut yakni KM Lawit dan KM Leuser, ketiga kapal inilah yang akan mengangkut penumpang mudik,” ujar Erwin.

Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk keberangkatan kapal milik Pelni, pada tanggal 11 nanti KM Kelimutu berangkat dari Sampit menuju Surabaya, tanggal 14 berangkat KM Lawit dengan rute Sampit-Semarang, tanggal 18 berangkat KM Leuser dengan rute Sampit-Semarang, dan tanggal 20 berangkat KM Kelimutu dengan rute Sampit-Semarang.

“Keberangkatan tanggal 11 dan 20, tiket KM Kelimutu masih ada, tapi untuk tanggal 14 dan 18, KM Lawit dan KM Leuser tiketnya sudah terjual semua, karena pemudik melakukan pemesanan tiket secara online serta melalui travel, dan ada juga yang langsung beli di kantor Pelni,” tutupnya.

Peningkatan Arus Mudik Jalur Udara Belum Terlihat

Arus mudik tahun ini diprediksi akan mengalami peningkatan drastis saat mendekati lebaran. Baik jalur darat, laut, maupun udara. Lalu lalang moda transportasi pun tentu akan meningkat seiring meningginya arus mudik. Namun sejauh ini arus mudik jalur udara di Kota Palangka Raya belum menunjukkan adanya peningkatan.

Executive General Manager (GM) PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya, Ardha Wulanigara mengatakan hingga kemarin belum terlihat adanya kepadatan arus mudik di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya.

“Masih belum (peningkatan arus mudik, red), diprediksi tanggal 13 April nanti mulainya, sekarang ini masih normal saja flight-nya,” kata Ardha kepada Kalteng Pos, Minggu (9/4).

Sampai dengan kemarin, penerbangan masih normal. Belum terlihat adanya aktivitas mudik. Kondisi bandar udara masih seperti hari-hari biasanya. Belum terlihat ada peningkatan mobilitas orang. “Masih sama seperti hari normal, beroperasional seperti biasa,” ungkap Ardha. (abw/bah/son/dan/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Berbagai persiapan telah dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kalteng menjelang mudik lebaran tahun ini. Diperkirakan arus mudik tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Puncak mudik diperkirakan terjadi pada H-3 lebaran dan ada kenaikan 20 persen jumlah pemudik dibandingkan arus mudik dua tahun sebelumnya.

Kepala Dishub Kalteng Yulindra Dedy melalui Kepala Bidang Angkutan Jalan Ahmad Isnaeni mengatakan, pihaknya bersama jajaran kepolisian akan membentuk tim mudik yang mulai H-7 lebaran hingga H+7 lebaran. Beberapa hal sudah mulai dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan mudik ini, baik jalur udara, laut, hingga darat.

“Persiapan mudik lebaran 2023 ini, kami sudah melakukan berbagai persiapan, kami sudah berkoordinasi dengan pengelola pelabuhan, bandara, hingga terminal,” kata Ahmad Isnaeni kepada Kalteng Pos, Minggu (9/4).

Pihaknya menyebut, sejauh ini sudah dua pelabuhan yang melayani penyeberangan bagi para pemudik, yakni Pelabuhan Sampit dan Kumai. Sedangkan Pelabuhan Bahaur belum bisa melayani pemudik karena sedang proses perbaikan.

“Untuk jalur udara kami sudah mengajukan permintaan penambahan maskapai untuk rute Palangka Raya ke Surabaya,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya bersama Pemkab Kotawaringin Barat (Kobar) dan Kotawaringin Timur (Kotim) berencana untuk beraudiensi dengan Ditjen Perhubungan Udara. Audiensi ini berkenaan dengan permohonan penambahan maskapai dan harga tiket yang mahal dari bandar udara di dua kabupaten.

“Untuk jalur darat, kami sudah melakukan ramcheck berupa penilaian kelaikan angkutan darat, itu sudah kami laksanakan di beberapa terminal, baik di WA Gara Palangka Raya maupun terminal di kabupaten, bekerja sama dengan dishub kabupaten/kota,” ujarnya.

Sementara itu, gelombang arus mudik dari Pelabuhan Panglima Utar, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) tujuan Semaran dan Surabaya sudah mulai terlihat. Hingga H-15, jumlah penumpang yang menyeberang ke Pulau Jawa mencapai 668 orang. Dharma Lautan Utama sebagai salah satu operator kapal angkutan pemudik memprediksi ada 12 ribu penumpang yang meninggalkan Kobar. Sebagaimana disampaikan Kepala DLU Kumai Agus Supriyanto, Minggu (9/4).

Baca Juga :  Tiga Terdakwa Tipikor Kontainer Divonis Lepas, Hakim: Negara Tak dirugikan

“Kami perkirakan puncaknya pada H-3 lonjakan penumpang baru akan merangksek ke pelabuhan. Kami sudah melakukan berbagai upaya agar nantinya semua pemudik bisa diberangkatkan,” katanya.

Dikatakannya bahwa untuk persiapan dan penambahan kapal sudah dilakukan. Juga persiapan mencegah terjadinya lonjakan pemudik. Selain itu, pihaknya juga mengantisipasi adanya penjualan tiket palsu.

“Tiket memang sangat terbatas, karena memang sudah ditentukan jumlah kuotanya. Kami juga memberikan warning kepada para calon pemudik agar mewaspadai tiket palsu,” ujarnya.

Pihaknya mengimbau agar para penumpang membeli tiket di agen resmi atau melalui aplikasi mobile DLU Ferry.

Sementara itu, antusiasme pemudik yang berangkat melalui Pelabuhan Sampit begitu tinggi. Hal itu dikatakan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit Miftakhul Hadi, Kamis (6/4).

“Tiket untuk beberapa jadwal keberangkatan ada yang sudah habis terjual. Kalau melihat animo masyarakat sangat tinggi, diperkirakan kapal-kapal yang ada tidak cukup untuk mengangkut semua pemudik, nanti kami akan upayakan dengan cara lain. Kemungkinan akan ada kapal perintis yang diperbantukan untuk mengangkut para pemudik melalui pelabuhan ini,” sebutnya.

Menurutnya, jumlah penumpang yang berangkat melalui Pelabuhan Sampit tahun ini diprediksi sebanyak 8.527 orang. Hal itu menjadi perhatian serius pihaknya, karena kapasitas angkut yang tersedia hanya untuk sekitar 6.100 orang.

“Kapasitas angkut kapal milik PT Dharma Lautan Utama sebanyak 2.466 penumpang dan kapal milik PT Pelni 3.680 penumpang, untuk mengantisipasi kekurangan armada itulah kami akan terus berkoordinasi,” tutur Miftakhul.

Data yang diterima KSOP Sampit, ada sembilan call (keberangkatan) kapal yang berangkat dari Pelabuhan Sampit menuju Semarang maupun Surabaya selama musim mudik tahun ini. Dengan rincian, kapal milik Dharma Lautan Utama sebanyak lima call dan kapal milik PT Pelni empat call.

Sementara itu, Kepala PT Pelni Cabang Sampit Erwin mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang lebaran tahun ini, pihaknya menambah dua armada kapal laut yaitu KM Lawit untuk rute Sampit-Semarang dan KM Leuser rute Sampit-Semarang.

Baca Juga :  Bank Kalteng Berlimpah Berkah

“Biasanya kapal yang rutin masuk ke pelabuhan sampit itu KM Kelimutu, tapi ditambah karena menjelang lebaran, jadi ada tambahan dua kapal laut yakni KM Lawit dan KM Leuser, ketiga kapal inilah yang akan mengangkut penumpang mudik,” ujar Erwin.

Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk keberangkatan kapal milik Pelni, pada tanggal 11 nanti KM Kelimutu berangkat dari Sampit menuju Surabaya, tanggal 14 berangkat KM Lawit dengan rute Sampit-Semarang, tanggal 18 berangkat KM Leuser dengan rute Sampit-Semarang, dan tanggal 20 berangkat KM Kelimutu dengan rute Sampit-Semarang.

“Keberangkatan tanggal 11 dan 20, tiket KM Kelimutu masih ada, tapi untuk tanggal 14 dan 18, KM Lawit dan KM Leuser tiketnya sudah terjual semua, karena pemudik melakukan pemesanan tiket secara online serta melalui travel, dan ada juga yang langsung beli di kantor Pelni,” tutupnya.

Peningkatan Arus Mudik Jalur Udara Belum Terlihat

Arus mudik tahun ini diprediksi akan mengalami peningkatan drastis saat mendekati lebaran. Baik jalur darat, laut, maupun udara. Lalu lalang moda transportasi pun tentu akan meningkat seiring meningginya arus mudik. Namun sejauh ini arus mudik jalur udara di Kota Palangka Raya belum menunjukkan adanya peningkatan.

Executive General Manager (GM) PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya, Ardha Wulanigara mengatakan hingga kemarin belum terlihat adanya kepadatan arus mudik di Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya.

“Masih belum (peningkatan arus mudik, red), diprediksi tanggal 13 April nanti mulainya, sekarang ini masih normal saja flight-nya,” kata Ardha kepada Kalteng Pos, Minggu (9/4).

Sampai dengan kemarin, penerbangan masih normal. Belum terlihat adanya aktivitas mudik. Kondisi bandar udara masih seperti hari-hari biasanya. Belum terlihat ada peningkatan mobilitas orang. “Masih sama seperti hari normal, beroperasional seperti biasa,” ungkap Ardha. (abw/bah/son/dan/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/