Senin, Mei 6, 2024
24.9 C
Palangkaraya

Menjelang Pemilihan Ketua Umum KONI Kalteng Periode 2023-2027

Muncul Tiga Nama, Sancho Keluarkan Dana Pribadi untuk Musorprovlub

Tahapan pendaftaran bakal calon (bacalon) ketua umum (ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalteng masa bakti 2023-2027 tengah berjalan. Tanggal 17 Agustus 2023 pukul 16.00 WIB merupakan tenggat waktu pengembalian berkas bacalon. Ada tiga nama yang mendaftar sebagai bakal calon.

 

AHMAD DHANI, Palangka Raya

 

TIGA sosok telah menyerahkan berkas pencalonan ke tim penjaringan dan penyaringan (TPP) bakal calon dan calon ketum KONI Kalteng masa bakti 2023-2027, bertempat di Kantor KONI Kalteng, kemarin.

Prof Yetrie Ludang selaku ketua TPP mengungkapkan, tiga orang yang menyerahkan berkas yakni Christian Sancho, Yuwensi, dan H Agustiar Sabran (diserahkan tim).

“Tahapan selanjutnya adalah verifikasi oleh TPP. Verifikasi kami lakukan sesuai pedoman yang telah dibuat dan kami sampaikan dalam rapat pleno kemarin,” ucap Yetrie kepada wartawan, Kamis (17/8).

Selanjutnya tanggal 20-21 Agustus, para bakal calon diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan berkas. Waktu perbaikan selama dua hari.

Yetrie menuturkan, tahapan inti yakni musorprovlub dengan agenda pemilihan ketum diperkirakan akan dilaksanakan tanggal 23-24 Agustus mendatang.

“Dalam agenda itu akan hadir pengurus KONI pusat untuk melihat langsung jalannya musorprovlub, tempatnya di Aula KONI Kalteng, karena kita menentukan ketua KONI selanjutnya, sesuai rapat pleno kemarin,” tuturnya.

Salah satu syarat yang harus dipenuhi kandidat ketum yakni mendapat dukungan minimal 50 persen KONI kabupaten/kota yang masa kepengurusannya masih berlaku atau 50 persen organisasi olahraga atau badan keolahragaan fungsional yang masa kepengurusannya masih berlaku sebagai anggota KONI.

Yetrie menyebut, berbagai syarat yang ditetapkan itu sudah disetujui segenap TPP berdasarkan rapat pleno yang diadakan sebelum tahap pengambilan formulir dimulai.

Salah satu bakal calon ketum KONI Kalteng, H Agustiar Sabran, disebut-sebut sudah memenuhi semua persyaratan pencalonan. Sebagaimana diutarakan Ade Supriadi, yang mewakili Agustiar Sabran menyerahkan berkas.

“Kami sudah memenuhi syarat dukungan 40 cabang olahraga dan badan fungsional serta sembilan KONI kabupaten/kota,” ucap Ade kepada wartawan di sekretariat TPP, kemarin.

Baca Juga :  UKM SK-KT Bahalap UPR Gelar Seminar Digital Marketing

Ade juga menceritakan kronologi majunya Agustiar Sabran sebagai bacalon ketum KONI Kalteng periode 2023-2027. Awalnya, para pengurus dari 39 cabang olahraga di Kalteng membuat surat permintaan kepada Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran agar menjadi ketum KONI Kalteng.

“Tetapi dalam perjalan, setelah kami melakukan konfirmasi dengan Bapak Gubernur, beliau meminta untuk mengurus dua berkas, satu atas nama H Sugianto Sabran dan satu lagi atas nama H Agustiar Sabran, mendekati waktunya nanti barulah diputuskan mana yang ikut,” jelas Ade.

Namun, baru dua hari yang lalu (tiga hari yang lalu, red), ujar Ade, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran menyerahkan sepenuhnya pencalonan ketum KONI Kalteng ke H Agustiar Sabran.

“Jadi secara prinsip kami siap dua-duanya. Berkas Pak Sugianto lengkap, berkas Pak Agustiar juga lengkap. Karena ada kesimpulan bahwa yang diajukan itu hanya Pak Agustiar, maka berkas beliaulah yang kami serahkan ke TPP,” terangnya.

Ade mengaku optimistis KONI Kalteng ke depan akan maju jika dipimpin Agustiar Sabran. Terutama menjelang seleksi menuju Pekan Olahraga Nasional (PON). Dikatakannya, majunya politikus PDIP tersebut mendapat dukungan dari pemerintah.

Christian Sancho, kandidat lain yang juga maju sebagai bacalon ketum KONI Kalteng, menyebut telah mendapat dukungan dan sudah memenuhi persyaratan. Disinggung terkait kesiapannya dalam musorprovlub, Sancho mengaku sudah hampir rampung.

“Sekarang sudah 85 persen ya. Bagaimanapun, kesiapan untuk musorprovlub dianggarkan bukan dari dana hibah, tetapi dari dana pribadi saya sebagai plt ketum KONI Kalteng,” bebernya, kemarin.

Sancho menegaskan, kegiatan musorprovlub pemilihan ketum KONI Kalteng periode 2023-2027 tidak memiliki dana hibah. Sepenuhnya menggunakan dana pribadi.

“Kalau saya lihat pelaksanaan musorprovlub ini habis Rp100-Rp200 juta. Dananya dari saya pribadi. Menurut saya sangat miris sih, bagaimana bisa pemerintah memerhatikan olahraga, sementara kegiatan musorprovlub yang digelar KONI saja tidak ada dana, apalagi untuk cabor,” beber Sancho.

Baca Juga :  Wali Kota Soroti Camat dan Lurah yang Absen, Saat Apel Kesiapsiagaan Bencana

Lantas mengapa Sancho berani mengeluarkan dana pribadi ratusan juta untuk musorprovlub? Ia mengaku, keinginan itu muncul dari hati nuraninya demi membenahi dunia olahraga Kalteng.

“Hati nurani saya tergerak, karena saya sudah melaksanakan tugas yang diamanahkan oleh KONI pusat untuk segera merampungkan agenda KONI Kalteng, terutama penyelenggaraan musorprovlub untuk pemilihan ketum KONI definitif,” ungkapnya.

Sancho mengaku miris mendengar kabar ada pihak dari kalangan pemerintah yang mendaftar, sementara dukungan pemerintah terhadap kelangsungan KONI Kalteng tidak ada.

“Miris, yang mendaftar dari kalangan pemerintah, tapi perhatian tidak ada dari mereka. Ini merupakan suatu catatan. Bagaimana KONI bisa berubah kalau seperti ini terus,” tambahnya.

Calon terakhir yang juga mendaftar adalah Yuwensi, yang kemarin sudah menyerahkan berkas ke TPP. Ia mengaku berbagai keperluan untuk pendaftaran sudah dibereskan. Ditanya terkait kesiapannya maju menjadi ketum KONI Kalteng, ia mengaku siap.

“Karena saya ingin ada keterwakilan perempuan di dunia olahraga. Saya pikir semua orang berhak untuk mendaftar sebagai calon ketum KONI Kalteng,” katanya kepada wartawan usai penyerahan berkas, kemarin.

Meski dipandang sebelah mata oleh sebagian orang, Yuwensi mengaku bersikukuh mendaftar. Menurutnya, itu merupakan bagian dari perjuangan.

“Kita tidak bisa meminta orang untuk berpandangan baik terhadap kita, apapun kata orang, kita tanggapi secara bijak, tetap semangat,” ujarnya.

Berkenaan dengan dukungan dari pengprov cabor atau KONI kabupaten/kota, Yuwensi menyebut hal itu belum ia dapatkan.

“Ada beberapa cabor yang mendorong saya mendaftar, perihal dukungan bisa saja diatur. Bukan bermaksud melawan atau menyaingi, tetapi saya berjuang untuk kesetaraan dan keterwakilan perempuan di dunia olahraga,” tandas Yuwensi. (*/ce/ala)

Tahapan pendaftaran bakal calon (bacalon) ketua umum (ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalteng masa bakti 2023-2027 tengah berjalan. Tanggal 17 Agustus 2023 pukul 16.00 WIB merupakan tenggat waktu pengembalian berkas bacalon. Ada tiga nama yang mendaftar sebagai bakal calon.

 

AHMAD DHANI, Palangka Raya

 

TIGA sosok telah menyerahkan berkas pencalonan ke tim penjaringan dan penyaringan (TPP) bakal calon dan calon ketum KONI Kalteng masa bakti 2023-2027, bertempat di Kantor KONI Kalteng, kemarin.

Prof Yetrie Ludang selaku ketua TPP mengungkapkan, tiga orang yang menyerahkan berkas yakni Christian Sancho, Yuwensi, dan H Agustiar Sabran (diserahkan tim).

“Tahapan selanjutnya adalah verifikasi oleh TPP. Verifikasi kami lakukan sesuai pedoman yang telah dibuat dan kami sampaikan dalam rapat pleno kemarin,” ucap Yetrie kepada wartawan, Kamis (17/8).

Selanjutnya tanggal 20-21 Agustus, para bakal calon diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan berkas. Waktu perbaikan selama dua hari.

Yetrie menuturkan, tahapan inti yakni musorprovlub dengan agenda pemilihan ketum diperkirakan akan dilaksanakan tanggal 23-24 Agustus mendatang.

“Dalam agenda itu akan hadir pengurus KONI pusat untuk melihat langsung jalannya musorprovlub, tempatnya di Aula KONI Kalteng, karena kita menentukan ketua KONI selanjutnya, sesuai rapat pleno kemarin,” tuturnya.

Salah satu syarat yang harus dipenuhi kandidat ketum yakni mendapat dukungan minimal 50 persen KONI kabupaten/kota yang masa kepengurusannya masih berlaku atau 50 persen organisasi olahraga atau badan keolahragaan fungsional yang masa kepengurusannya masih berlaku sebagai anggota KONI.

Yetrie menyebut, berbagai syarat yang ditetapkan itu sudah disetujui segenap TPP berdasarkan rapat pleno yang diadakan sebelum tahap pengambilan formulir dimulai.

Salah satu bakal calon ketum KONI Kalteng, H Agustiar Sabran, disebut-sebut sudah memenuhi semua persyaratan pencalonan. Sebagaimana diutarakan Ade Supriadi, yang mewakili Agustiar Sabran menyerahkan berkas.

“Kami sudah memenuhi syarat dukungan 40 cabang olahraga dan badan fungsional serta sembilan KONI kabupaten/kota,” ucap Ade kepada wartawan di sekretariat TPP, kemarin.

Baca Juga :  UKM SK-KT Bahalap UPR Gelar Seminar Digital Marketing

Ade juga menceritakan kronologi majunya Agustiar Sabran sebagai bacalon ketum KONI Kalteng periode 2023-2027. Awalnya, para pengurus dari 39 cabang olahraga di Kalteng membuat surat permintaan kepada Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran agar menjadi ketum KONI Kalteng.

“Tetapi dalam perjalan, setelah kami melakukan konfirmasi dengan Bapak Gubernur, beliau meminta untuk mengurus dua berkas, satu atas nama H Sugianto Sabran dan satu lagi atas nama H Agustiar Sabran, mendekati waktunya nanti barulah diputuskan mana yang ikut,” jelas Ade.

Namun, baru dua hari yang lalu (tiga hari yang lalu, red), ujar Ade, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran menyerahkan sepenuhnya pencalonan ketum KONI Kalteng ke H Agustiar Sabran.

“Jadi secara prinsip kami siap dua-duanya. Berkas Pak Sugianto lengkap, berkas Pak Agustiar juga lengkap. Karena ada kesimpulan bahwa yang diajukan itu hanya Pak Agustiar, maka berkas beliaulah yang kami serahkan ke TPP,” terangnya.

Ade mengaku optimistis KONI Kalteng ke depan akan maju jika dipimpin Agustiar Sabran. Terutama menjelang seleksi menuju Pekan Olahraga Nasional (PON). Dikatakannya, majunya politikus PDIP tersebut mendapat dukungan dari pemerintah.

Christian Sancho, kandidat lain yang juga maju sebagai bacalon ketum KONI Kalteng, menyebut telah mendapat dukungan dan sudah memenuhi persyaratan. Disinggung terkait kesiapannya dalam musorprovlub, Sancho mengaku sudah hampir rampung.

“Sekarang sudah 85 persen ya. Bagaimanapun, kesiapan untuk musorprovlub dianggarkan bukan dari dana hibah, tetapi dari dana pribadi saya sebagai plt ketum KONI Kalteng,” bebernya, kemarin.

Sancho menegaskan, kegiatan musorprovlub pemilihan ketum KONI Kalteng periode 2023-2027 tidak memiliki dana hibah. Sepenuhnya menggunakan dana pribadi.

“Kalau saya lihat pelaksanaan musorprovlub ini habis Rp100-Rp200 juta. Dananya dari saya pribadi. Menurut saya sangat miris sih, bagaimana bisa pemerintah memerhatikan olahraga, sementara kegiatan musorprovlub yang digelar KONI saja tidak ada dana, apalagi untuk cabor,” beber Sancho.

Baca Juga :  Wali Kota Soroti Camat dan Lurah yang Absen, Saat Apel Kesiapsiagaan Bencana

Lantas mengapa Sancho berani mengeluarkan dana pribadi ratusan juta untuk musorprovlub? Ia mengaku, keinginan itu muncul dari hati nuraninya demi membenahi dunia olahraga Kalteng.

“Hati nurani saya tergerak, karena saya sudah melaksanakan tugas yang diamanahkan oleh KONI pusat untuk segera merampungkan agenda KONI Kalteng, terutama penyelenggaraan musorprovlub untuk pemilihan ketum KONI definitif,” ungkapnya.

Sancho mengaku miris mendengar kabar ada pihak dari kalangan pemerintah yang mendaftar, sementara dukungan pemerintah terhadap kelangsungan KONI Kalteng tidak ada.

“Miris, yang mendaftar dari kalangan pemerintah, tapi perhatian tidak ada dari mereka. Ini merupakan suatu catatan. Bagaimana KONI bisa berubah kalau seperti ini terus,” tambahnya.

Calon terakhir yang juga mendaftar adalah Yuwensi, yang kemarin sudah menyerahkan berkas ke TPP. Ia mengaku berbagai keperluan untuk pendaftaran sudah dibereskan. Ditanya terkait kesiapannya maju menjadi ketum KONI Kalteng, ia mengaku siap.

“Karena saya ingin ada keterwakilan perempuan di dunia olahraga. Saya pikir semua orang berhak untuk mendaftar sebagai calon ketum KONI Kalteng,” katanya kepada wartawan usai penyerahan berkas, kemarin.

Meski dipandang sebelah mata oleh sebagian orang, Yuwensi mengaku bersikukuh mendaftar. Menurutnya, itu merupakan bagian dari perjuangan.

“Kita tidak bisa meminta orang untuk berpandangan baik terhadap kita, apapun kata orang, kita tanggapi secara bijak, tetap semangat,” ujarnya.

Berkenaan dengan dukungan dari pengprov cabor atau KONI kabupaten/kota, Yuwensi menyebut hal itu belum ia dapatkan.

“Ada beberapa cabor yang mendorong saya mendaftar, perihal dukungan bisa saja diatur. Bukan bermaksud melawan atau menyaingi, tetapi saya berjuang untuk kesetaraan dan keterwakilan perempuan di dunia olahraga,” tandas Yuwensi. (*/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/