Selasa, Mei 7, 2024
26.8 C
Palangkaraya

TPA Dimanfaatkan Lagi Untuk Bisa Menghasilkan PAD

KUALA KURUN – Bupati Gunung Mas (Gumas) Jaya S Monong bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Perhubungan (DLHKP) Yohanes Tuah, meninjau tempat pembuangan akhir (TPA) di kilometer 12 tepatnya Jalan Lintas Kuala Kurun-Tewah.

”Nantinya TPA ini dapat lebih dimanfaatkan, sehingga bisa dijadikan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kabupaten Gumas,” ucap Jaya, belum lama ini.

Sekarang ini, kata Jaya, Pemkab Gumas terus berupaya menggali potensi PAD dari pengelolaan TPA. Untuk itu, diharapkan pengelolaannya harus dimaksimalkan, sehingga dapat menjadi sumber PAD baru.

”Apabila sampah yang ada dapat dikelola dengan baik, maka saya yakin akan dapat menjadi pendapatan daerah. Hal itu didukung keberadaan berbagai peralatan yang saat ini tersedia di TPA,” tuturnya.

Baca Juga :  Diduga Terlibat Tipikor APBDes, Oknum Dewan Ditahan

Terpisah, Kepala DLHKP Gumas Yohanes Tuah mengatakan, di TPA tersebut telah ada berbagai peralatan untuk mengolah sampah, namun belum dimanfaatkan maksimal. Bahkan, alat tersebut sudah ada sejak 2008.

”Sampah di sana terdiri dari beberapa jenis. Sebagian bisa dijual ulang, seperti sampah plastik, kaca, dan besi, serta ada juga yang bisa diolah menjadi pupuk kompos. Itu semua bisa menjadi sumber PAD bagi daerah kita,” ujarnya.

Untuk mewujudkan TPA menjadi sumber PAD, DLHKP akan melakukan pendataan peralatan pengelolaan sampah yang ada di TPA, sehingga diketahui mana alat yang masih bisa berfungsi, dan yang perlu dilakukan perbaikan.

”Jika nanti ada alat yang rusak, kami akan mencoba memperbaiki. Begitu  juga apabila ada alat yang harus dilengkapi, maka kami juga akan mencoba untuk melengkapi,” terangnya.

Baca Juga :  Harus Optimistis di Tahun 2023

Agar rencana ini berhasil, kata Yohanes, nantinya akan dilakukan studi banding ke daerah lain yang lebih maju dalam pengelolaan TPA menjadi sumber PAD. Hasil dari studi banding tersebut, yang akan diterapkan di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini.

”Dalam pengelolaan TPA tidak menutup kemungkinan nanti akan bekerja sama dengan pihak ketiga. Kami juga akan mempelajari ketentuan dan aturan terkait kerjasama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan TPA,” tukasnya. (okt/pk)

KUALA KURUN – Bupati Gunung Mas (Gumas) Jaya S Monong bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Perhubungan (DLHKP) Yohanes Tuah, meninjau tempat pembuangan akhir (TPA) di kilometer 12 tepatnya Jalan Lintas Kuala Kurun-Tewah.

”Nantinya TPA ini dapat lebih dimanfaatkan, sehingga bisa dijadikan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kabupaten Gumas,” ucap Jaya, belum lama ini.

Sekarang ini, kata Jaya, Pemkab Gumas terus berupaya menggali potensi PAD dari pengelolaan TPA. Untuk itu, diharapkan pengelolaannya harus dimaksimalkan, sehingga dapat menjadi sumber PAD baru.

”Apabila sampah yang ada dapat dikelola dengan baik, maka saya yakin akan dapat menjadi pendapatan daerah. Hal itu didukung keberadaan berbagai peralatan yang saat ini tersedia di TPA,” tuturnya.

Baca Juga :  Diduga Terlibat Tipikor APBDes, Oknum Dewan Ditahan

Terpisah, Kepala DLHKP Gumas Yohanes Tuah mengatakan, di TPA tersebut telah ada berbagai peralatan untuk mengolah sampah, namun belum dimanfaatkan maksimal. Bahkan, alat tersebut sudah ada sejak 2008.

”Sampah di sana terdiri dari beberapa jenis. Sebagian bisa dijual ulang, seperti sampah plastik, kaca, dan besi, serta ada juga yang bisa diolah menjadi pupuk kompos. Itu semua bisa menjadi sumber PAD bagi daerah kita,” ujarnya.

Untuk mewujudkan TPA menjadi sumber PAD, DLHKP akan melakukan pendataan peralatan pengelolaan sampah yang ada di TPA, sehingga diketahui mana alat yang masih bisa berfungsi, dan yang perlu dilakukan perbaikan.

”Jika nanti ada alat yang rusak, kami akan mencoba memperbaiki. Begitu  juga apabila ada alat yang harus dilengkapi, maka kami juga akan mencoba untuk melengkapi,” terangnya.

Baca Juga :  Harus Optimistis di Tahun 2023

Agar rencana ini berhasil, kata Yohanes, nantinya akan dilakukan studi banding ke daerah lain yang lebih maju dalam pengelolaan TPA menjadi sumber PAD. Hasil dari studi banding tersebut, yang akan diterapkan di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini.

”Dalam pengelolaan TPA tidak menutup kemungkinan nanti akan bekerja sama dengan pihak ketiga. Kami juga akan mempelajari ketentuan dan aturan terkait kerjasama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan TPA,” tukasnya. (okt/pk)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/