Sabtu, Mei 11, 2024
26.4 C
Palangkaraya

Hidupkan Eksistensi Museum Kayu

SAMPIT-Museum merupakan wadah untuk mempelajari sejarah. Benda-benda kuno yang dipajang di dalam museum mempunyai cerita tersendiri yang menarik untuk dipelajari. Sehingga museum menjadi tempat yang menarik untuk belajar sejarah. Sayangnya ada saja masyarakat yang belum pernah masuk ke Museum Kayu.

Untuk itu Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengadakan acara bertajuk edukasi wisata museum pada Rabu (30/8) di Museum Kayu Sampit. Kegiatan yang dinaungi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kotim itu bertujuan untuk menaikkan eksistensi museum kayu yang menjadi kebanggan masyarakat Kotim tersebut.

“Kita berusaha untuk menghidupkan museum kayu ini dengan melibatkan para pelajar di Kotim. Makanya, acara edukasi wisata museum ini kita adakan agarminat kunjungan di museum kayu naik,”ujar asisten III Setda Kotim, Muhammad Saleh usai menghadiri acara tersebut.

Baca Juga :  RKPD 2022, Prioritaskan Tujuh Pembangunan

Acara yang berlangsung hingga Minggu (3/9) mendatang itu akan diisi dengan kegiatan pembelajaran tentang benda-benda sejarah yang ada di muesum kayu sampit. Selain itu, hadiah menarik juga disediakan panitia untuk memeriahkan acara tersebut. Diharapkan dengan adanya kegiatan itu, Museum Kayu Sampit dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat. Sebab masih ada segelintir masyarakat Kotim yang bahkan belum pernah masuk ke dalam museum yang diresmikan pada 6 Oktober 2004 tersebut.

“Kegiatan ini dimulai pada hari ini (kemaren, red) hingga hari minggu nanti. Dan nanti kita juga akan ada senam bersama. Ada juga doorprize (hadiah, red) menarik. Ini adalah salah satu usaha pemerintah agar kegiatan bisa difokuskan di Museum Kayu,” sampai Saleh

Baca Juga :  Perceraian Nikah Dini Meningkat, Wabup: Diperlukan Keterlibatan Orang Tua

“Kita harapkan ini menjadi kegiatan positif bagi anak-anak. Karena jujur anak-anak kita kebanyakan bermain game. Dengan adanya kegiatan ini akan mengurangi kegiatan mereka yang tidak bermanfaat. Mereka juga bisa bersosialisasi dengan sesamanya melalui kegiatan ini,” tuturnya. (sli/ans)

SAMPIT-Museum merupakan wadah untuk mempelajari sejarah. Benda-benda kuno yang dipajang di dalam museum mempunyai cerita tersendiri yang menarik untuk dipelajari. Sehingga museum menjadi tempat yang menarik untuk belajar sejarah. Sayangnya ada saja masyarakat yang belum pernah masuk ke Museum Kayu.

Untuk itu Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengadakan acara bertajuk edukasi wisata museum pada Rabu (30/8) di Museum Kayu Sampit. Kegiatan yang dinaungi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kotim itu bertujuan untuk menaikkan eksistensi museum kayu yang menjadi kebanggan masyarakat Kotim tersebut.

“Kita berusaha untuk menghidupkan museum kayu ini dengan melibatkan para pelajar di Kotim. Makanya, acara edukasi wisata museum ini kita adakan agarminat kunjungan di museum kayu naik,”ujar asisten III Setda Kotim, Muhammad Saleh usai menghadiri acara tersebut.

Baca Juga :  RKPD 2022, Prioritaskan Tujuh Pembangunan

Acara yang berlangsung hingga Minggu (3/9) mendatang itu akan diisi dengan kegiatan pembelajaran tentang benda-benda sejarah yang ada di muesum kayu sampit. Selain itu, hadiah menarik juga disediakan panitia untuk memeriahkan acara tersebut. Diharapkan dengan adanya kegiatan itu, Museum Kayu Sampit dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat. Sebab masih ada segelintir masyarakat Kotim yang bahkan belum pernah masuk ke dalam museum yang diresmikan pada 6 Oktober 2004 tersebut.

“Kegiatan ini dimulai pada hari ini (kemaren, red) hingga hari minggu nanti. Dan nanti kita juga akan ada senam bersama. Ada juga doorprize (hadiah, red) menarik. Ini adalah salah satu usaha pemerintah agar kegiatan bisa difokuskan di Museum Kayu,” sampai Saleh

Baca Juga :  Perceraian Nikah Dini Meningkat, Wabup: Diperlukan Keterlibatan Orang Tua

“Kita harapkan ini menjadi kegiatan positif bagi anak-anak. Karena jujur anak-anak kita kebanyakan bermain game. Dengan adanya kegiatan ini akan mengurangi kegiatan mereka yang tidak bermanfaat. Mereka juga bisa bersosialisasi dengan sesamanya melalui kegiatan ini,” tuturnya. (sli/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/