Sabtu, Mei 18, 2024
29.7 C
Palangkaraya

UMKM Sukamara Mampu Bertahan Selama Pandemi

SUKAMARA-Sukamara menggelar ekspos penelitian dan pengembangan terhadap daya tahan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pada masa pandemi Covid-19 di Kecamatan Sukamara. Sekaligus optimalisasi strategi pengembangan UMKM serta Produk Unggulan Daerah (PUD), di Kabupaten Sukamara tahun 2022, di Aula Kantor Bappeda Sukamara, Senin (31/10/2022).

Dalam rangka mengembangkan potensi UMKM, diperlukan kerjasama antar stakeholder terkait agar tercipta ekosistem UMKM yang berkesinambungan. Pengembangan potensi ini dapat dilakukan, salah satunya melalui kegiatan penelitian dan pengembangan yang berkenaan dengan UMKM serta produk unggulan daerah. Sebagaimana yang telah dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Sukamara yaitu, penelitian terhadap daya UMKM pada masa pandemi Covid-19 di Kecamatan Sukamara.

“Dari hasil penelitian yang melibatkan 21 responden UMKM dengan berbagai jenis usaha, menunjukkan bahwa pada masa pandemi Covid-19 di Kecamatan Sukamara, didapatkan hasil di mana seluruh responden mampu bertahan hingga saat ini dalam situasi pandemi covid-19,” ungkap Bupati Sukamara, H Windu Subagio.

Baca Juga :  Sinergi Tanggulangi Karhutla

Bahkan, imbuh dia, beberapa diantaranya memutuskan untuk memulai usaha baru pada masa pandemi Covid-19. Hal ini mengindikasikan bahwa UMKM mempunyai daya saing dan daya ungkit yang cukup kuat, terhadap roda perekonomian penyerapan tenaga kerja, pemerataan pendapatan, sebagai nilai tambah bagi produk daerah, dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Sukamara.

Sementara itu, Windu menjelaskan, UMKM telah terbukti menjadi tulang punggung penggerak pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di masa pandemi Covid-19. Berdasarkan Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada tahun 2021 mencatat, UMKM sangat berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61 persen dan mampu menyerap 97 persen tenaga kerja.

“Hal ini terlihat dari jumlah UMKM di Indonesia sebanyak 64,19 juta, dengan komposisi Usaha Mikro dan Kecil (UKM), sangat dominan yakni 64,13 juta atau mencapai 99,92 persen UMKM dari keseluruhan sektor usaha termasuk salah satunya yang berada di Kabupaten Sukamara,” cetus bupati.

Baca Juga :  Pelaku UMKM Dapat Bantuan Rp 5 Juta

Jadi, lanjut dia, di Kabupaten Sukamara sendiri berdasarkan data dari dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan tahun 2021, jumlah UMKM sebanyak 3.901 yang tersebar di lima kecamatan.

Windu mengucapkan, terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah mendukung dan menunjukkan dedikasi melalui kerja keras, kerja cerdas, serta kerja ikhlas. Hal ini untuk senantiasa berkarya memajukan UMKM serta produk unggulan daerah Kabupaten Sukamara. (nhz)

SUKAMARA-Sukamara menggelar ekspos penelitian dan pengembangan terhadap daya tahan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pada masa pandemi Covid-19 di Kecamatan Sukamara. Sekaligus optimalisasi strategi pengembangan UMKM serta Produk Unggulan Daerah (PUD), di Kabupaten Sukamara tahun 2022, di Aula Kantor Bappeda Sukamara, Senin (31/10/2022).

Dalam rangka mengembangkan potensi UMKM, diperlukan kerjasama antar stakeholder terkait agar tercipta ekosistem UMKM yang berkesinambungan. Pengembangan potensi ini dapat dilakukan, salah satunya melalui kegiatan penelitian dan pengembangan yang berkenaan dengan UMKM serta produk unggulan daerah. Sebagaimana yang telah dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Sukamara yaitu, penelitian terhadap daya UMKM pada masa pandemi Covid-19 di Kecamatan Sukamara.

“Dari hasil penelitian yang melibatkan 21 responden UMKM dengan berbagai jenis usaha, menunjukkan bahwa pada masa pandemi Covid-19 di Kecamatan Sukamara, didapatkan hasil di mana seluruh responden mampu bertahan hingga saat ini dalam situasi pandemi covid-19,” ungkap Bupati Sukamara, H Windu Subagio.

Baca Juga :  Sinergi Tanggulangi Karhutla

Bahkan, imbuh dia, beberapa diantaranya memutuskan untuk memulai usaha baru pada masa pandemi Covid-19. Hal ini mengindikasikan bahwa UMKM mempunyai daya saing dan daya ungkit yang cukup kuat, terhadap roda perekonomian penyerapan tenaga kerja, pemerataan pendapatan, sebagai nilai tambah bagi produk daerah, dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Sukamara.

Sementara itu, Windu menjelaskan, UMKM telah terbukti menjadi tulang punggung penggerak pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di masa pandemi Covid-19. Berdasarkan Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada tahun 2021 mencatat, UMKM sangat berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61 persen dan mampu menyerap 97 persen tenaga kerja.

“Hal ini terlihat dari jumlah UMKM di Indonesia sebanyak 64,19 juta, dengan komposisi Usaha Mikro dan Kecil (UKM), sangat dominan yakni 64,13 juta atau mencapai 99,92 persen UMKM dari keseluruhan sektor usaha termasuk salah satunya yang berada di Kabupaten Sukamara,” cetus bupati.

Baca Juga :  Pelaku UMKM Dapat Bantuan Rp 5 Juta

Jadi, lanjut dia, di Kabupaten Sukamara sendiri berdasarkan data dari dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan tahun 2021, jumlah UMKM sebanyak 3.901 yang tersebar di lima kecamatan.

Windu mengucapkan, terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah mendukung dan menunjukkan dedikasi melalui kerja keras, kerja cerdas, serta kerja ikhlas. Hal ini untuk senantiasa berkarya memajukan UMKM serta produk unggulan daerah Kabupaten Sukamara. (nhz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/