Minggu, Mei 19, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Ada Rawa, Butuh Waktu untuk Mengembangkan Food Estate

Lahan di Kalteng Beda dengan Sulawesi dan Jawa

PALANGKA RAYA –  Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H Edy Pratowo mengatakan, keberadaan food estate di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau sangat baik dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Presiden Joko  Widodo dalam sidang kabinet mengenai dua hal yang harus diperhatikan saat akan memasuki tahun 2023. Salah satunya adalah ketahanan pangan. Kontribusi food estate yang ada di Kalteng pun dinilai sangat besar di dalamnya.

“Kemarin bapak presiden pada saat sidang kabinet juga menyampaikan tahun 2023 itu ada dua hal yang harus diperhatikan. Yaitu stabilisasi keuangan dan pangan. Nah pangan disinggung di sini. Makanya kehadiran food estate menjadi penting di sini,” kata Edy Pratowo, beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Presiden Dijadwalkan Panen Raya di Food Estate

Dijelaskannya, melihat kondisi itulah, maka kehadiran food estate di Kalteng menjadi bagian penting dalam rangka untuk mendukung ketahanan pangan nasional tersebut. Wagub juga menanggapi pertanyaan banyak orang mengenai bagaimana nasib food estate saat ini. Terkait pengembangannya yang selama ini menghadapi banyak tantangan.

Selama ini, lanjut wagub, jika membandingkan dengan food estate yang ada di Kalteng dan Pulau Jawa serta Sulawesi, kondisi lahan Kalteng dan kedua pulau itu berbeda. Masih perlu pengembangan yang tidak sebentar untuk mengembangkan food estate di wilayah Kalteng.

“Di wilayah Jawa dan Sulawesi itu lahannya bukan lahan rawa. Di Kalteng itu lahannya rawa, butuh waktu dan proses untuk mengembangkannya. Jadi bukan hari ini digarap lalu besoknya ada. Perlu penyesuaian dan pengolahan lahan,” jelasnya. (dan/ens)

Baca Juga :  Food Estate Kalteng, Wilayah Prioritas Panen Nusantara

PALANGKA RAYA –  Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H Edy Pratowo mengatakan, keberadaan food estate di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau sangat baik dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Presiden Joko  Widodo dalam sidang kabinet mengenai dua hal yang harus diperhatikan saat akan memasuki tahun 2023. Salah satunya adalah ketahanan pangan. Kontribusi food estate yang ada di Kalteng pun dinilai sangat besar di dalamnya.

“Kemarin bapak presiden pada saat sidang kabinet juga menyampaikan tahun 2023 itu ada dua hal yang harus diperhatikan. Yaitu stabilisasi keuangan dan pangan. Nah pangan disinggung di sini. Makanya kehadiran food estate menjadi penting di sini,” kata Edy Pratowo, beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Presiden Dijadwalkan Panen Raya di Food Estate

Dijelaskannya, melihat kondisi itulah, maka kehadiran food estate di Kalteng menjadi bagian penting dalam rangka untuk mendukung ketahanan pangan nasional tersebut. Wagub juga menanggapi pertanyaan banyak orang mengenai bagaimana nasib food estate saat ini. Terkait pengembangannya yang selama ini menghadapi banyak tantangan.

Selama ini, lanjut wagub, jika membandingkan dengan food estate yang ada di Kalteng dan Pulau Jawa serta Sulawesi, kondisi lahan Kalteng dan kedua pulau itu berbeda. Masih perlu pengembangan yang tidak sebentar untuk mengembangkan food estate di wilayah Kalteng.

“Di wilayah Jawa dan Sulawesi itu lahannya bukan lahan rawa. Di Kalteng itu lahannya rawa, butuh waktu dan proses untuk mengembangkannya. Jadi bukan hari ini digarap lalu besoknya ada. Perlu penyesuaian dan pengolahan lahan,” jelasnya. (dan/ens)

Baca Juga :  Food Estate Kalteng, Wilayah Prioritas Panen Nusantara

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/