Kamis, Mei 9, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Danrem 102/Pjg Pimpin Upacara Peringatan ke-74 Hari Infanteri

Mengenang Perjuangan di Masa Jenderal Sudirman

PALANGKA RAYA – Korem 102 Panju Panjung memperingati puncak Hari Infanteri TNI AD ke-74 tahun 2022 di Lapangan Korem 102/Pjg, Jalan Imam Bonjol Nomor 5 Palangka Raya, Senin pagi (19/12/2022). Upacara Hari Infanteri ke-74 kali ini dipimpin Komandan Korem 102/Pjg Brigjen TNI Yudianto Putrajaya SE MM.

Upacara tersebut diwarnai penampilan pasukan tradisional tahun 1945 sebagai kilas balik perjuangan rakyat Indonesia yang bergabung dalam ketentaraan di masa lalu dan dirangkai dengan penyerahan simbol Yudha Wastu Pramuka Jaya, yang merupakan bentuk kebanggaan prajurit Infanteri TNI AD sebagai pasukan terdepan dalam setiap pertempuran melawan para penjajah di masa lalu.

 

Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Yudianto Putrajaya dan Kasrem Kolonel Inf Renal Aprindo Sinaga foto bersama veteran, insan pers dan anggota Gerdayak saat penyerahan bingkisan usai upacara Hari Infanteri tahun 2022 di halaman Makorem 102/Pjg, Senin (19/12). FOTO PENREM 102/PJG

 

Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) Letjen TNI Arif Rahman MA yang dibacakan Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Yudianto Putrajaya SE MM mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada para prajurit korps infanteri atas pengabdian dan pengorbanan sampai mengharumkan nama baik korps infanteri dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat.

Danpussenif menjelaskan sejarah lahirnya Hari Infanteri tidak terlepas dari keberhasilan perang gerilya di bawah komando Panglima Besar Jenderal Sudirman saat itu. Berdasarkan keputusan Panglima Besar Jenderal Sudirman yang tertuang dalam perintah kilat No 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember 1948, perang gerilya dilaksanakan oleh angkatan perang yang didukung penuh rakyat di tiap-tiap kantong perlawanan. Pada waktu itu, Jenderal Sudirman memimpin langsung para pejuang saat melawan Belanda. Dengan menggunakan senjata tradisional dan perlengkapan perang yang terbatas, para pejuang mampu mengatasi tentara Belanda yang sudah memiliki senjata modern.Taktik tersebut membuat Belanda bingung dan kewalahan karena penyerangan tiba-tiba. Para pejuang bergerak atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cara berjalan kaki.

Baca Juga :  Akrabnya Danrem 102/Pjg dengan Habib Ismail

Dari peristiwa tersebut, bisa diambil nilai berupa jiwa nasionalisme, cinta tanah air, rela berjuang, pantang menyerah dan manunggal dengan rakyat. Nilai-nilai tersebut harus selalu terpatri dalam jiwa dan sikap serta perilaku setiap prajurit korps infanteri. “Saya instruksikan agar seluruh prajurit korps infanteri mampu menjadi pelopor dalam mengatasi kesulitan rakyat di sekitarnya,” tegasnya.

Di akhir amanat, disampaikan agar selalu berdiri kokoh di atas fondasi jati diri prajurit yaitu sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan profesional. “Selain itu, tingkatkan semangat jiwa korsa yang positif, namun jangan sampai terjebak dalam jiwa korsa sempit,” katanya.

Tema Hari Infanteri ke-74 yaitu “Infanteri yang modern dan selalu di hati rakyat”, dinilai sangat tepat dan patut dijadikan pedoman dan arah bagi prajurit korps infanteri dalam mengemban tugas di masa mendatang.

Baca Juga :  Korem 102/Pjg Terima Tim Wasrik Post Audit Itjenad

Sementara itu, Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Yudianto Putrajaya, dalam arahannya menyampaikan, kegiatan ini untuk menumbuhkan kecintaan kepada korps infanteri. “Yang sering kita tahu dengan sebutan pasukan jalan kaki yang menentukan dalam suatu pertempuran, ini adalah refleksi sejarah dari kekokohan Jenderal Sudirman dalam perang kemerdekaan dengan menggunakan taktik serang dan lari yang membuat kelabakan bagi penjajah saat itu,” katanya.

Danrem mengharapkan kepada para prajurit jajaran Korem 102/Pjg harus setia kepada rakyat, karena rakyat adalah ibu kandung TNI. “Seperti yang sering saya katakana, temuilah rakyat, hiduplah bersama mereka, mulailah dari apa yang mereka miliki karena rakyat adalah ibu kandung TNI. Termasuk pesan saya kepada prajurit jajaran Korem 102/Pjg agar mendukung Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah termasuk instansi terkait lainnya dalam satu frekuensi,” tegasnya.

Usai upacara, dilanjutkan ramah tamah dengan prajurit dan insan pers dirangkai dengan pemberian tali asih dan bingkisan kepada awak media, veteran dan anggota Gerdayak dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Danrem 102/Pjg, Dansatbrimob,Kasrem 102/Pjg, Kasi Kasrem 102/Pjg, Kasdim 1016/Plk, Danyonif R 631/Atg, Dan/Kabalak Ajurem 102/Pjg, insan pers, veteran dan anggota Gerdayak. (penrem 102/pjg/ens)

PALANGKA RAYA – Korem 102 Panju Panjung memperingati puncak Hari Infanteri TNI AD ke-74 tahun 2022 di Lapangan Korem 102/Pjg, Jalan Imam Bonjol Nomor 5 Palangka Raya, Senin pagi (19/12/2022). Upacara Hari Infanteri ke-74 kali ini dipimpin Komandan Korem 102/Pjg Brigjen TNI Yudianto Putrajaya SE MM.

Upacara tersebut diwarnai penampilan pasukan tradisional tahun 1945 sebagai kilas balik perjuangan rakyat Indonesia yang bergabung dalam ketentaraan di masa lalu dan dirangkai dengan penyerahan simbol Yudha Wastu Pramuka Jaya, yang merupakan bentuk kebanggaan prajurit Infanteri TNI AD sebagai pasukan terdepan dalam setiap pertempuran melawan para penjajah di masa lalu.

 

Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Yudianto Putrajaya dan Kasrem Kolonel Inf Renal Aprindo Sinaga foto bersama veteran, insan pers dan anggota Gerdayak saat penyerahan bingkisan usai upacara Hari Infanteri tahun 2022 di halaman Makorem 102/Pjg, Senin (19/12). FOTO PENREM 102/PJG

 

Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) Letjen TNI Arif Rahman MA yang dibacakan Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Yudianto Putrajaya SE MM mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada para prajurit korps infanteri atas pengabdian dan pengorbanan sampai mengharumkan nama baik korps infanteri dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat.

Danpussenif menjelaskan sejarah lahirnya Hari Infanteri tidak terlepas dari keberhasilan perang gerilya di bawah komando Panglima Besar Jenderal Sudirman saat itu. Berdasarkan keputusan Panglima Besar Jenderal Sudirman yang tertuang dalam perintah kilat No 1/PB/D/48 tanggal 19 Desember 1948, perang gerilya dilaksanakan oleh angkatan perang yang didukung penuh rakyat di tiap-tiap kantong perlawanan. Pada waktu itu, Jenderal Sudirman memimpin langsung para pejuang saat melawan Belanda. Dengan menggunakan senjata tradisional dan perlengkapan perang yang terbatas, para pejuang mampu mengatasi tentara Belanda yang sudah memiliki senjata modern.Taktik tersebut membuat Belanda bingung dan kewalahan karena penyerangan tiba-tiba. Para pejuang bergerak atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cara berjalan kaki.

Baca Juga :  Akrabnya Danrem 102/Pjg dengan Habib Ismail

Dari peristiwa tersebut, bisa diambil nilai berupa jiwa nasionalisme, cinta tanah air, rela berjuang, pantang menyerah dan manunggal dengan rakyat. Nilai-nilai tersebut harus selalu terpatri dalam jiwa dan sikap serta perilaku setiap prajurit korps infanteri. “Saya instruksikan agar seluruh prajurit korps infanteri mampu menjadi pelopor dalam mengatasi kesulitan rakyat di sekitarnya,” tegasnya.

Di akhir amanat, disampaikan agar selalu berdiri kokoh di atas fondasi jati diri prajurit yaitu sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan profesional. “Selain itu, tingkatkan semangat jiwa korsa yang positif, namun jangan sampai terjebak dalam jiwa korsa sempit,” katanya.

Tema Hari Infanteri ke-74 yaitu “Infanteri yang modern dan selalu di hati rakyat”, dinilai sangat tepat dan patut dijadikan pedoman dan arah bagi prajurit korps infanteri dalam mengemban tugas di masa mendatang.

Baca Juga :  Korem 102/Pjg Terima Tim Wasrik Post Audit Itjenad

Sementara itu, Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Yudianto Putrajaya, dalam arahannya menyampaikan, kegiatan ini untuk menumbuhkan kecintaan kepada korps infanteri. “Yang sering kita tahu dengan sebutan pasukan jalan kaki yang menentukan dalam suatu pertempuran, ini adalah refleksi sejarah dari kekokohan Jenderal Sudirman dalam perang kemerdekaan dengan menggunakan taktik serang dan lari yang membuat kelabakan bagi penjajah saat itu,” katanya.

Danrem mengharapkan kepada para prajurit jajaran Korem 102/Pjg harus setia kepada rakyat, karena rakyat adalah ibu kandung TNI. “Seperti yang sering saya katakana, temuilah rakyat, hiduplah bersama mereka, mulailah dari apa yang mereka miliki karena rakyat adalah ibu kandung TNI. Termasuk pesan saya kepada prajurit jajaran Korem 102/Pjg agar mendukung Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah termasuk instansi terkait lainnya dalam satu frekuensi,” tegasnya.

Usai upacara, dilanjutkan ramah tamah dengan prajurit dan insan pers dirangkai dengan pemberian tali asih dan bingkisan kepada awak media, veteran dan anggota Gerdayak dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Danrem 102/Pjg, Dansatbrimob,Kasrem 102/Pjg, Kasi Kasrem 102/Pjg, Kasdim 1016/Plk, Danyonif R 631/Atg, Dan/Kabalak Ajurem 102/Pjg, insan pers, veteran dan anggota Gerdayak. (penrem 102/pjg/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/