Sabtu, Mei 18, 2024
32.6 C
Palangkaraya

Hindari Bahan Kain, Rekomendasi Masker yang Tepat Cegah Omicron

Disiplin memakai masker kembali harus dipatuhi seiring munculnya Covid-19 varian Omicron. Sejak munculnya varian Delta sudah diingatkan agar tidak lagi menggunakan masker berbahan kain. Apalagi Omicron memiliki daya tular yang tinggi melebihi dari Delta dan menjadi Variant Of Concern oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Ketua-MD rumah sakit Medanta, Gurugram, India, dr. Naresh Trehan, mengingatkan masker kain biasa tidak efektif. Sebab Omicron menyebar lebih cepat.
“Masker kain tidak bagus. Karena faktor R0 atau penularan di masyarakat untuk Omicron dianggap 12-18 kali atau bahkan lebih tinggi, menyebar lebih cepat. Infektivitas dan virulensinya menjadi perhatian,” kata dr Naresh Trehan, seperti dilansir dari New Indiana Express, Jumat (17/12).

Manakah jenis masker yang terbaik?
Menurutnya, masker dengan lapisan lebih tebal akan lebih efektif. Misalnya masker bedah dan N95 dibanding masker kain biasa.
“Anda membutuhkan yang sedikit lebih tebal,” katanya.
Apa saja syaratnya?
Jangan ada Celah
Seharusnya tidak ada celah pada sisi masker atau menggantung longgar atau memiliki katup. Beberapa yang sekali pakai memang bagus.
“Tapi jangan beli yang berkualitas murahan,” kata Konsultan Penyakit Dalam, Rumah Sakit KMC, Mangaluru, dr. Haroon H,

Baca Juga :  Dinkes Kalteng Gelar Seminar Pencegahan Stunting

Jangan Kendor
Orang-orang menganggap masker katun nyaman. Tetapi apa pun yang meregang atau kendor tidak berguna, karena dapat membuat partikel dan tetesan di udara masuk.

Hindari kain
Hindari memakai masker dari kain, saputangan, atau syal, sebab tidak akan menghentikan infeksi. Atau hindari masker buff dan scuba.
“Dengan skenario ini, kembalinya masker N95 tidak bisa dihindari. Orang dengan komorbiditas seperti obesitas, penyakit paru-paru atau diabetes yang tidak terkontrol, harus mempertimbangkan untuk mengupgrade ke masker N95 atau KN95. Ini juga disebut respirator pelindung wajah penyaringan dan 95 persen efisien dalam mencegah tetesan air keluar,” jelas Dokter penyakit menular di Universitas Stanford dr. Abraar Karan.

Baca Juga :  Cara Tim Penanganan Dokter Spesialis Saraf RS Siloam Hospitals

Catatan Penting Saat Memakai Masker
Hindari menarik masker ke bawah atau ke dagu saat bertemu dan bicara dengan orang lain. Masker berlapis lebih baik dan harus sesuai dan pas di wajah. Seharusnya tidak ada celah.
Masker harus pas dan harus nyaman. Gunakan masker dengan kawat di bagian hidung agar tak ada celah.(jpc)

Disiplin memakai masker kembali harus dipatuhi seiring munculnya Covid-19 varian Omicron. Sejak munculnya varian Delta sudah diingatkan agar tidak lagi menggunakan masker berbahan kain. Apalagi Omicron memiliki daya tular yang tinggi melebihi dari Delta dan menjadi Variant Of Concern oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Ketua-MD rumah sakit Medanta, Gurugram, India, dr. Naresh Trehan, mengingatkan masker kain biasa tidak efektif. Sebab Omicron menyebar lebih cepat.
“Masker kain tidak bagus. Karena faktor R0 atau penularan di masyarakat untuk Omicron dianggap 12-18 kali atau bahkan lebih tinggi, menyebar lebih cepat. Infektivitas dan virulensinya menjadi perhatian,” kata dr Naresh Trehan, seperti dilansir dari New Indiana Express, Jumat (17/12).

Manakah jenis masker yang terbaik?
Menurutnya, masker dengan lapisan lebih tebal akan lebih efektif. Misalnya masker bedah dan N95 dibanding masker kain biasa.
“Anda membutuhkan yang sedikit lebih tebal,” katanya.
Apa saja syaratnya?
Jangan ada Celah
Seharusnya tidak ada celah pada sisi masker atau menggantung longgar atau memiliki katup. Beberapa yang sekali pakai memang bagus.
“Tapi jangan beli yang berkualitas murahan,” kata Konsultan Penyakit Dalam, Rumah Sakit KMC, Mangaluru, dr. Haroon H,

Baca Juga :  Dinkes Kalteng Gelar Seminar Pencegahan Stunting

Jangan Kendor
Orang-orang menganggap masker katun nyaman. Tetapi apa pun yang meregang atau kendor tidak berguna, karena dapat membuat partikel dan tetesan di udara masuk.

Hindari kain
Hindari memakai masker dari kain, saputangan, atau syal, sebab tidak akan menghentikan infeksi. Atau hindari masker buff dan scuba.
“Dengan skenario ini, kembalinya masker N95 tidak bisa dihindari. Orang dengan komorbiditas seperti obesitas, penyakit paru-paru atau diabetes yang tidak terkontrol, harus mempertimbangkan untuk mengupgrade ke masker N95 atau KN95. Ini juga disebut respirator pelindung wajah penyaringan dan 95 persen efisien dalam mencegah tetesan air keluar,” jelas Dokter penyakit menular di Universitas Stanford dr. Abraar Karan.

Baca Juga :  Cara Tim Penanganan Dokter Spesialis Saraf RS Siloam Hospitals

Catatan Penting Saat Memakai Masker
Hindari menarik masker ke bawah atau ke dagu saat bertemu dan bicara dengan orang lain. Masker berlapis lebih baik dan harus sesuai dan pas di wajah. Seharusnya tidak ada celah.
Masker harus pas dan harus nyaman. Gunakan masker dengan kawat di bagian hidung agar tak ada celah.(jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/