Minggu, Mei 5, 2024
24.2 C
Palangkaraya

Gelar Sosialisasi dan Workshop Upaya Pencegahan Penyakit Jantung dengan Pemanfaatan Tanaman Herbal

Dosen Polkesraya Pengabdian Masyarakat di Bukit Rawi

DOSEN Poltekkes Kemenkes Palangka Raya (Polkesraya) melakukan sosialisasi dan workshop di Desa Bukit Rawi, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Sosialisasi ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit jantung dengan penggunaan kekayaan alam yang ditemukan di Desa Bukit Rawi.

Sosialisasi dan workshop ini berlangsung pada awal Oktober 2023 dan melibatkan 20 warga Desa Bukit Rawi. Tim pendamping dosen Polkesraya terdiri dari Sucipto Dwitanta dan Baharuddin Yusuf.

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh masyarakat adalah minimnya pengetahuan masyarakat terkait pencegahan dan deteksi dini penyakit jantung koroner (PJK). Masalah ini sangat penting karena PJK secara negatif mempengaruhi kualitas hidup seseorang dalam mempertahankan kesehatan, dan perkembangan penyakit karena masalah fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi.

Masyarakat masih banyak yang menganggap remeh gejala dan tanda yang sudah pasti mengarah kepada PJK. “Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat akan perilaku hidup sehat juga mempengaruhi meningkatnya angka kejadian PJK secara khusus di Desa Bukit Rawi,” kata Ketua Tim Pelaksana Sucipto Dwitanta dan Baharuddin Yusuf melalui rilis resmi (19/10/2023).

Baca Juga :  Pentingnya Deteksi Dini, Usia Produktif Meninggal Akibat Covid-19

Hal tersebut juga disampaikan Kepala Desa Bukit Rawi Kilat. Menurut kades, faktor utama dapat terjadi salah satunya dikarenakan belum optimalnya pengetahuan masyarakat. Selain itu, kurangnya penyuluhan dan kegiatan edukasi di wilayah desa mengakibatkan semakin tertinggalnya pengetahuan masyarakat akan pencegahan dan optimalisasi kejadian PJK. Selain itu wilayah demografi desa yang luas serta akses fasilitas kesehatan yang sulit mempersulit penyebaran informasi penting tentang pencegahan dan optimalisasi kejadian PJK.

“Salah satu solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan sebagai pendekatan yang efektif untuk mencegah perkembangan penyakit, meningkatkan kualitas hidup, menambah pengetahuan, dan mengarahkan perubahan perilaku hidup sehat masyarakat,” papar Sucipto Dwitanta.

Edukasi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dimana berfungsi dalam melindungi dan membantu menjaga kesehatan masyarakat serta mampu merubah gaya hidup. Dengan kegiatan PKM yang terlaksana dapat memberikan dampak positif terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat serta ikut mencegah terjadinya PJK dan mampu menerapkan perilaku hidup sehat.

Baca Juga :  Posyandu Kolaborasi Alfamart dan Cussons Indonesia untuk 10.000 Ibu dan Balita

Selain pemberian edukasi, masyarakat juga mendapatkan pengetahuan tentang penggunaan tanaman herbal atau tradisional yang bisa ditemukan di alam sekitar Desa Bukit Rawi. Salah satu contohnya pemanfaatan bawang putih.

Bawang putih berfungsi dalam membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah, yang pada akhirnya mencegah penyakit jantung.

Selain bawang putih, asam caffeic merupakan senyawa organik penting yang ditemukan dalam daun salam. Senyawa itu berfungsi untuk meningkatkan kesehatan jantung. Asam caffeic dapat membantu menghilangkan LDL atau kolesterol jahat dari sistem kardiovaskular. “Harapannya dengan pengetahuan masyarakat terhadap tanaman yang bisa ditemukan sehari-hari dapat membantu mencegah dan mengurangi terjadinya PJK di Desa Bukit Rawi,” ungkap Kilat. (ens)

DOSEN Poltekkes Kemenkes Palangka Raya (Polkesraya) melakukan sosialisasi dan workshop di Desa Bukit Rawi, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Sosialisasi ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit jantung dengan penggunaan kekayaan alam yang ditemukan di Desa Bukit Rawi.

Sosialisasi dan workshop ini berlangsung pada awal Oktober 2023 dan melibatkan 20 warga Desa Bukit Rawi. Tim pendamping dosen Polkesraya terdiri dari Sucipto Dwitanta dan Baharuddin Yusuf.

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh masyarakat adalah minimnya pengetahuan masyarakat terkait pencegahan dan deteksi dini penyakit jantung koroner (PJK). Masalah ini sangat penting karena PJK secara negatif mempengaruhi kualitas hidup seseorang dalam mempertahankan kesehatan, dan perkembangan penyakit karena masalah fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi.

Masyarakat masih banyak yang menganggap remeh gejala dan tanda yang sudah pasti mengarah kepada PJK. “Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat akan perilaku hidup sehat juga mempengaruhi meningkatnya angka kejadian PJK secara khusus di Desa Bukit Rawi,” kata Ketua Tim Pelaksana Sucipto Dwitanta dan Baharuddin Yusuf melalui rilis resmi (19/10/2023).

Baca Juga :  Pentingnya Deteksi Dini, Usia Produktif Meninggal Akibat Covid-19

Hal tersebut juga disampaikan Kepala Desa Bukit Rawi Kilat. Menurut kades, faktor utama dapat terjadi salah satunya dikarenakan belum optimalnya pengetahuan masyarakat. Selain itu, kurangnya penyuluhan dan kegiatan edukasi di wilayah desa mengakibatkan semakin tertinggalnya pengetahuan masyarakat akan pencegahan dan optimalisasi kejadian PJK. Selain itu wilayah demografi desa yang luas serta akses fasilitas kesehatan yang sulit mempersulit penyebaran informasi penting tentang pencegahan dan optimalisasi kejadian PJK.

“Salah satu solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan sebagai pendekatan yang efektif untuk mencegah perkembangan penyakit, meningkatkan kualitas hidup, menambah pengetahuan, dan mengarahkan perubahan perilaku hidup sehat masyarakat,” papar Sucipto Dwitanta.

Edukasi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dimana berfungsi dalam melindungi dan membantu menjaga kesehatan masyarakat serta mampu merubah gaya hidup. Dengan kegiatan PKM yang terlaksana dapat memberikan dampak positif terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat serta ikut mencegah terjadinya PJK dan mampu menerapkan perilaku hidup sehat.

Baca Juga :  Posyandu Kolaborasi Alfamart dan Cussons Indonesia untuk 10.000 Ibu dan Balita

Selain pemberian edukasi, masyarakat juga mendapatkan pengetahuan tentang penggunaan tanaman herbal atau tradisional yang bisa ditemukan di alam sekitar Desa Bukit Rawi. Salah satu contohnya pemanfaatan bawang putih.

Bawang putih berfungsi dalam membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah, yang pada akhirnya mencegah penyakit jantung.

Selain bawang putih, asam caffeic merupakan senyawa organik penting yang ditemukan dalam daun salam. Senyawa itu berfungsi untuk meningkatkan kesehatan jantung. Asam caffeic dapat membantu menghilangkan LDL atau kolesterol jahat dari sistem kardiovaskular. “Harapannya dengan pengetahuan masyarakat terhadap tanaman yang bisa ditemukan sehari-hari dapat membantu mencegah dan mengurangi terjadinya PJK di Desa Bukit Rawi,” ungkap Kilat. (ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/