Senin, Mei 13, 2024
25.4 C
Palangkaraya

Ternak Babi Mati Mendadak di Dua Desa

KUALA KAPUAS – Sejak Rabu (31/1/2024) sekitar 13 ekor ternak babi dan puluhan ekor ayam, milik warga Desa Tumbang Manyarung Kecamatan Mandau Talawang Kabupaten Kapuas mati mendadak. Kejadian serupa dialami ternak milik warga Desa Tumbang Tihis yang mati tanpa diketahui penyebabnya.

 

Kejadian tersebut dibenarkan Kepala Desa (Kades) Tumbang Tihis Ade. M, dimana akibat kejadian ini sekitar delapan ekor hewan ternak babi warga mati mendadak.

“Benar hanya berselang dua hari babi piaraan warga kami mati mendadak didalam kandang, dan kejadian ini sudah saya laporkan ke petugas PPL Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas,” ungkapnya.

 

Ade menjelaskan gejala awal yang dilihat babi-babi tersebut, dimana sebelum mati mendadak, sehari sebelumnya mengalami seperti batuk-batuk dan setelah mati pada tubuhnya terlihat tanda bercak-bercak merah, sedangkan mulut berbusa.

Baca Juga :  Kalteng Tanam Durian Gelapir

“Hal ini membuat masyarakat mulai resah dan berharap segera ada tindaklanjutnya,” tegasnya.

Kades sangat berharap kepada pemerintah daerah melalui dinas terkait, agar dapat segera mengecek atas matinya hewan piaraan babi ini. Sehingga babi yang masih hidup dan dipelihara tidak mengalami hal yang sama (mati mendadak).

“Warga takut dapat dialami ternak babi lainnya, dan mudahan ada solusinya,” pungkasnya. (alh)

KUALA KAPUAS – Sejak Rabu (31/1/2024) sekitar 13 ekor ternak babi dan puluhan ekor ayam, milik warga Desa Tumbang Manyarung Kecamatan Mandau Talawang Kabupaten Kapuas mati mendadak. Kejadian serupa dialami ternak milik warga Desa Tumbang Tihis yang mati tanpa diketahui penyebabnya.

 

Kejadian tersebut dibenarkan Kepala Desa (Kades) Tumbang Tihis Ade. M, dimana akibat kejadian ini sekitar delapan ekor hewan ternak babi warga mati mendadak.

“Benar hanya berselang dua hari babi piaraan warga kami mati mendadak didalam kandang, dan kejadian ini sudah saya laporkan ke petugas PPL Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas,” ungkapnya.

 

Ade menjelaskan gejala awal yang dilihat babi-babi tersebut, dimana sebelum mati mendadak, sehari sebelumnya mengalami seperti batuk-batuk dan setelah mati pada tubuhnya terlihat tanda bercak-bercak merah, sedangkan mulut berbusa.

Baca Juga :  Kalteng Tanam Durian Gelapir

“Hal ini membuat masyarakat mulai resah dan berharap segera ada tindaklanjutnya,” tegasnya.

Kades sangat berharap kepada pemerintah daerah melalui dinas terkait, agar dapat segera mengecek atas matinya hewan piaraan babi ini. Sehingga babi yang masih hidup dan dipelihara tidak mengalami hal yang sama (mati mendadak).

“Warga takut dapat dialami ternak babi lainnya, dan mudahan ada solusinya,” pungkasnya. (alh)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/