Minggu, Mei 12, 2024
24.2 C
Palangkaraya

Buka Lahan Tanpa Membakar

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor menginginkan, tidak ada lagi masyarakat melakukan pembakaran lahan dengan alasan untuk pengelolaan lahan pertanian. Pernyataan itu disampaikan bupati seiring dengan diserahkannya alat berat untuk dua kecamatan, yakni Kecamatan Cempaga dan Kecamatan Kota Besi.

“Jangan lagi membuka lahan dengan sistem membakar. Saya tidak ingin ada lagi warga yang harus berurusan dengan kepolisian karena perkara itu,” tegas Halikinnor, Rabu (13/10).

Bupati mengatakan, pengadaan alat berat itu diharapkan dapat menekan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sering terjadi di Kotim, lantaran sengaja dibakar untuk membuka lahan pertanian.

Dikatakannya, kasus karhutla ini menjadi salah satu buah pikiran dan kekhawatiran mereka, terlebih pada musim kemarau. Pasalnya, kasus karhutla ini biasanya dilatar belakangi pengelolaan lahan pertanian dengan cara dibakar, sedangkan struktur tanah di Kotim yang merupakan tanah gambut membuat kegiatan pembakaran lahan kerap tidak terkontrol dan membuat pihaknya harus bekerja ekstra untuk menangani hal tersebut.

Baca Juga :  Dua Desa di Kecamatan Kota Besi Akan Dialiri Listrik

Dengan alat ini, kata bupati para petani bisa mengolah lahan dengan lebih mudah, yang sebelumnya terkendala modal atau tenaga sekarang bisa menggunakan alat ini untuk menggarap lahannya.

Dia menambahkan, penyerahan bantuan alat ini merupakan bukti janji kampanye dirinya bersama wakil Bupati Kotim, Irawati. Alat yang diberikan berupa excavator dan Handtraktor yang ia sebut berasal dari merk terkenal, sehingga dinilai cukup canggih, kuat dan dapat berfungsi maksimal.

Di samping untuk menunjang pertanian, peralatan tersebut juga memiliki banyak fungsi. Contohnya, Excavator yang juga berfungsi sebagai dozer dapat digunakan untuk mengolah lahan yang dipenuhi semak belukar agar bisa lebih produktif. Fungsi lainnya untuk membersihkan drainase sehingga dapat menjadi solusi banjir, kemudian dapat digunakan untuk membuka jalan baru atau mengatasi jalan yang terputus karen banjir. Bisa juga untuk menormalisasi sungai.

Baca Juga :  Pasar Kahayan Kebanjiran

Sementara itu, Sekretaris Camat Cempaga, Ustiyarni, mengungkapkan dengan bantuan alat berat itu dinilai sangat membantu pihaknya, terutama bagi kelompok tani di kecamatan itu.  Disebutnya di Kecamatan Cempaga terdapat 60 kelompok tani dari 8 desa. (sli/ans)

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor menginginkan, tidak ada lagi masyarakat melakukan pembakaran lahan dengan alasan untuk pengelolaan lahan pertanian. Pernyataan itu disampaikan bupati seiring dengan diserahkannya alat berat untuk dua kecamatan, yakni Kecamatan Cempaga dan Kecamatan Kota Besi.

“Jangan lagi membuka lahan dengan sistem membakar. Saya tidak ingin ada lagi warga yang harus berurusan dengan kepolisian karena perkara itu,” tegas Halikinnor, Rabu (13/10).

Bupati mengatakan, pengadaan alat berat itu diharapkan dapat menekan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sering terjadi di Kotim, lantaran sengaja dibakar untuk membuka lahan pertanian.

Dikatakannya, kasus karhutla ini menjadi salah satu buah pikiran dan kekhawatiran mereka, terlebih pada musim kemarau. Pasalnya, kasus karhutla ini biasanya dilatar belakangi pengelolaan lahan pertanian dengan cara dibakar, sedangkan struktur tanah di Kotim yang merupakan tanah gambut membuat kegiatan pembakaran lahan kerap tidak terkontrol dan membuat pihaknya harus bekerja ekstra untuk menangani hal tersebut.

Baca Juga :  Dua Desa di Kecamatan Kota Besi Akan Dialiri Listrik

Dengan alat ini, kata bupati para petani bisa mengolah lahan dengan lebih mudah, yang sebelumnya terkendala modal atau tenaga sekarang bisa menggunakan alat ini untuk menggarap lahannya.

Dia menambahkan, penyerahan bantuan alat ini merupakan bukti janji kampanye dirinya bersama wakil Bupati Kotim, Irawati. Alat yang diberikan berupa excavator dan Handtraktor yang ia sebut berasal dari merk terkenal, sehingga dinilai cukup canggih, kuat dan dapat berfungsi maksimal.

Di samping untuk menunjang pertanian, peralatan tersebut juga memiliki banyak fungsi. Contohnya, Excavator yang juga berfungsi sebagai dozer dapat digunakan untuk mengolah lahan yang dipenuhi semak belukar agar bisa lebih produktif. Fungsi lainnya untuk membersihkan drainase sehingga dapat menjadi solusi banjir, kemudian dapat digunakan untuk membuka jalan baru atau mengatasi jalan yang terputus karen banjir. Bisa juga untuk menormalisasi sungai.

Baca Juga :  Pasar Kahayan Kebanjiran

Sementara itu, Sekretaris Camat Cempaga, Ustiyarni, mengungkapkan dengan bantuan alat berat itu dinilai sangat membantu pihaknya, terutama bagi kelompok tani di kecamatan itu.  Disebutnya di Kecamatan Cempaga terdapat 60 kelompok tani dari 8 desa. (sli/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/