Sabtu, Mei 18, 2024
32.6 C
Palangkaraya

Tingkat Inflansi Kalteng Menurun

PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng melaksanakan rapat evaluasi tim pengendali inflasi daerah (TPID) terhadap hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) terkait inflasi Kalteng bulan April tahun 2023 di ruang rapat bajakah, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (4/5). Berdasarkan hasil evaluasi, angka inflasi di Kalteng pada April mengalami penurunan dari bulan sebelumnya.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Ekobang) Setda Kalteng Leonard S Ampung mengatakan, inflasi di Kalteng masih di bawah angka nasional yaitu 4,85 persen. Pasca bulan Ramadan kondisi inflasi masih terkendali dengan baik. Pihaknya juga akan mengantisipasi inflasi di Kalteng dengan panen beras, karena saat ini harga beras cenderung naik dan stok di Bulog mulai berkurang, serta masih menunggu tujuh ribu ton supply dari pusat.

“Saya berharap di bulan Mei 2023 ini TPID Kalteng bisa bekerja lebih maksimal lagi dan berkoordinasi dengan TPID kabupaten/kota dengan mengadakan pasar penyeimbang dan operasi pasar yang harus terus dimasifkan, yang paling penting saat ini kita harus menjaga stok pangan dan juga kestabilan harga,” harapnya.

Baca Juga :  Upaya Tekan Inflasi Berkelanjutan

Di tempat yang sama, Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro mengatakan kondisi inflasi nasional tahunan pada bulan April 2023 relatif terkendali sebesar 4,33 persen. Begitu pula dengan inflasi tahunan pada bulan April 2023 di Kalteng juga mengalami penurunan sebesar 4,85 persen, lebih rendah dibandingkan pada bulan Maret 2023 yang inflasinya mencapai 5,62 persen.

“Tingkat inflasi di Kalteng pada bulan April 2023 relatif lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi tahunan bulan Maret 2023,” kata Eko.

Selain itu, pada bulan Ramadan dan lebaran 2023 angka inflasi juga relatif rendah dibandingkan lebaran 2022. Hal ini dikarenakan pemasokan beberapa komoditas yang ditopang oleh aktivitas panen dari bulan Maret dan April serta ada beberapa komoditas pangan yang mengalami penurunan harga karena stok barang relatif aman di pasaran.

Selain itu, lanjutnya, penurunan inflansi di Kalteng juga berdampak pada tingkat inflansi di Palangka Raya. Pada bulan April 2023 tingkat inflansi di Palangka Raya sebesar 0,32 persen, lebih rendah dibandingkan dengan inflansi yang terjadi di bulan Maret 2023. Hal ini disebabkan oleh pergerakan harga komoditas pangan di Kalteng relatif meningkat pada minggu keempat April dibandingkan Maret 2023.

Baca Juga :  Perkuat Cadangan Pangan Daerah

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng Taufik Saleh menyampaikan ada beberapa komoditas yang menunjukkan peningkatan harga pada awal Mei 2023, yakni beras, bawang merah, bawang putih, cabai merah, ikan, dan sayur yang dipengaruhi siklus pasokan dan naiknya permintaan.

“Selain komoditas pangan, komoditas lain seperti emas perhiasan dan rokok filter kretek juga mengalami kenaikan. Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami penurunan yakni daging ayam, cabai rawit, minyak goreng, telur ayam, serta angkutan udara,” jelasnya.

Taufik juga menyebutkan pengendalian inflasi Kalteng pada momentum Ramadan dan lebaran 2023 dinilai berhasil, sebab inflasi Kalteng berada pada tingkat terendah kedua di Kalimantan.

“Diperkirakan tekanan inflasi di akan menurun pada bulan Mei 2023, karena normalisasi permintaan masyarakat pasca hari raya Idulfitri masih akan berlangsung pada masa panen di sejumlah sentra nantinya,” ujarnya. (*wls/abw)

PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng melaksanakan rapat evaluasi tim pengendali inflasi daerah (TPID) terhadap hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) terkait inflasi Kalteng bulan April tahun 2023 di ruang rapat bajakah, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (4/5). Berdasarkan hasil evaluasi, angka inflasi di Kalteng pada April mengalami penurunan dari bulan sebelumnya.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan (Ekobang) Setda Kalteng Leonard S Ampung mengatakan, inflasi di Kalteng masih di bawah angka nasional yaitu 4,85 persen. Pasca bulan Ramadan kondisi inflasi masih terkendali dengan baik. Pihaknya juga akan mengantisipasi inflasi di Kalteng dengan panen beras, karena saat ini harga beras cenderung naik dan stok di Bulog mulai berkurang, serta masih menunggu tujuh ribu ton supply dari pusat.

“Saya berharap di bulan Mei 2023 ini TPID Kalteng bisa bekerja lebih maksimal lagi dan berkoordinasi dengan TPID kabupaten/kota dengan mengadakan pasar penyeimbang dan operasi pasar yang harus terus dimasifkan, yang paling penting saat ini kita harus menjaga stok pangan dan juga kestabilan harga,” harapnya.

Baca Juga :  Upaya Tekan Inflasi Berkelanjutan

Di tempat yang sama, Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro mengatakan kondisi inflasi nasional tahunan pada bulan April 2023 relatif terkendali sebesar 4,33 persen. Begitu pula dengan inflasi tahunan pada bulan April 2023 di Kalteng juga mengalami penurunan sebesar 4,85 persen, lebih rendah dibandingkan pada bulan Maret 2023 yang inflasinya mencapai 5,62 persen.

“Tingkat inflasi di Kalteng pada bulan April 2023 relatif lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi tahunan bulan Maret 2023,” kata Eko.

Selain itu, pada bulan Ramadan dan lebaran 2023 angka inflasi juga relatif rendah dibandingkan lebaran 2022. Hal ini dikarenakan pemasokan beberapa komoditas yang ditopang oleh aktivitas panen dari bulan Maret dan April serta ada beberapa komoditas pangan yang mengalami penurunan harga karena stok barang relatif aman di pasaran.

Selain itu, lanjutnya, penurunan inflansi di Kalteng juga berdampak pada tingkat inflansi di Palangka Raya. Pada bulan April 2023 tingkat inflansi di Palangka Raya sebesar 0,32 persen, lebih rendah dibandingkan dengan inflansi yang terjadi di bulan Maret 2023. Hal ini disebabkan oleh pergerakan harga komoditas pangan di Kalteng relatif meningkat pada minggu keempat April dibandingkan Maret 2023.

Baca Juga :  Perkuat Cadangan Pangan Daerah

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng Taufik Saleh menyampaikan ada beberapa komoditas yang menunjukkan peningkatan harga pada awal Mei 2023, yakni beras, bawang merah, bawang putih, cabai merah, ikan, dan sayur yang dipengaruhi siklus pasokan dan naiknya permintaan.

“Selain komoditas pangan, komoditas lain seperti emas perhiasan dan rokok filter kretek juga mengalami kenaikan. Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami penurunan yakni daging ayam, cabai rawit, minyak goreng, telur ayam, serta angkutan udara,” jelasnya.

Taufik juga menyebutkan pengendalian inflasi Kalteng pada momentum Ramadan dan lebaran 2023 dinilai berhasil, sebab inflasi Kalteng berada pada tingkat terendah kedua di Kalimantan.

“Diperkirakan tekanan inflasi di akan menurun pada bulan Mei 2023, karena normalisasi permintaan masyarakat pasca hari raya Idulfitri masih akan berlangsung pada masa panen di sejumlah sentra nantinya,” ujarnya. (*wls/abw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/