Jumat, April 26, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Melihat Kiprah One Day One Juz (ODOJ) di Kalteng

Membumikan Al-Qur’an hingga Aktif Kegiatan Sosial

ODOJ sebagai wadah kaum muslim berkomitmen untuk bertilawah tiap hari. Ada empat program yang dijalankan, menyesuaikan kemampuan dan waktu yang dimiliki anggota. ODOJ juga menyediakan wadah bagi anak-anak untuk sejak dini mencintai Al-Qur’an dengan rutin membacanya.

 

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

 

KOMUNITAS One Day One Juz (ODOJ) sudah terbentuk tiga dewan pimpinan area (DPA) di Kalteng, yakni DPA Kota Palangka Raya, DPA Kotim, dan DPA Kobar. ODOJ merupakan perkumpulan umat muslim yang komitmen untuk membaca Al-Qur’an tiap hari. ODOJ merupakan komunitas nasional, yang mana sudah terbentuk lebih dari seratus DPA se-Indonesia. Bahkan sampai di luar negeri.

ODOJ memiliki visi membudayakan membaca Al-Qur’an satu juz per hari dan kegiatan lain yang berkaitan dengan interaksi bersama Al-Qur’an. Ada empat program dalam komunitas ini. Pertama yakni one day one juz (ODOJ) atau program tilawah setiap hari satu juz Al-Qur’an. Kedua, one day half juz (ODALF) atau program tilawah tiap hari setengah juz Al-Qur’an. Ketiga, one day one lembar (ODOL) kids, yakni program yang diperuntukkan bagi anak-anak berusia maksimal 12 tahun. Keempat, ODOJ star atau program membaca Al-Qur’an tiap hari tanpa ada batas minimal ketentuan.

Di Palangka Raya, ODOJ sudah lama berdiri. Namun sempat vakum beberapa tahun. Kemudian pada 2022 lalu, kepengurusan ODOJ Palangka Raya terbentuk kembali dan eksis hingga saat ini.

Baca Juga :  KKB Inisiasi Penerbitan Al-Qur’an Terjemahan Bakumpai

“Para anggota akan dibawa dalam satu grup WhatsApp untuk melaporkan bacaan Al-Qur’an tiap hari sesuai dengan program yang diikuti,” kata Ketua DPA ODOJ Palangka Raya, Angga Novian M Yasin saat dibincangi, Rabu (10/5).

ODOJ, kata Yasin, sebagai jalan untuk membumikan Al-Qur’an dan melangitkan manusia. ODOJ terfokus pada umat muslim yang berkomitmen untuk bertilawah tiap hari. Anggota ODOJ dipersilakan memilih program yang dikehendaki.

“Betapa pentingnya membaca Al-Qur’an pada komunitas ini, anggota bisa memilih ODOJ star, mereka tidak dibatas minimal bacaan, apabila memang memiliki pekerjaan yang cukup menyita waktu, maka sempatkan membaca Al-Qur’an dengan program ini,” tutur Yasin kepada Kalteng Pos.

Anggota ODOJ tidak terbatas pada kelompok tertentu, tetapi terbuka untuk umat muslim yang memang bersungguh-sungguh ingin membumikan Al-Qur’an. Sebagian besar anggota ODOJ merupakan pegawai negeri sipil, pekerjs swasta, orang dewasa, remaja, maupun anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan.

“Komunitas ini sebagai wadah umat muslim bertilawah, sehingga tidak ada batasan. Hanya akan dibedakan grup untuk laki-laki dan perempuan,” ucap pria kelahiran Pangkalpinang, 14 November 1989.

Hingga kini ODOJ eksis dengan jumlah anggota yanga cukup banyak. Bahkan kegiatan ODOJ tidak berfokus pada membaca Al-Qur’an saja, tetapi juga aktif pada kegiatan keagaman lain maupun kegiatan sosial.

Baca Juga :  Pererat Persaudaraan, Hormati Adat Istiadat

“Setiap hari Jumat kami punya agenda Jumat Sedekah yang masih dijalankan sampai sekarang, donaturnya adalah para odojer dan masyarakat, kami bagikan sedekah berupa makanan ke masjid-masjid yang ada di wilayah Kota Palangka Raya ini,” bebernya.

Kegiatan sosial lain yang dilaksanakan seperti membagikan bingkisan cinta kepada guru ngaji pada bulan Ramadan. Pada Ramadan 2022 lalu, komunitas ini membagikan 50 lebih bingkisan cinta kepada guru ngaji. Kemudian pada Ramadan tahun ini sudah tersalur 82 bingkisan cinta kepada guru ngaji.

“Ramadan menjadi momentum baik bagi banyak pihak yang ingin menyalurkan bantuan dan sedekah, biasanya banyak dibagikan kepada kaum duafa, kami merasa guru ngaji jarang tersentuh bantuan, sehingga kami fokus memberi bantuan kepada guru ngaji, isi bingkisan biasanya berupa bahan pokok dan kue lebaran,” tutur pria berusia 33 tahun ini.

Selain itu, ODOJ Palangka Raya juga melaksanakan kajian yang rutin dilaksanakan seminggu sekali, berupa kelas tahsin terbuka untuk umum yang dilaksanakan di Sekretariat ODOJ Palangka Raya, Jalan Kenanga. Tak hanya itu, ODOJ Palangka Raya juga setiap bulan melaksanakan program Ngaji on The Street.

“Pernah dilaksanakan Ngaji on The Street di kelotok atau kapal susur sungai, jadi kami ngaji di sekeliling tempat wisata,” ungkap pria yang punya hobi traveling dan membaca buku. (*/ce/ala)

ODOJ sebagai wadah kaum muslim berkomitmen untuk bertilawah tiap hari. Ada empat program yang dijalankan, menyesuaikan kemampuan dan waktu yang dimiliki anggota. ODOJ juga menyediakan wadah bagi anak-anak untuk sejak dini mencintai Al-Qur’an dengan rutin membacanya.

 

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

 

KOMUNITAS One Day One Juz (ODOJ) sudah terbentuk tiga dewan pimpinan area (DPA) di Kalteng, yakni DPA Kota Palangka Raya, DPA Kotim, dan DPA Kobar. ODOJ merupakan perkumpulan umat muslim yang komitmen untuk membaca Al-Qur’an tiap hari. ODOJ merupakan komunitas nasional, yang mana sudah terbentuk lebih dari seratus DPA se-Indonesia. Bahkan sampai di luar negeri.

ODOJ memiliki visi membudayakan membaca Al-Qur’an satu juz per hari dan kegiatan lain yang berkaitan dengan interaksi bersama Al-Qur’an. Ada empat program dalam komunitas ini. Pertama yakni one day one juz (ODOJ) atau program tilawah setiap hari satu juz Al-Qur’an. Kedua, one day half juz (ODALF) atau program tilawah tiap hari setengah juz Al-Qur’an. Ketiga, one day one lembar (ODOL) kids, yakni program yang diperuntukkan bagi anak-anak berusia maksimal 12 tahun. Keempat, ODOJ star atau program membaca Al-Qur’an tiap hari tanpa ada batas minimal ketentuan.

Di Palangka Raya, ODOJ sudah lama berdiri. Namun sempat vakum beberapa tahun. Kemudian pada 2022 lalu, kepengurusan ODOJ Palangka Raya terbentuk kembali dan eksis hingga saat ini.

Baca Juga :  KKB Inisiasi Penerbitan Al-Qur’an Terjemahan Bakumpai

“Para anggota akan dibawa dalam satu grup WhatsApp untuk melaporkan bacaan Al-Qur’an tiap hari sesuai dengan program yang diikuti,” kata Ketua DPA ODOJ Palangka Raya, Angga Novian M Yasin saat dibincangi, Rabu (10/5).

ODOJ, kata Yasin, sebagai jalan untuk membumikan Al-Qur’an dan melangitkan manusia. ODOJ terfokus pada umat muslim yang berkomitmen untuk bertilawah tiap hari. Anggota ODOJ dipersilakan memilih program yang dikehendaki.

“Betapa pentingnya membaca Al-Qur’an pada komunitas ini, anggota bisa memilih ODOJ star, mereka tidak dibatas minimal bacaan, apabila memang memiliki pekerjaan yang cukup menyita waktu, maka sempatkan membaca Al-Qur’an dengan program ini,” tutur Yasin kepada Kalteng Pos.

Anggota ODOJ tidak terbatas pada kelompok tertentu, tetapi terbuka untuk umat muslim yang memang bersungguh-sungguh ingin membumikan Al-Qur’an. Sebagian besar anggota ODOJ merupakan pegawai negeri sipil, pekerjs swasta, orang dewasa, remaja, maupun anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan.

“Komunitas ini sebagai wadah umat muslim bertilawah, sehingga tidak ada batasan. Hanya akan dibedakan grup untuk laki-laki dan perempuan,” ucap pria kelahiran Pangkalpinang, 14 November 1989.

Hingga kini ODOJ eksis dengan jumlah anggota yanga cukup banyak. Bahkan kegiatan ODOJ tidak berfokus pada membaca Al-Qur’an saja, tetapi juga aktif pada kegiatan keagaman lain maupun kegiatan sosial.

Baca Juga :  Pererat Persaudaraan, Hormati Adat Istiadat

“Setiap hari Jumat kami punya agenda Jumat Sedekah yang masih dijalankan sampai sekarang, donaturnya adalah para odojer dan masyarakat, kami bagikan sedekah berupa makanan ke masjid-masjid yang ada di wilayah Kota Palangka Raya ini,” bebernya.

Kegiatan sosial lain yang dilaksanakan seperti membagikan bingkisan cinta kepada guru ngaji pada bulan Ramadan. Pada Ramadan 2022 lalu, komunitas ini membagikan 50 lebih bingkisan cinta kepada guru ngaji. Kemudian pada Ramadan tahun ini sudah tersalur 82 bingkisan cinta kepada guru ngaji.

“Ramadan menjadi momentum baik bagi banyak pihak yang ingin menyalurkan bantuan dan sedekah, biasanya banyak dibagikan kepada kaum duafa, kami merasa guru ngaji jarang tersentuh bantuan, sehingga kami fokus memberi bantuan kepada guru ngaji, isi bingkisan biasanya berupa bahan pokok dan kue lebaran,” tutur pria berusia 33 tahun ini.

Selain itu, ODOJ Palangka Raya juga melaksanakan kajian yang rutin dilaksanakan seminggu sekali, berupa kelas tahsin terbuka untuk umum yang dilaksanakan di Sekretariat ODOJ Palangka Raya, Jalan Kenanga. Tak hanya itu, ODOJ Palangka Raya juga setiap bulan melaksanakan program Ngaji on The Street.

“Pernah dilaksanakan Ngaji on The Street di kelotok atau kapal susur sungai, jadi kami ngaji di sekeliling tempat wisata,” ungkap pria yang punya hobi traveling dan membaca buku. (*/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/