Penjualan elpiji tiga kilogram (kg) di Palangka Raya disinyalir masih diecer dan dijual di atas harga eceran tertinggi (HET). Hal ini terungkap berdasarkan pengakuan salah satu warga yang membeli elpiji subsidi pada kegiatan operasi pasar dalam rangka HUT RI ke-78 di Jalan Simpei Karuhei IV, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Sabtu pagi (12/8).
Masalah penyalahgunaan elpiji bersubsidi mulai ditangani serius pemerintah melalui instansi terkait. Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya dan Satpol PP Kota Palangka Raya bersama PT Pertamina Cabang Kalteng berencana menggelar rapat dengan para agen elpiji pada hari ini, untuk menindaklanjuti hasil inspeksi mendadak (sidak) baru-baru ini.
Distribusi elpiji 3 kilogaram (kg) di Palangka Raya sudah kelewat batas. Masih ditemukan masyarakat kehilangan hak untuk mendapatkan harga subsidi. Pangkalan juga demikian,ada yang main mata dengan pelangsir (penyalur) yang dijual ke tingkat pengecer. Alhasil, warga mendapatkan harga yang lebih mahal.
Pemko Palangka Raya bersama Kejaksaan Negeri Palangka Raya, Satpol PP Kota Palangka Raya, PT Pertamina Patra Niaga, Lurah Kalampangan, Bagian Ekosda Setda Kota Palangka Raya, Babinkamtibmas Kalampangan dan UPTD Metrologi DPKUKMP Kota Palangka Raya kembali melakukan sidak di sejumlah pangkalan gas elpiji bersubsidi di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sabangau, Kamis (4/5).
PALANGKA RAYA-Anggota DPRD Kalteng Ina Prayawati mendorong upaya Pemprov untuk bersama menuntaskan permasalahan Bahan Bakar di Kalteng.
Menurutnya, dalam menghadapi kelangkaan Pemerintah Provinsi dan PT. Pertamina dapat mengoptimalkan keberadaan Pertamina Shop (Pertashop), sebagai alternatif mengatasi kesulitan Bahan Bakar di daerah-daerah pelosok.
Tingginya harga elpiji subsidi atau elpiji tiga kilogram seakan menjadi persoalan yang tidak berkesudahan. Pemerintah dan korporasi sudah melakukan berbagai upaya guna mencegah tingginya harga jual elpiji subsidi tersebut. Kenyataan saat ini, masih ditemukan penjualan elpiji subsidi di tingkat pengecer.
PT Pertamina Lubricants (PTPL) untuk Sales Regional VI Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Outlet Gathering yang digelar di Swissbell-hotel Danum Palangka Raya, Sabtu (10/12/2022).
Kegiatan dihadiri oleh perwakilan dari 41 outlet atau bengkel yang menjual pelumas Pertamina.
Kenaikan harga elpiji nonsubsidi mengalami kenaikan akhir Februari lalu. Tinjauan ke beberapa pangkalan maupun pengecer gas elpiji menyebut, harga elpiji ukuran 12 kilogram harganya naik dari Rp175 ribu menjadi Rp200-210 ribu. Sedangkan ukuran 5,5 kilogram, naik dari Rp90 ribu menjadi Rp100 ribu.