Senin, April 29, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Selamat Jalan Salundik Gohong, Mantan Wali Kota yang Memiliki Empati Tinggi

PALANGKA RAYA-Kota Palangka Raya sedang berduka. Salah satu putra terbaik, Salundik Gohong baru saja tutup usia. Mantan Wali Kota periode 1998-2003 ini meninggal dunia pada usia 77 tahun. Jenazahnya disemayamkan di kediaman, Jalan Rajawali II Nomor 58, Kota Palangka Raya.

Kabar duka meninggalnya Salundik Gohong disampaikan oleh menantunya, dr Mikko Uriamapas. Dikatakan dr Mikko, almarhum meninggal dunia pada Kamis (23/2) sekitar pukul 07.00 WIB di kediamannya. Salundik Gohong diketahui memang mengidap penyakit jantung selama tiga tahun belakangan. Bahkan harus melakukan beberapa kali pengobatan.

“Meninggal sekitar pukul 7 pagi, beliau memang punya penyakit jantung, jadi pagi tadi (kemarin) beliau mendapat serangan jantung hingga meninggal dunia secara mendadak, memang selama tiga tahun ini beliau menderita penyakit jantung,” ucap dr Mikko saat diwawancara, Kamis (23/2).

Jenazah Salundik Gohong akan dimakamkan secara militer di TPU Jalan Tjilik Riwut Km 12 pada Minggu (26/2). Pihak keluarga telah berkoordinasi dengan TNI dan Pemerintah Kota Palangka Raya. Sebagai penghargaan atas jasa almarhum dalam membangun Kota Palangka Raya, maka akan dilakukan penghormatan terakhir oleh pihak pemko.

Baca Juga :  Pemalsu Verklaring Tetap Banding meski Divonis Ringan dari Tuntutan

Mikko menjelaskan, semasa hidupnya almarhum merupakan sosok panutan keluarga besar. Meski dikenal pendiam, tapi merupakan sosok yang menjunjung tinggi kejujuran. Hal lain yang berkesan dari sosok almarhum adalah kesederhanaan, kegigihan, dan pantang menyerah.

“Rasa empatinya terhadap orang-orang sangat tinggi, mas. Sering sekali membantu sesama dan mendidik anak-anaknya untuk bisa hidup mandiri,” ucapnya.

Saat ini jenazah Salundik Gohong disemayamkan di rumah duka, Jalan Rajawali II No 58. Terpantau pejabat daerah, keluarga, kerabat dan sahabat silih berganti berdatangan mengucapkan belasungkawa.

Diketahui purnawirawan TNI ini merupakan kelahiran Bawan, 8 Agustus 1946. Ia memiliki istri bernama Cahaya Asie Ngantung dan dikaruniai 4 orang anak, yakni Marvisa Parasia, David Wibawa, Indra Wijaya, dan Amelia Eka Sinta. Dari keempat anak tersebut, Salundik Gohong memiliki lima orang cucu.

Baca Juga :  Tunggu Tanggal Mainnya

Perjalanan pendidikannya dimulai dari Sekolah Rakyat (SR) tahun 1951-1958 di Sungai Hanyo, kemudian SLTP tahun 1958-1961 di Kuala Kurun, SLTA tahun 1961-1966 di Palangka Raya, lalu melanjutkan pendidikan di Akademi ABRI tahun 1968-1971 di Magelang.

Semasa hidupnya pernah mendapat beberapa perhargaan. Mulai dari Lencana Kesetiaan 8 tahun dari Menhankam tahun 1981, Lencana Kesetiaan 16 tahun dari Menhankam tahun 1990, Lencana Kesetiaan 24 tahun dari Menhankam tahun 1996, Bintang Kartika Eka Paksi Nararia dari Presiden RI tahun 1997, Lencana Seroya dari Menhankam tahun 1985, dan Lencana Seroya dari Menhankam tahun 1986. (irj/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Kota Palangka Raya sedang berduka. Salah satu putra terbaik, Salundik Gohong baru saja tutup usia. Mantan Wali Kota periode 1998-2003 ini meninggal dunia pada usia 77 tahun. Jenazahnya disemayamkan di kediaman, Jalan Rajawali II Nomor 58, Kota Palangka Raya.

Kabar duka meninggalnya Salundik Gohong disampaikan oleh menantunya, dr Mikko Uriamapas. Dikatakan dr Mikko, almarhum meninggal dunia pada Kamis (23/2) sekitar pukul 07.00 WIB di kediamannya. Salundik Gohong diketahui memang mengidap penyakit jantung selama tiga tahun belakangan. Bahkan harus melakukan beberapa kali pengobatan.

“Meninggal sekitar pukul 7 pagi, beliau memang punya penyakit jantung, jadi pagi tadi (kemarin) beliau mendapat serangan jantung hingga meninggal dunia secara mendadak, memang selama tiga tahun ini beliau menderita penyakit jantung,” ucap dr Mikko saat diwawancara, Kamis (23/2).

Jenazah Salundik Gohong akan dimakamkan secara militer di TPU Jalan Tjilik Riwut Km 12 pada Minggu (26/2). Pihak keluarga telah berkoordinasi dengan TNI dan Pemerintah Kota Palangka Raya. Sebagai penghargaan atas jasa almarhum dalam membangun Kota Palangka Raya, maka akan dilakukan penghormatan terakhir oleh pihak pemko.

Baca Juga :  Pemalsu Verklaring Tetap Banding meski Divonis Ringan dari Tuntutan

Mikko menjelaskan, semasa hidupnya almarhum merupakan sosok panutan keluarga besar. Meski dikenal pendiam, tapi merupakan sosok yang menjunjung tinggi kejujuran. Hal lain yang berkesan dari sosok almarhum adalah kesederhanaan, kegigihan, dan pantang menyerah.

“Rasa empatinya terhadap orang-orang sangat tinggi, mas. Sering sekali membantu sesama dan mendidik anak-anaknya untuk bisa hidup mandiri,” ucapnya.

Saat ini jenazah Salundik Gohong disemayamkan di rumah duka, Jalan Rajawali II No 58. Terpantau pejabat daerah, keluarga, kerabat dan sahabat silih berganti berdatangan mengucapkan belasungkawa.

Diketahui purnawirawan TNI ini merupakan kelahiran Bawan, 8 Agustus 1946. Ia memiliki istri bernama Cahaya Asie Ngantung dan dikaruniai 4 orang anak, yakni Marvisa Parasia, David Wibawa, Indra Wijaya, dan Amelia Eka Sinta. Dari keempat anak tersebut, Salundik Gohong memiliki lima orang cucu.

Baca Juga :  Tunggu Tanggal Mainnya

Perjalanan pendidikannya dimulai dari Sekolah Rakyat (SR) tahun 1951-1958 di Sungai Hanyo, kemudian SLTP tahun 1958-1961 di Kuala Kurun, SLTA tahun 1961-1966 di Palangka Raya, lalu melanjutkan pendidikan di Akademi ABRI tahun 1968-1971 di Magelang.

Semasa hidupnya pernah mendapat beberapa perhargaan. Mulai dari Lencana Kesetiaan 8 tahun dari Menhankam tahun 1981, Lencana Kesetiaan 16 tahun dari Menhankam tahun 1990, Lencana Kesetiaan 24 tahun dari Menhankam tahun 1996, Bintang Kartika Eka Paksi Nararia dari Presiden RI tahun 1997, Lencana Seroya dari Menhankam tahun 1985, dan Lencana Seroya dari Menhankam tahun 1986. (irj/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/