Minggu, Mei 5, 2024
24.2 C
Palangkaraya

Krisis Oksigen, RSUD dr Murjani Lakukan Penghematan

SAMPIT – Krisis oksigen yang terjadi di Kabupaten Kotim. Hal ini dikarenakan perusahaan penyuplai tidak dapat memenuhi maksimal kebutuhan baik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit, maupun masyarakat yang membutuhkan saat isolasi mandiri.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor mengatakan, pihak RSUD dr Murjani Sampit harus melakukan penghematan ekstra terhadap penggunaannya. Tujuannya agar dapat memenuhi kebutuhan pasien baik yang dalam perawatan Covid-19, maupun pasien lainnya.
“Saya sudah mengajukan permintaan kepada Gubernur Kalteng dan juga melaporkan kepada pemerintah pusat. Dengan harapan adanya penambahan pasokan oksigen ke daerah ini, dan mudah-mudahan dalam beberapa hari kedepan ada solusi terbaik dalam menangani krisis oksigen Kabupaten Kotim ini,” ujar Halikin, Kamis (29/7).
Dirinya juga mengatakan telah mendapat informasi dari pihak provinsi, Saat ini Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, telah merapatkan dengan sejumlah pejabat di Provinsi terkait ketersediaan oksigen maupun vaksin, bahkan sebelumnya Gubernur berencana akan melakukan pemantauan vaksinasi di Puskesmas Baamang, tetapi dibatalkan kerena beliau akan memimpin rapat terkait krisis oksigen dan vaksin.
“Kita berharap masyarakat dapat bersabar, semoga pemerintah provinsi dapat membantu masalah ini, dan kita juga berharap ada solusi agar kebutuhan oksigen di Kabupaten Kotim dapat terpenuhi lagi, sesuai kebutuhan RSUD dr Murjani dalam melayani pasien yang terpapar Covid-19 ataupun pasien lainnya,” ucap Halikin.
Dia juga mengatakan krisis oksigen yang terjadi di Kabupaten Kotim sangat berdampak terhadap penanganan terhadap masyarakat, baik di bidang kesehatan maupun pengusaha lainya, karena pasokan oksigen ke rumah sakit hanya bisa terpenuhi 150 tabung per hari. Sedangkan, dalam sehari pihak RSUD dr Mirjani Sampit membutuhkan 300 tabung.
“Pihak perusahaan oksigen yang ada di daerah ini hanya dapat memproduksi 300 tabung oksigen dalam sehari, dan mereka juga harus menyuplai ke sejumlah daerah, seperti rumah sakit di Pangkalan Bun, Seruyan, Katingan dan Palangka Raya, kita sangat berharap ada penambahan baik dari perusahaan oksigen ataupun dari luar daerah lainnya,” tutupnya. (bah/ans)

Baca Juga :  Petugas Pelayan Publik, Lalu Masyarakat Giliran Pemberian Vaksin Covid-19

SAMPIT – Krisis oksigen yang terjadi di Kabupaten Kotim. Hal ini dikarenakan perusahaan penyuplai tidak dapat memenuhi maksimal kebutuhan baik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit, maupun masyarakat yang membutuhkan saat isolasi mandiri.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor mengatakan, pihak RSUD dr Murjani Sampit harus melakukan penghematan ekstra terhadap penggunaannya. Tujuannya agar dapat memenuhi kebutuhan pasien baik yang dalam perawatan Covid-19, maupun pasien lainnya.
“Saya sudah mengajukan permintaan kepada Gubernur Kalteng dan juga melaporkan kepada pemerintah pusat. Dengan harapan adanya penambahan pasokan oksigen ke daerah ini, dan mudah-mudahan dalam beberapa hari kedepan ada solusi terbaik dalam menangani krisis oksigen Kabupaten Kotim ini,” ujar Halikin, Kamis (29/7).
Dirinya juga mengatakan telah mendapat informasi dari pihak provinsi, Saat ini Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, telah merapatkan dengan sejumlah pejabat di Provinsi terkait ketersediaan oksigen maupun vaksin, bahkan sebelumnya Gubernur berencana akan melakukan pemantauan vaksinasi di Puskesmas Baamang, tetapi dibatalkan kerena beliau akan memimpin rapat terkait krisis oksigen dan vaksin.
“Kita berharap masyarakat dapat bersabar, semoga pemerintah provinsi dapat membantu masalah ini, dan kita juga berharap ada solusi agar kebutuhan oksigen di Kabupaten Kotim dapat terpenuhi lagi, sesuai kebutuhan RSUD dr Murjani dalam melayani pasien yang terpapar Covid-19 ataupun pasien lainnya,” ucap Halikin.
Dia juga mengatakan krisis oksigen yang terjadi di Kabupaten Kotim sangat berdampak terhadap penanganan terhadap masyarakat, baik di bidang kesehatan maupun pengusaha lainya, karena pasokan oksigen ke rumah sakit hanya bisa terpenuhi 150 tabung per hari. Sedangkan, dalam sehari pihak RSUD dr Mirjani Sampit membutuhkan 300 tabung.
“Pihak perusahaan oksigen yang ada di daerah ini hanya dapat memproduksi 300 tabung oksigen dalam sehari, dan mereka juga harus menyuplai ke sejumlah daerah, seperti rumah sakit di Pangkalan Bun, Seruyan, Katingan dan Palangka Raya, kita sangat berharap ada penambahan baik dari perusahaan oksigen ataupun dari luar daerah lainnya,” tutupnya. (bah/ans)

Baca Juga :  Petugas Pelayan Publik, Lalu Masyarakat Giliran Pemberian Vaksin Covid-19

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/