Minggu, Mei 19, 2024
33 C
Palangkaraya

Tekan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Anak

Pentingnya Revitalisasi Posyandu

PALANGKA RAYA-Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, guna mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalteng Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran mengatakan, posyandu sangat penting agar bisa menghasilkan ibu yang sehat, anak yang cerdas dan keluarga sejahtera. Posyandu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.

“Jumlah posyandu se-Kalteng sebanyak 2.723 unit, posyandu yang aktif 1.964 unit atau 72,12 persen dan posyandu yang belum aktif 759 unit,” kata Ivo.

Untuk itu, perlu dilakukan revitalisasi posyandu guna meningkatkan fungsi dan kinerja posyandu, agar dapat memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan. Selain itu agar status gizi maupun derajat kesehatan ibu dan anak dapat dipertahankan atau ditingkatkan.

“TP-PKK Kalteng sudah melakukan berbagai upaya dalam rangka revitalisasi posyandu serta penurunan dan pencegahan stunting pada tahun 2020-2022,” jelas istri Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran ini.

Baca Juga :  Percantik Ruangan sekaligus Pengusir Nyamuk

Ivo berharap semua anggota pokjanal di provinsi dan kabupaten/kota dapat berperan aktif membina posyandu di wilayahnya masing-masing.

“Di tingkat provinsi, Kepala perangkat daerah (PD) Pemprov akan menjadi orang tua asuh bagi posyandu yang belum aktif yang tersebar di Kalteng,” tegasnya.

Menurut Ivo, keberhasilan pengelolaan posyandu memerlukan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, baik dukungan moril, materil, maupun finansial. Selain itu diperlukan adanya kerja sama, tekanan dan pengabdian para pengelolanya termasuk kader.

“Apabila kegiatan posyandu terselenggara dengan baik, maka akan memberikan kontribusi yang besar dalam menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak,” pungkasnya.

Posyandu Garda Terdepan Kesehatan Masyarakat Desa

Posyandu berperan penting sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di pedesaan. Keberadaan posyandu menjadi instrumen penting dalam menjalankan agenda kesehatan pemerintah dan mewujudkan visi kesehatan hingga ke tingkat pemerintahan desa.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalteng Aryawan mengatakan, semenjak Kalteng dilanda pandemi Covid-19, banyak posyandu di pedesaan menjadi pasif. Pada tahun 2022-2023 ini pihaknya terus berupaya agar dapat kembali menggerakkan posyandu untuk aktif kembali.

“Kami terus berupaya agar posyandu di Kalteng dapat kembali aktif dan berperan penting sebagai garda terdepan mewujudkan kesehatan masyarakat tingkat desa,” kata Aryawan, belum lama ini.

Baca Juga :  Dinkes Beri Layanan Kesehatan 24 Jam di Daerah Banjir

Aryawan mengatakan, pihaknya berkomitmen meningkatkan produktivitas posyandu di Kalteng. Saat ini posyandu tersebar di 1.432 desa di Kalteng. Masing-masing desa rata-rata memiliki posyandu sesuai dengan jumlah RT yang ada di desa. “Untuk jumlah posyandu di setiap desa rata-rata per RT, maka dari itu dari 1.432 itu diharapkan setiap posyandu di dalamnya berperan aktif,” bebernya.

Peran aktif posyandu sangat dibutuhkan karena di masyarakat desa dapat melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. “Di sana masyarakat dapat mengetahui tumbuh kembang anak yang meliputi gizi anak, berat badan dan mengukur tinggi badan anak,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul menjelaskan posyandu berperan penting dalam mewujudkan agenda penurunan stunting. Hal itu diwujudkan ketika adanya anak-anak yang mengalami perkembangan tubuh tidak sesuai dengan usia, maka posyandu dapat melakukan intervensi kesehatan secara langsung.

“Di dalam posyandu itu ada lima meja tugas, salah satu meja tugas itu adalah melakukan pemantauan tumbuh kembang anak,” tutupnya. (mmc/dan/abw)

PALANGKA RAYA-Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, guna mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalteng Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran mengatakan, posyandu sangat penting agar bisa menghasilkan ibu yang sehat, anak yang cerdas dan keluarga sejahtera. Posyandu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.

“Jumlah posyandu se-Kalteng sebanyak 2.723 unit, posyandu yang aktif 1.964 unit atau 72,12 persen dan posyandu yang belum aktif 759 unit,” kata Ivo.

Untuk itu, perlu dilakukan revitalisasi posyandu guna meningkatkan fungsi dan kinerja posyandu, agar dapat memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan. Selain itu agar status gizi maupun derajat kesehatan ibu dan anak dapat dipertahankan atau ditingkatkan.

“TP-PKK Kalteng sudah melakukan berbagai upaya dalam rangka revitalisasi posyandu serta penurunan dan pencegahan stunting pada tahun 2020-2022,” jelas istri Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran ini.

Baca Juga :  Percantik Ruangan sekaligus Pengusir Nyamuk

Ivo berharap semua anggota pokjanal di provinsi dan kabupaten/kota dapat berperan aktif membina posyandu di wilayahnya masing-masing.

“Di tingkat provinsi, Kepala perangkat daerah (PD) Pemprov akan menjadi orang tua asuh bagi posyandu yang belum aktif yang tersebar di Kalteng,” tegasnya.

Menurut Ivo, keberhasilan pengelolaan posyandu memerlukan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, baik dukungan moril, materil, maupun finansial. Selain itu diperlukan adanya kerja sama, tekanan dan pengabdian para pengelolanya termasuk kader.

“Apabila kegiatan posyandu terselenggara dengan baik, maka akan memberikan kontribusi yang besar dalam menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak,” pungkasnya.

Posyandu Garda Terdepan Kesehatan Masyarakat Desa

Posyandu berperan penting sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di pedesaan. Keberadaan posyandu menjadi instrumen penting dalam menjalankan agenda kesehatan pemerintah dan mewujudkan visi kesehatan hingga ke tingkat pemerintahan desa.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kalteng Aryawan mengatakan, semenjak Kalteng dilanda pandemi Covid-19, banyak posyandu di pedesaan menjadi pasif. Pada tahun 2022-2023 ini pihaknya terus berupaya agar dapat kembali menggerakkan posyandu untuk aktif kembali.

“Kami terus berupaya agar posyandu di Kalteng dapat kembali aktif dan berperan penting sebagai garda terdepan mewujudkan kesehatan masyarakat tingkat desa,” kata Aryawan, belum lama ini.

Baca Juga :  Dinkes Beri Layanan Kesehatan 24 Jam di Daerah Banjir

Aryawan mengatakan, pihaknya berkomitmen meningkatkan produktivitas posyandu di Kalteng. Saat ini posyandu tersebar di 1.432 desa di Kalteng. Masing-masing desa rata-rata memiliki posyandu sesuai dengan jumlah RT yang ada di desa. “Untuk jumlah posyandu di setiap desa rata-rata per RT, maka dari itu dari 1.432 itu diharapkan setiap posyandu di dalamnya berperan aktif,” bebernya.

Peran aktif posyandu sangat dibutuhkan karena di masyarakat desa dapat melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. “Di sana masyarakat dapat mengetahui tumbuh kembang anak yang meliputi gizi anak, berat badan dan mengukur tinggi badan anak,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul menjelaskan posyandu berperan penting dalam mewujudkan agenda penurunan stunting. Hal itu diwujudkan ketika adanya anak-anak yang mengalami perkembangan tubuh tidak sesuai dengan usia, maka posyandu dapat melakukan intervensi kesehatan secara langsung.

“Di dalam posyandu itu ada lima meja tugas, salah satu meja tugas itu adalah melakukan pemantauan tumbuh kembang anak,” tutupnya. (mmc/dan/abw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/