Jumat, Mei 3, 2024
29.6 C
Palangkaraya

Kendalikan Inflasi dengan Penanaman Padi

PALANGKA RAYA – Dalam rangka pengendalian inflasi di Kota Palangka Raya, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Palangka Raya telah melakukan berbagai upaya, dengan gerakan tanam bersama beberapa waktu yang lalu, seperti menanam, cabai, bawang merah serta sayuran lainnya, kemudian mendukung peningkatan penanaman padi.

Terbaru, penanaman padi dilakukan di lahan milik Sukadar, Anggota Kelompok Tani Bina Sejahtera, Jalan Tumbang Talaken Takaras Km 64 Kelurahan Pager, Kecamatan Rakumpit, Selasa (7/2). Penanaman padi seluas 0,8 hektare ini dihadiri Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin SE, bersama beberapa instansi dan tamu undangan lainnya.

“Pada 2022 tercatat di Kalimantan Tengah mengalami inflasi dan masuk 10 besar. Salah satu komoditas penyumbang inflasi adalah beras. Ini dikarenakan terbatasnya pasokan beras yang beredar di Palangka Raya serta ketergantungan pasokan beras dari luar daerah,” ucap Kepala DPKP drs Renson MSi di sela-sela penanaman padi tersebut, Selasa (7/2).

Baca Juga :  Perguruan Tinggi Swasta Diminta Gunakan Aplikasi Pinandu

“Kami sangat men-suport kegiatan pengembangan padi yang ada di Palangka Raya. Momen hari ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi petani petani yang ada di Kecamatan Rakumpit dan di Kota Palangka Raya untuk melakukan hal yang sama,” imbuhnya.

Menurut Renson, varietas padi yang digunakan pada penanaman hari itu adalah Inpari (IR) 42, dengan tekstur nasi pera atau karau, dengan umur tanaman mencapai 130-140 hari setelah tanam per hari ini.

“Sekitar akhir bulan Juni 2023 direncanakan sudah panen,” terangnya.
Renson menyampaikan, pengembangan tanaman padi di Kota Palangka Raya apabila dibandingkan dengan daerah lain yang memiliki lahan beratus ratus hektare untuk pengembangan padi mungkin masih sangat jauh. Akan tetapi Kota Palangka Raya memiliki spot spot lahan kecil yang dapat dikembangkan saat ini.

Baca Juga :  Balawa Satpol PP Tegur Kios Tutup Bahu Jalan

Mengenai hal tersebut ia menjelaskan, selain di lahan Sukadar penanaman padi juga terdapat di Kelurahan Bukit Tunggal lahan Basuki, Jalan Alson seluas ± 0,5 ha dengan umur 55 hari setelah tanam. Kemudian ada di Kelurahan Tumbang Tahai, lahan Zainullah seluas 0,1 ha dengan umur 95 hari setelah tanam.

“Ada juga di Kelurahan Pahandut di lahan Samsul Jalan Murjani Gang Sari yang baru dalam tahap penyemaian sebanyak 10 kg benih dengan umur 23 hari setelah semai,” tutupnya. (kom/yan/ktk/aza)

PALANGKA RAYA – Dalam rangka pengendalian inflasi di Kota Palangka Raya, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Palangka Raya telah melakukan berbagai upaya, dengan gerakan tanam bersama beberapa waktu yang lalu, seperti menanam, cabai, bawang merah serta sayuran lainnya, kemudian mendukung peningkatan penanaman padi.

Terbaru, penanaman padi dilakukan di lahan milik Sukadar, Anggota Kelompok Tani Bina Sejahtera, Jalan Tumbang Talaken Takaras Km 64 Kelurahan Pager, Kecamatan Rakumpit, Selasa (7/2). Penanaman padi seluas 0,8 hektare ini dihadiri Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin SE, bersama beberapa instansi dan tamu undangan lainnya.

“Pada 2022 tercatat di Kalimantan Tengah mengalami inflasi dan masuk 10 besar. Salah satu komoditas penyumbang inflasi adalah beras. Ini dikarenakan terbatasnya pasokan beras yang beredar di Palangka Raya serta ketergantungan pasokan beras dari luar daerah,” ucap Kepala DPKP drs Renson MSi di sela-sela penanaman padi tersebut, Selasa (7/2).

Baca Juga :  Perguruan Tinggi Swasta Diminta Gunakan Aplikasi Pinandu

“Kami sangat men-suport kegiatan pengembangan padi yang ada di Palangka Raya. Momen hari ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi petani petani yang ada di Kecamatan Rakumpit dan di Kota Palangka Raya untuk melakukan hal yang sama,” imbuhnya.

Menurut Renson, varietas padi yang digunakan pada penanaman hari itu adalah Inpari (IR) 42, dengan tekstur nasi pera atau karau, dengan umur tanaman mencapai 130-140 hari setelah tanam per hari ini.

“Sekitar akhir bulan Juni 2023 direncanakan sudah panen,” terangnya.
Renson menyampaikan, pengembangan tanaman padi di Kota Palangka Raya apabila dibandingkan dengan daerah lain yang memiliki lahan beratus ratus hektare untuk pengembangan padi mungkin masih sangat jauh. Akan tetapi Kota Palangka Raya memiliki spot spot lahan kecil yang dapat dikembangkan saat ini.

Baca Juga :  Balawa Satpol PP Tegur Kios Tutup Bahu Jalan

Mengenai hal tersebut ia menjelaskan, selain di lahan Sukadar penanaman padi juga terdapat di Kelurahan Bukit Tunggal lahan Basuki, Jalan Alson seluas ± 0,5 ha dengan umur 55 hari setelah tanam. Kemudian ada di Kelurahan Tumbang Tahai, lahan Zainullah seluas 0,1 ha dengan umur 95 hari setelah tanam.

“Ada juga di Kelurahan Pahandut di lahan Samsul Jalan Murjani Gang Sari yang baru dalam tahap penyemaian sebanyak 10 kg benih dengan umur 23 hari setelah semai,” tutupnya. (kom/yan/ktk/aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/