Kamis, Mei 2, 2024
24.1 C
Palangkaraya

Ekspor Kalteng melalui Pelabuhan Provinsi Lain  86,56 Persen

PALANGKA RAYA – Dibanding bulan sebelumnya, kontribusi layanan transportasi ekspor seluruh pelabuhan di Kalimantan Tengah pada April 2022 mengalami peningkatan, dari 13,25 persen menjadi 13,44 persen.

“Total transaksi ekspor melalui Pelabuhan Kumai senilai US$58,59 juta, Pelabuhan Sampit senilai US$18,72 juta, Pelabuhan Pangkalan Bun senilai US$3,86 juta, dan Pelabuhan Pulang Pisau senilai US$2,42 juta.

Sementara layanan ekspor melalui pelabuhan di provinsi lain senilai US$538,51 juta atau 86,56 persen yang sebagian besar melalui Pelabuhan Banjarmasin sebesar US$403,34 juta,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro.

Eko menjelaskan, dibanding April 2021, nilai ekspor yang melalui pelabuhan di wilayah Kalimantan Tengah pada April 2022 mengalami peningkatan 32,66 persen, dari US$63,01 juta di April 2021 menjadi US$83,59 juta di April 2022. Peningkatan ini khususnya didorong oleh meningkatnya nilai ekspor yang melalui Pelabuhan Sampit senilai US$16,26 juta atau 660,98 persen dan Pelabuhan  Kumai senilai US$6,12 juta atau 11,66 persen.

Baca Juga :  Wapres Minta Permudah Sertiἀkasi Halal UMKM

“Pelabuhan Kumai dan Pelabuhan Sampit memiliki kontribusi terbesar di Kalimantan Tengah selama April 2022, masing-masing 70,09 persen dan 22,40 persen, diikuti oleh Pelabuhan Pangkalan Bun 4,62 persen serta Pelabuhan Pulang Pisau 2,90 persen,” katanya.

Sementara itu, lanjut Eko, dibanding April 2021, layanan ekspor melalui provinsi lain pada April 2022 juga  mengalami peningkatan nilai US$82,34 juta, dari US$456,17 juta menjadi US$538,51 juta. Layanan ekspor yang melalui provinsi lain pada April 2022, utamanya melalui Pelabuhan Banjarmasin 74,90 persen dan Pelabuhan Satui 19,00 persen.

“Layanan ekpor melalui provinsi lain mengalami peningkatan di hampir semua pelabuhan, kecuali Soekarno-Hatta (U) yang turun senilai US$51,30 juta. Sementara itu, peningkatan layanan ekspor terbesar terjadi pada layanan ekspor yang melalui Pelabuhan Banjarmasin, dengan peningkatan senilai US$299,29 juta,” ungkapnya.

Baca Juga :  PT Pamapersada Nusantara Gelar Pelatihan Kader Posyandu

Menurut Eko, jika secara kumulatif, layanan ekspor meningkat, baik yang melalui pelabuhan di wilayah Kalimantan Tengah maupun yang melalui provinsi lain. Layanan ekspor yang melalui Kalimantan Tengah meningkat 49,37 persen, dari US$231,56 juta di Januari-April 2021 menjadi US$345,88 juta di Januari-April 2022.

“Sementara itu, layanan ekspor yang melalui provinsi lain juga meningkat sebesar 119,59 persen, dari US$681,89 juta (Januari-April 2021) menjadi US$1.497,34 juta (Januari-April 2022),” tandasnya. (aza/ko)

PALANGKA RAYA – Dibanding bulan sebelumnya, kontribusi layanan transportasi ekspor seluruh pelabuhan di Kalimantan Tengah pada April 2022 mengalami peningkatan, dari 13,25 persen menjadi 13,44 persen.

“Total transaksi ekspor melalui Pelabuhan Kumai senilai US$58,59 juta, Pelabuhan Sampit senilai US$18,72 juta, Pelabuhan Pangkalan Bun senilai US$3,86 juta, dan Pelabuhan Pulang Pisau senilai US$2,42 juta.

Sementara layanan ekspor melalui pelabuhan di provinsi lain senilai US$538,51 juta atau 86,56 persen yang sebagian besar melalui Pelabuhan Banjarmasin sebesar US$403,34 juta,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro.

Eko menjelaskan, dibanding April 2021, nilai ekspor yang melalui pelabuhan di wilayah Kalimantan Tengah pada April 2022 mengalami peningkatan 32,66 persen, dari US$63,01 juta di April 2021 menjadi US$83,59 juta di April 2022. Peningkatan ini khususnya didorong oleh meningkatnya nilai ekspor yang melalui Pelabuhan Sampit senilai US$16,26 juta atau 660,98 persen dan Pelabuhan  Kumai senilai US$6,12 juta atau 11,66 persen.

Baca Juga :  Wapres Minta Permudah Sertiἀkasi Halal UMKM

“Pelabuhan Kumai dan Pelabuhan Sampit memiliki kontribusi terbesar di Kalimantan Tengah selama April 2022, masing-masing 70,09 persen dan 22,40 persen, diikuti oleh Pelabuhan Pangkalan Bun 4,62 persen serta Pelabuhan Pulang Pisau 2,90 persen,” katanya.

Sementara itu, lanjut Eko, dibanding April 2021, layanan ekspor melalui provinsi lain pada April 2022 juga  mengalami peningkatan nilai US$82,34 juta, dari US$456,17 juta menjadi US$538,51 juta. Layanan ekspor yang melalui provinsi lain pada April 2022, utamanya melalui Pelabuhan Banjarmasin 74,90 persen dan Pelabuhan Satui 19,00 persen.

“Layanan ekpor melalui provinsi lain mengalami peningkatan di hampir semua pelabuhan, kecuali Soekarno-Hatta (U) yang turun senilai US$51,30 juta. Sementara itu, peningkatan layanan ekspor terbesar terjadi pada layanan ekspor yang melalui Pelabuhan Banjarmasin, dengan peningkatan senilai US$299,29 juta,” ungkapnya.

Baca Juga :  PT Pamapersada Nusantara Gelar Pelatihan Kader Posyandu

Menurut Eko, jika secara kumulatif, layanan ekspor meningkat, baik yang melalui pelabuhan di wilayah Kalimantan Tengah maupun yang melalui provinsi lain. Layanan ekspor yang melalui Kalimantan Tengah meningkat 49,37 persen, dari US$231,56 juta di Januari-April 2021 menjadi US$345,88 juta di Januari-April 2022.

“Sementara itu, layanan ekspor yang melalui provinsi lain juga meningkat sebesar 119,59 persen, dari US$681,89 juta (Januari-April 2021) menjadi US$1.497,34 juta (Januari-April 2022),” tandasnya. (aza/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/