Senin, April 29, 2024
26.4 C
Palangkaraya

Swasta Harus Terlibat Dalam Pencegahan Stunting

PURUK CAHU – Masalah stunting menjadi isu nasional, dan turut disoroti kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Murung Raya (Mura).
Anggota DPRD Mura, Bebie mengatakan, penyelesaian maslah stunting tidak dapat dilaksnakan dalam waktu yang singkat, oleh sebab itu perlu dilakukan komitmen bersama dari seluruh pihak agar penanganan dilakukan terus menerus dan berkesinambungan.

“Harus ada langkah yang terukur dalam merealisasikan pemenuhan target kesehatan anak di kabupaten Murung Raya,” terang Bebie, Minggu (12/3).

Lanjut politis PDIP Mura ini, pemerintah menargetkan prevalensi stunting di tanah air mencapai 14 persen pada tahun 2024. Hal itu berarti para pemangku kepentingan harus menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 10,4 persen, dalam waktu kurang dari dua tahun.

Baca Juga :  SDM Tenaga Kesehatan Masih Minim

Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah adalah, mengajak masyarakat atau perusahaan swasta mengarahkan kegiatan CSR-nya untuk mengakselerasi penurunan angka stunting di daerah-daerah yang prevalensi stuntingnya tinggi.

“Upaya pemerintah melibatkan kalangan swasta berperan aktif menurunkan angka prevalensi stunting merupakan bentuk upaya menghidupkan semangat gotong-royong dan kepedulian sosial di tengah masyarakat, yang harus diikuti dengan kesiapan mekanisme yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan,” beber Bebie.

Sebab itu, terang dia, dibutuhkan keseriusan dan konsistensi para pemangku kepentingan dalam merealisasikan sejumlah program penurunan angka stunting di daerah masing-masing.

Tidak cukup hanya pemberian makanan tambahan, imbuhnya, tetapi lebih dari itu juga harus dilakukan intervensi kecukupan zat besi pada remaja putri dan ibu hamil, serta kecukupan gizi pada ibu hamil, untuk mencegah bayi yang lahir tidak kekurangan gizi sehingga mencegah pertambahan angka stunting.

Baca Juga :  Sekda Serahkan Bantuan bagi Korban Kebakaran

Karena itu, katanya lagi, dibutuhkan kolaborasi yang baik dari semua pihak dalam memastikan sejumlah program akselerasi penurunan angka stunting berjalan baik dan tepat sasaran.

“Mari bersama-sama menurunkan angka stunting di Kabupaten Murung Raya, kita membutuhkan kepedulian seluruh pihak.

Semua pihak harus terlibat aktif turunkan angka stunting, termasuk pihak swasta yang beroperasi di kabupaten Murung Raya jangan berpangku tangan,” tandasnya. (dad)

PURUK CAHU – Masalah stunting menjadi isu nasional, dan turut disoroti kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Murung Raya (Mura).
Anggota DPRD Mura, Bebie mengatakan, penyelesaian maslah stunting tidak dapat dilaksnakan dalam waktu yang singkat, oleh sebab itu perlu dilakukan komitmen bersama dari seluruh pihak agar penanganan dilakukan terus menerus dan berkesinambungan.

“Harus ada langkah yang terukur dalam merealisasikan pemenuhan target kesehatan anak di kabupaten Murung Raya,” terang Bebie, Minggu (12/3).

Lanjut politis PDIP Mura ini, pemerintah menargetkan prevalensi stunting di tanah air mencapai 14 persen pada tahun 2024. Hal itu berarti para pemangku kepentingan harus menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 10,4 persen, dalam waktu kurang dari dua tahun.

Baca Juga :  SDM Tenaga Kesehatan Masih Minim

Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah adalah, mengajak masyarakat atau perusahaan swasta mengarahkan kegiatan CSR-nya untuk mengakselerasi penurunan angka stunting di daerah-daerah yang prevalensi stuntingnya tinggi.

“Upaya pemerintah melibatkan kalangan swasta berperan aktif menurunkan angka prevalensi stunting merupakan bentuk upaya menghidupkan semangat gotong-royong dan kepedulian sosial di tengah masyarakat, yang harus diikuti dengan kesiapan mekanisme yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan,” beber Bebie.

Sebab itu, terang dia, dibutuhkan keseriusan dan konsistensi para pemangku kepentingan dalam merealisasikan sejumlah program penurunan angka stunting di daerah masing-masing.

Tidak cukup hanya pemberian makanan tambahan, imbuhnya, tetapi lebih dari itu juga harus dilakukan intervensi kecukupan zat besi pada remaja putri dan ibu hamil, serta kecukupan gizi pada ibu hamil, untuk mencegah bayi yang lahir tidak kekurangan gizi sehingga mencegah pertambahan angka stunting.

Baca Juga :  Sekda Serahkan Bantuan bagi Korban Kebakaran

Karena itu, katanya lagi, dibutuhkan kolaborasi yang baik dari semua pihak dalam memastikan sejumlah program akselerasi penurunan angka stunting berjalan baik dan tepat sasaran.

“Mari bersama-sama menurunkan angka stunting di Kabupaten Murung Raya, kita membutuhkan kepedulian seluruh pihak.

Semua pihak harus terlibat aktif turunkan angka stunting, termasuk pihak swasta yang beroperasi di kabupaten Murung Raya jangan berpangku tangan,” tandasnya. (dad)

Artikel Terkait

DPRD Mura Terima Rancangan KUA-PPAS

Dorong Produk Lokal Daerah Bisa Bersaing

Heriyus Sambut Baik Kegiatan Rohani

Terpopuler

Artikel Terbaru

/