Kamis, Mei 2, 2024
25.3 C
Palangkaraya

Prajurit Baru Ikuti Tradisi Masuk Satuan Yonif R 631/Atg

PALANGKA RAYA-Setiap prajurit baru di dalam instansi militer khususnya TNI-AD, berkewajiban melaksanakan tradisi penggemblengan dan perkenalan di kesatuan baru yang akan ditempati baik di Satuan Tempur maupun Satuan Batuan Tempur. Dan untuk mempertahankan hal itu, Yonif R 631/Atg pun menggelar upacara penerimaan sebanyak 165 personel baru yang akan memasuki Satuan Yonif R 631/Atg di depan Makoyonif, Jumat (31/12).

“Tradisi masuk satuan merupakan tradisi di setiap satuan sebagai warna dan budaya yang harus dilestarikan dan dilaksanakan demi terjaganya budaya leluhur dalam satuan tersebut,” kata Danyonif R 631/Atg Letkol Inf Dwi Harry Wibowo, SE ketika menggelar upacara itu.

Tradisi masuk satuan Yonif R 631/Atg dilaksanakan sejauh 20 Km dengan menempuh aneka macam halangan dan rintangan. Start dari Mayonif R 631/Atg Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya pada pukul 07.00 WIB dan tiba di Satuan Yonif R 631/Atg pada pukul 10.00 WIB.
Setiba di gerbang Yonif R 631/Atg, sebanyak 165 prajurit baru disambut Pasi-3/Pers Lettu Inf Mukarobin dengan melaksanakan acara pembacaan sejarah singkat lahirnya Satuan Yonif R 631/Atg hingga berdiri di Kota Palangka Raya.

Baca Juga :  Proyek Jalan Lawang Kamah Harus Dikebut

Acara selanjutnya seluruh prajurit Antang menyambut dan mengiringi prajurit baru dengan menyanyikan lagu selamat datang pahlawan muda untuk dibawa di depan Mako Yonif R 631/Atg.

Acara diakhiri dengan upacara penerimaan prajurit baru yang dipimpin langsung oleh Pasi Pers Yonif R 631/Atg yang didampingi oleh Ketua Nicke Dwi Harry Wibowo.

Adapun rangkian acara meliputi pembacaan ikrar, penyiraman bunga, penciuman Tunggul serta pemberian selamat kepada anggota baru.

“Semoga menjadi pengalaman berharga bagi anggota baru agar dapat menumbuh kembangkan rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap satuan. Sehingga sikap disiplin yang merupakan nafas kehidupan prajurit, dapat benar-benar melekat dan menjadi bagian hidup sebagai seorang prajurit,” kata Danyonif R 631/Atg. (hms)

Baca Juga :  BPD Harus Jadi Sistem Pengawasan di Desa

PALANGKA RAYA-Setiap prajurit baru di dalam instansi militer khususnya TNI-AD, berkewajiban melaksanakan tradisi penggemblengan dan perkenalan di kesatuan baru yang akan ditempati baik di Satuan Tempur maupun Satuan Batuan Tempur. Dan untuk mempertahankan hal itu, Yonif R 631/Atg pun menggelar upacara penerimaan sebanyak 165 personel baru yang akan memasuki Satuan Yonif R 631/Atg di depan Makoyonif, Jumat (31/12).

“Tradisi masuk satuan merupakan tradisi di setiap satuan sebagai warna dan budaya yang harus dilestarikan dan dilaksanakan demi terjaganya budaya leluhur dalam satuan tersebut,” kata Danyonif R 631/Atg Letkol Inf Dwi Harry Wibowo, SE ketika menggelar upacara itu.

Tradisi masuk satuan Yonif R 631/Atg dilaksanakan sejauh 20 Km dengan menempuh aneka macam halangan dan rintangan. Start dari Mayonif R 631/Atg Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya pada pukul 07.00 WIB dan tiba di Satuan Yonif R 631/Atg pada pukul 10.00 WIB.
Setiba di gerbang Yonif R 631/Atg, sebanyak 165 prajurit baru disambut Pasi-3/Pers Lettu Inf Mukarobin dengan melaksanakan acara pembacaan sejarah singkat lahirnya Satuan Yonif R 631/Atg hingga berdiri di Kota Palangka Raya.

Baca Juga :  Proyek Jalan Lawang Kamah Harus Dikebut

Acara selanjutnya seluruh prajurit Antang menyambut dan mengiringi prajurit baru dengan menyanyikan lagu selamat datang pahlawan muda untuk dibawa di depan Mako Yonif R 631/Atg.

Acara diakhiri dengan upacara penerimaan prajurit baru yang dipimpin langsung oleh Pasi Pers Yonif R 631/Atg yang didampingi oleh Ketua Nicke Dwi Harry Wibowo.

Adapun rangkian acara meliputi pembacaan ikrar, penyiraman bunga, penciuman Tunggul serta pemberian selamat kepada anggota baru.

“Semoga menjadi pengalaman berharga bagi anggota baru agar dapat menumbuh kembangkan rasa kecintaan dan kebanggaan terhadap satuan. Sehingga sikap disiplin yang merupakan nafas kehidupan prajurit, dapat benar-benar melekat dan menjadi bagian hidup sebagai seorang prajurit,” kata Danyonif R 631/Atg. (hms)

Baca Juga :  BPD Harus Jadi Sistem Pengawasan di Desa

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/